Setelah accident makan siang kelam tadi Yoona langsung naik ke lantainya, meneruskan pekerjaannya dengan teliti meski batinnya ketar-ketir menunggu omelan yang akan keluar dari Siwon saat atasannya kembali nanti.
Inhale.. Exhale.. Aba-aba Yoona dalam hati untuk menenangkan jantung juga batinnya. Haishh!! Tidak usah dipikirkan In Yoona! Kalau kau dipecat itu justru bagus! batin Yoona lagi. Benar kalau aku dipecat aku akan terbebas dari Choi Siwon tanpa tuduhan aneh-aneh! lanjutnya lagi. Menjentikan jarinya sebelum kembali meneliti kumpulan angka di dalam worksheets.
Yoona menahan napasnya tanpa sadar saat bunyi dentingan lift terdengar. Disusul bunyi langkah kaki yang ia hapal pemiliknya. Ia sudah siap menerima omelan dan juga pemecatan yang akan diterimanya.
Yoona menunggu dalam napas yang sudah mulai sesak juga kesabaran yang sudah menipis tapi ternyata Siwon hanya berjalan cuek melewati depan mejanya begitu saja dan langsung masuk ke dalam ruangannya tanpa mengeluarkan sepatah kata.
"Kenapa dia tidak memarahiku?" tanya Yoona pelan menatap heran pintu ruangan. "Dia pikun? Atau hilang ingatan?" Ocehannya terpotong dengan bunyi line telepon yang ternyata dari Siwon.
"Cek sekali lagi restoran untuk meeting nanti malam. Kirim email catatan brifing marketing kemarin kutunggu sampai pukul 5."
Yoona bahkan belum mengucap satu katapun saat sambungan telepon terputus.
The real dictator! Cibir Yoona dalam hati dan mulai mengerjakan intruksi dari sang atasan.
Jam 5 kurang 1 menit Yoona akhirnya menekan tombol send di email yang diminta Siwon. Ia bebar-benar berjuang untuk menyusun laporan marketibg yang Siwon minta tadi. Alasan pertama ia tak ikut brifing kemarin lalu saat ia minta catatan di bagian marketing yang mengurusi soal pembukuan orangnya sedang tidak ditempat.
"Mana emailku?" Suara berat dan penuh geraman dari ujung sambungan membuat Yoona mendengkus pelan. "Sudah saya kirim, Direktur Choi. Silahkan check email amda."
"Jangan mempermainkanku! Tidak ada email yang masuk Nona Im!" balas Siwon.
Yoona kembali mendengkus, "sudah cek inbox direktur?"
"Sudah dan tak ada email darimu!"
"Coba di check di spam, Direktur Choi. Siap.."
Dan tut tut tut...
Sambungan telepon kembali diputus sepihak yang ia tebak bahwa Siwon baru saja menemukan email yang ia kirim. Dasar tidak sabaran!
Setelah memastikan semua file untuk meeting siap, Yoona berjalan ke pantry. Ia masih punya satu jam sebelum pergi meeting dan kopi pilihan tepat sebelum ia menghadapi harimau yang mungkin saja akan menggaum nanti.
"Belum pulang?" tanya Kwon Jae Hyun salah satu staf IT. Yoona menggeleng, "masih harus meeting satu jam lagi."
Jae Hyun mengangguk, "hm. Nikmati kopimu Yoona shi. Aku duluan."
Yoona kembali ke mejanya dan disambut Siwon yang sedang duduk di kursinya sambil berputar-putar, "darimana saja kau Nona Im?" tanyanya menghentikan putaran di kursi Yoona.
"Bukankah kau tahu kita harus meeting?" Yoona mengangguk. "Lalu kau pergi kemana? Ini klien penting! Apa kau ingin kupecat, huh?" Yoona tanpa sadar kembali mengangguk.
Siwon mengangkat alisnya, "ingin dipecat huh?" tanyannya. "Tidak akan! Kecuali kau sendiri yang mengajukan surat resign dan setelah itu surat pemanggilan kepoli..."
"Bukankah kita harus berangkat sekarang, Direktur Choi?" Potong Yoona dan langsung menyambar tas tangan juga dokumen keperluan meeting.
Siwon yang tahu Yoona sedang mencoba mengalihkan pembicaraan hanya mengedikan bahu lalu menyusul langkah wanita itu yabg sedang menunggu lift terbuka.
Setelah perdebatan singkat Yoona yang harus duduk dimana akhirnya Yoona mengalah dan duduk disebelah Siwon. Sementara supir kantor kini mulai membelah jalanan menuju lokasi.
"Nona Im apa benar lokasinya dekat bandara Incheon?" tanya sang supir.
"Ye ahjjusi." Jawab Yoona yang memang sudah akrab dengan Supir Kim ini.
Sepanjang perjalanan tak ada suara yang keluar dari ketiganya hanya suara radio lokal yang sedang memutar lagu. Sampai tiba-tiba Kim Ahjjusi mengerem mendadak membuat kedua penumpang yang dibawanya terpekik kaget.
"Kim-ie Ahjjusi? Ada apa?" tanya Yoona setelah mobil berhenti dengan paksa.
Kim Ahjjusi menoleh ke bangku belakang, "maaf Direktur Choi Nona Im mobil didepan tiba-tiba putar arah."
Yoona mengangguk paham dan lantas menoleh ke Siwon yang tak bersuara disebelahnya.
Dan..
"Akhhh!!!! Apa yang kau lakukan direktur?" Jerit Yoona yang langsung menyingkirkan tangan Siwon yang mencengkram paha atasnya dengan kencang.
Udah aku panjangin ya mulai sekarang 500-1000word untuk tiap part. Dan mulai part depan akan di private secara acak ya, go follow dulu untuk baca😘😘 Bukan niat buat nambah2 follower hanya untuk melindungi ff ini dr tangan2 jahil😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSSY BOSS
FanfictionHidup sempurna yang selama beberapa tahun ini melekat di seorang Im Yoona harus berhenti tepat ketika boss barunya datang. Sosok tampan dengan segala kearoganannya membuat Im Yoona berkali-kali berpikir untuk resign. Bagaimana kehidupan Im Yoona s...