Siwon menegang. Sedangkan Yoona mulai merasa keringat muncul di dahinya.
"E.."
"Ohh, ada kau juga Nona Im." Ucapan Siwon terpotong oleh sapaan Tuan Choi yang kini sudah duduk didepan istrinya. "Kenapa tidak bilang ada Nona Im?" Tanyannya pada sang istri.
Nyonya Choi mendecak. "Untuk apa? Kau sudah tua tidak usah genit. Ini jatah yang muda!"
Tuan Choi terkekeh, hapal dengan kelakuan sang istri. "Aku mencintaimu. Kau tahu itu."
Nyonya Choi tak menggubrisnya dan memilih menata makanan yang baru diantar oleh pelayan meski pipinya merona malu mendengar ucapan sang suami.
"Jadi kalian bertunangan?" tanya Nyonya Choi lagi setelah selesai menata makanan.
"Makan dulu, yeobo." Tegur Tuan Choi yang diabaikan istrinya.
"Choi Siwon? Nona Im?" Tanya Nyonya Choi menatap keduanya bergantian. Yoona menundukan kepalanya lalu mengusap keringat yang kini membanjiri lehernya, sambil berdoa semoga apapun yang akan dikatakan Siwon tidak akan menyusahkannya kelak. Meski sebenarnya itu adalah harapan palsu begitu mendengar ucapan yang baru dilontarkan pria itu.
"Iya. She is my fiancé soon too be. Setelah aku memberinya cincin lagi." Siwon meraih tangan Yoona yang berada diatas meja dan menggenggamnya. "Dia membuang cincin yang kemarin karena marah padaku."
Nyonya Choi menatap Yoona memastikan bahwa ucapan sang anak benar adanya. Dan Yoona dengan kikuk mengangguk canggung. Berbohong selalu mendebarkan bukan?
"Kau apakan dia sampai marah, hah?" Nyonya Choi berdecak.
"Hah?"
"Kau apakan sampai Nona Im marah?" Tanyanya lagi dengan nada yang naik satu tingkat.
"Eomma tidak marah aku bertunangan dengan Im Yoona?"
Nyonya Choi memukul bahu keras Siwon dengan kencang. "Kau mau aku marah begitu?" Nyonya Choi beralih lagi kepada Yoona. "Apa kau benar-benar sadar mau dengan anak ini?" tanyanya dengan penuh binar penasaran.
Yoona mengetatkan kepalan tangannya. Ia selalu payah dalam berbohong. Tapi kali ini semoga saja kebohongannya tidak terdeteksi.
"E.. Em.. Ye Nyonya Choi. Saya sadar." Ucap Yoona tergagap.
Berbohong itu berat!
Siwon yang menyadari kegugupan Yoona kemudian melepaskan tangannya yang tadi menggenggam tangan Yoona lalu berganti menggelayuti lengan ibunya.
"Eomma kenapa bicara seperti itu? Aku 'kan tampan, wajar saja dia mau menjadi tunanganku." Rengek Siwon dengan manja. Dan demi neptunus penguasa laut jika tak mengingat adat sopan santun Yoona benar-benar ingin mencibir pria didepannya ini atau minimal memutar bola matanya, jengah.
Choi Siwon si bos menyebalkan slash diktator tak berprikemanusiaan ini bagaimana mungkin bertingkah sangat menjijikan dengan mengedip-kedipkan matanya pada sang ibu.
Apa kabar dengan kelakuannya yang suka memerintah Yoona lembur tanpa tahu belas kasihan?
Great! Yoona ingin memaki pria didepannya ini!
"Lagipula dia yang mengejarku duluan. Dia juga yang menyatakan perasaannya padaku lebih dulu. Benar 'kan chagiya?" Siwon menatap Yoona masih dengan matanya yang berkedip.
Double great! Yoona benar-benar ingin melayangkan bogeman mentah kepada pria ini. Pembohong kelas kakap! Dasar manipulator!
"Em.. Ye," jawabnya akhirnya begitu melihat Nyonya Choi yang menunggu jawabannya.
"Benarkah? Kau sama dengan istriku kalau begitu Nona Im. Dia juga dulu yang pertama menyatakan perasaannya lebih dulu padaku. Benarkan yeobo?"
Nyonya Choi melambaikan tangannya tanda tak menghiraukan ucapan berupa fakta itu meski sekali lagi ia merona, antara malu dan juga teringat akan kelakuannya dulu. Kali ini ia harus fokus pada anak lelakinya ini.
"Jadi kapan kalian akan bertunangan? Kurasa ballroom Hotel Shila kosong untuk hari minggu ini." Kata Nyonya Choi yang kini sedang menghubungi GM Hotel Shila yang merupakan kenalannya.
Sementara Siwon dan Yoona kini membelalakannya matanya dengan kaget.
Ini hanya pura-pura 'kan? Teriak batin mereka masing-masing.
Double up?
Kasih komen selain kata 'pendek bgt' dong😆
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSSY BOSS
FanfictionHidup sempurna yang selama beberapa tahun ini melekat di seorang Im Yoona harus berhenti tepat ketika boss barunya datang. Sosok tampan dengan segala kearoganannya membuat Im Yoona berkali-kali berpikir untuk resign. Bagaimana kehidupan Im Yoona s...