22 - Resign

2.4K 265 26
                                    

Happy reading😘  

Siwon membuka notifikasi Email yang baru masuk di ponselnya. Menyeritkan kening melihat nama pengirimnya yang tak lain dari Im Yoona.

Siwon sedikit kaget melihat surat pengunduran diri yang Yoona kirimkan kepadanya. Tapi ia sudah memperkirakannya hal ini sebelumnya, ia sendiri tidak akan tinggal diam jika orang lain tiba-tiba datang dan mengakui dirinya sebagai tunangan. Hanya saja ia tetap merasa kaget.

"Direktur Choi, bagaimana jabatan barumu sekarang?" tanya Direktur Operasional kantor cabang Jeju.

"Masih harus meeting dan meeting, Direktur Kwon." Siwon menjawab dengan ramah. "Dan tentu bekerja dibalik meja masih belum menjadi favoritku."

Direktur Kwon tertawa mendengar keluhan Siwon. Siwon memang baru terjun ke dunia bisnis 3 tahun belakangan ini, sebelum menjabat Direktur Keuangan di Kantor pusat ini sebelumnya ia menjabat juga dengan jabatan sama di kantor cabang Jeju sana. Karena sebelumnya Siwon adalah fotografer lepas yang suka mengambil foto di daerah rawan perang, di timur tengah sana.

"Bahkan dengan PA secantik Nona Im Yoona, kau masih bisa pusing Direktur?" Ledek Direktur Keuangan Kim dari cabang Busan.

Siwon tertawa sumbang mendengar ledekan Direktur Kim.

"Apa Nona Im bukan tipemu, Direktur Choi?" timpal Direktur Kwon menyelidik. "Dia sangat cantik kurasa."

Siwon tak menjawab, hanya mengulas senyumnya saja. Tidak mungkin juga ia membeberkan betapa dongkolnya dia dengan kelakuan Im Yoona didepan para petinggi ini bukan?

Bagaimanapun dirinya masih memegang erat, prinsip melindungi nama baik bawahannya.

***

"Resign huh?" tanya Siwon keluar dari kedai kopi di lantai satu dan menyamakan langkah Yoona yang baru menempelkan id cardnya di mesin absen.

Yoona hanya diam. Tak berniat menanggapi ocehan Choi Siwon dihari yang akan menjadi tiket surganya ini. Surga yang sudah mengipasi angin kebebasan pada jiwa tersiksanya sejak semalam.

"Ck," decih Siwon menyadari Yoona yang mengacuhkan ucapannya. "Dasar cakar beruang."

Yoona melirik tajam Siwon yang menyebutnya cakar beruang. Tapi sekali lagi ia mencoba bersabar dengan menghela napasnya.

'Ini harimu Yoona. Jangan mencemarinya dengan meladeni atasanmu ini.'

Yoona dan Siwon berdiri bersebelahan menunggu lift bersama karyawan lainnya. Pagi apalagi diwaktu kritis mendekati jam masuk, lift memang selalu penuh tak perduli jumlah lift yang sudah ditambagkan namun tetap saja antriannya akan ramai seperti ini.

Ting...

Pintu lift terbuka, satu persatu karyawan di depan Siwon dan Yoona mulai masuk, Yoona pun ikut menyusup dengan Siwon mengikuti setelahnya.

Lift yang penuh ini tidak mau menutup, dan menampilkan tulisan kelebihan muatan. Satu orang yang masuk setelah Siwpn, memutuskan keluar. Merasa dirinya tidak berhak ikut namun masih saja tulisan bahwa lift kelebihan beban itu tidak menghilang, menunjukan bahwa harus ada yang keluar lagi.

Penghuni lainnya mulai melirik sungkan kearah Siwon, tampak ragu untuk memgusir Direktur baru ini yang notabennya anak pemilik perusahaan. Pria itupun tampak tak menunjukan gerak-gerik aksn keluar hingga mereka saling menyikut satu sama lain untuk keluar.

Yang kemudian terhenti setelah Im Yoona -PA sang direktur- keluar dari lift sehingga lift mau tertutup dan merangkak naik.

***

Egois, tidak mau mengalah, sok berkuasa, maki Yoona tepat begitu ia keluar lift dan menatap sang atasan yang tampak cuek itu.

Setengah mati Yoona benar-benar mengutuki kelakukan Direkturnya yang sangat buruk itu. Tapi sekali lagi hembusan angin surga kebebasan membuatnya harus bersabar.

Hari terakhir Im Yoona. Semua akan berakhir. The end.

Bisikan itu membuat Yoona menghembuskan napasnya, menstabilkan emosinya yang merangkak naik tadi.

Hari terakhir. Jangan emosi. Ini harimu Im Yoona.

Yoona membulatkam tekadnya untuk tidak mencemari hari ini dengan emosinya pada Direktur Choi-nya.

"Jadi kau resign huh?" tanya Siwon tepat begitu Yoona duduk di meja kerjanya dengan Siwon yang sudah menunggu kedatangan Yoona sejak tadi.

Yoona mengangguk mantap. "Benar, Direktur Choi. Saya akan menyerahkan surat pengunduran diri kepada bagian personalia pagi ini," jawab Yoona sambil mengambul surat yang sudah ia siapkan semalan.

"Mencoba kabur, huh?" tanya Siwon dengan mencibir.

Yoona menggeleng sambil sekali lagi mengingatkan dirinya akan angin surga yang sudah melambai-lambai dihadapannya. "Saya tidak kabur atau apapun itu, Direktur."

"Bahkan jika kau mendapat tawaran beasiswa S3 dan rotasi ke New York sekalipun kau akan tetap resign?" tanya Siwon dengan santai. Semalam ia mendengar obrolan para direktur soal beasiswa dan rotasi ke kantor pusat di New York yang sedang Im Yoona ajukan sejak tiga bulan lalu.

"Ma.. Maksud anda?"

"Pura-puralah menjadi tunanganku dan kau akan mendapatkan beasiswa serta rotasi ke kantor New York."

"Hah?"

Siwon berdecak. "Apa kau tuli?"

Yoona menggeleng. "Anda serius Direktur?"

"Apa aku tampak sedang bercanda?" Tanya Siwon balik dengan kesal.

"Menjadi tunangan anda?"

Siwon mengangguk. "Ya, hanya sampai dia kembali."

Update mulu ya dr kmrin, bosenkan ya? Aku akan update lg malam minggu besok yaa, paipai😘😘

MY BOSSY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang