8. * in your embrace*

3.4K 533 30
                                    

*Jaz - Kasmaran   anyone like this song?? me too kekeke

-------------------------------------------------------------------------------------

On previous chapter

Sehun lalu berbisik ke telinga Jisoo dengan pelannya. "Aku mau kamu pulang sendirian ke Seoul." Setelah dia selesai berbisik, dia langsung bangkit berdiri dan berkata lagi ke Jisoo "Siap-siap sekarang. Setengah jam lagi kita ketemu di lobby."

Sehun berjalan dengan tenangnya meninggalkan Jisoo yang tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

he is surely a very heartless person

****

Sehun membuka bagasi dan memasukkan koper kemudian berjalan ke arah sisi driver melewati Jisoo yang sedari tadi berdiri di belakangnya. Sekarang sikap Sehun kembali lagi seperti semula, dingin. Jisoo merasa bersalah dan sadar kalau tadi dia berbicara kasar padanya. Pasti Sehun sekarang sedang marah. Kalau dia jadi Sehun, dia akan bersikap yang sama. Jisoo yang bodoh, kenapa tidak berpikir dulu sebelum bicara. Jisoo berkata dalam hati sambil memukul bibirnya secara perlahan beberapa kali.

"Kita mau kemana?" tanya Jisoo hati-hati saat Sehun akan masuk ke mobil.

"Cari makan, perjalanan kita akan lama. Kalau kamu enggak mau ikut ya sud...," jawab Sehun yang langsung masuk ke mobil tanpa menunggu Jisoo.

"Iya iya aku ikut." Jisoo cepat-cepat masuk ke dalam mobil takut kalau Sehun akan berubah pikiran.

***

"Kamu mau makan ini?" Sehun bertanya ke Jisoo sebelum masuk ke restoran di Seomyeon-ro Street.

"Iya... he he he.. aku suka *gomtang." Jisoo tersenyum nyengir ke arahnya. Sehun tersenyum dalam hati melihat kepolosan Jisoo. "Tapi kalau kamu tidak suka, kita cari tempat lain saja," Jisoo berkata pelan ke Sehun kemudian menundukkan kepalanya khawatir Sehun masih marah padanya."

"Ayo masuk," Sehun membuka pintu resto dan meminta Jisoo masuk duluan. Selesai memesan makanan hp Sehun berbunyi, dia menjawab telpon sambil berjalan keluar resto.

Saat Sehun kembali dengan raut muka takjub menatap mangkok Jisoo yang bersih berikut dengan kudapan sawi putih, kimchi lobak dan kimchi timun yang juga sudah habis. Woww... never underestimate her appetite.

"He he he maaf aku makan duluan. Habisnya kamu asyik telponan di luar," kata Jisoo dengan suara malu. Gimana enggak malu, isinya habis ludes tidak bersisa bahkan tidak ada setetes pun kuah di dalamnya termasuk semua kudapannya.

"Kita gak bisa pulang naik mobil. Ada masalah di jalan," Sehun duduk berseberangan dengan Jisoo dan memulai makan.

"Kenapa? Apa terjadi sesuatu?" Jisoo tiba-tiba duduk di samping Sehun sambil mencondongkan badannya mendekat ke arah Sehun. Sehun pun memundurkan badannya karena dari jarak segitu saja dia masih bisa mencium vanilla scent rambut Jisoo.

"Ee.. tadi mama telpon. Katanya itu, ada kecelakaan di ruas jalan tol area Daejun. Beberapa akses jalan ditutup dan tidak memungkinkan juga memaksakan diri naik mobil. Jadi kita naik KTX saja, bagaimana? Tadi aku cek ke online ticket masih ada yang jam 21:00. Kira-kira kita sampai di Seoul jam 23:30."

"Heh, bagaimana apanya? Yah aku ikut saja yang penting sampai di rumah," jawab Jisoo, lagipula naik pesawat juga sudah penuh. Eh tunggu.. tunggu tadi dia bilang "kita" berarti maksudnya...?? Maksudnya???

"Baguslah, dengan begitu kamu kan bisa....." Sehun tidak melanjutkan bicaranya dan segera melirik ke arah Jisoo.

"Bisa apa....?" tanya Jisoo dengan polosnya menatap balik ke arah Sehun.

* I'm S t r a i g h t * [HunSoo's Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang