Sisa hari ini Siwon tak keluar sama sekali dari ruangannya. Namun meski begitu tugas yang ia berikan kepada Yoona seolah tak ada habisnya. Jobdesk orang lain Siwon limpahkan kepada Yoona yang jelas awam terhadap pekerjaannya.
Revisi proposal pajak kuartal pertama yang harusnya dikerjakan bagian finance, dengan satu panggilan telepon menjadi tugas Yoona.
Kancing jas Siwon lepas satu, dengan seenaknya Siwon meminta Yoona mendatangi butik tempat langganannya untuk membeli jas serupa dengan catatan tak boleh lebih dari satu jam padahal jalanan di jam makan siang sangat macet yang berimbas ocehan panjang Siwon soal kedisiplinan juga management waktu.
Tak sampai disitu saat jam pulang, Yoona yang sudah merapikan mejanya dan siap pulang disuruh untuk mengerjakan weekly report yang harus selesai 2 jam lagi.
Dan saat dua jam kemudian Yoona memberikan print copy weekly report serta mengirim softcopy ke email Siwon dengan seenaknya pria itu menolaknya."Apa aku minta weekly report minggu kemarin, Nona Im?" tanya Siwon membaca laporan yang baru Yoona serahkan.
"Maksud anda, Direktur?" tanya Yoona bingung.
"Kubilang minggu ini, bukan minggu kemarin. Apa kurang jelas?"
Yoona yang sudah memendam emosi sejak pagi lantas menyemburkan awan panasnya, "jelas-jelas ini masih hari kamis, Direktur. Bagaimana mungkin anda minta weekly report minggu ini?" tuduh Yoona.
"Oh benarkah? It's Thursday?" Siwon melirik ponselnya mengintip tanggal yang tertera dan begitu ia sadar bahwa ia salah ia dengan polosnya malah mengomeli Yoona karena tidak mengingatkannya.
"Jadi ini salah saya?"
Siwon mengangguk cepat.
"Salah saya anda tidak ingat hari?"
Siwon mengangguk lagi.
"Jadi salah saya anda tidak ingat hari? Salah saya juga kancing jas anda lepas? Salah saja juga report pajak?" tanya Yoona dengan tajam.
Berdehem singkat Siwon menatap Yoona sekilas sebelum kembali menunduk sibuk dengan ponselnya, "hmm, itu salahmu." jawab Siwon enteng.
Dan Yoona yang sudah diujung tanduk langsung menjerit emosi, "Yaaaaa !!! Kau!!!!" Yoona menunjuk muka Siwon. "Kau akan mati ditanganku Choi Siwon!!!"
Yoona langsung mendekat ke samping kursi Siwon. Memutar kursi kebesaran atasannya itu, sebelum menghujaminya dengan pukulan mautnya. Bukan pukulan pelan dan manja, namun benar-benar pukulan dengan kepalan tangan yang keras dan bertubi-tubi hingga membuat badan besar dan rajin berolahraga Siwon nyeri dan kewalahan.
"Im Yoona!! Stop!!! Stop it!!" teriak Siwon disela siksaan Yoona.
Tak hanya tangan yang beraksi bahkan kaki Yoona yang berbalut rok dan heels runcingnya berkali-kali menendang kaki Siwon dengan penuh tenaga.
Siwon menghindar dengan mengangkat kakinya keatas kursi sambil melindung kepalanya dari serangan Yoona. Namun ternyata Yoona tak kalah ganas, wanita itu dengan tega memberikan cubitan maut di pinggang Siwon yang bebas dari perlindungan juga menggigit telinga kanan Siwon dengan sangat kencang."Ya!!!!!" teriak menggema Siwon tak dapat indahkan. Dengan kecepatan kilat ia langsung mendorong kepala Yoona hingga gigitan itu terlepas dan langsung berdiri dan memutar tubuh Yoona membelakanginya sambil menahan kedua tangab Yoona kebelakang hingga wanita itu tak bisa bergerak.
"Lepaskan aku!!!" ronta Yoona dengan kekuatan penuhnya kakinya sudah beraksi lagi dengan menginjak kaki Siwon yang berbalut pantofel mengkilatnya agat terbebas.
Tapi Siwon tak bergeming dan justru semakin mengeratkan pegangannya pada kedua tangan Yoona juga bahu wanita itu agar tetap di tempat.
"Kau menggigit telingaku, Im Yoona!! Wanna be a vampire's, huh?" tanya Siwon rendah dan pelan tepat di telinga Yoona.
"Jadi sekarang biarkan aku membalas perbuatanmu, Yoona shi!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSSY BOSS
ФанфикHidup sempurna yang selama beberapa tahun ini melekat di seorang Im Yoona harus berhenti tepat ketika boss barunya datang. Sosok tampan dengan segala kearoganannya membuat Im Yoona berkali-kali berpikir untuk resign. Bagaimana kehidupan Im Yoona s...