semua orang sedang berlalu lalang di depannya, beberapa orang ada yang bergandengan tangan, berpelukan melepaskan kepergian orang yang di sayanginya.
tetapi gita hanya akan melangkah sendirian, dia akan melupakan semuanya.
dia akan menatap masa depannya dengan semangat baru.
akhirnya gita memasuki ruang tunggu dan beberapa saat kemudian dia memasuki pesawat tersebut.
mendapatkan izin terbang selama ini bukanlah hal yang mudah, hanya karena dia seorang dokter dan surat rekomendasi yang ia miliki bisa membuatnya di izinkan melakukan penerbangan lintas benua.
gita memilih kursi penumpang yang dekat dengan jendela, setiap saat ia melihat pemandangan di luar jendela. walau hanya terlihat langit yang berwarna biru dan awan yang berwarna putih.
gita mengingat kembali pertemuannya dengan gia kemaren malam.
tiba-tiba gia bertamu kerumahnya, kali ini ucapan gia membuat gita sadar bahwa ia harus melakukan sesuatu.
"Bagaimana anak ku?" kata gia tiba-tiba ketika memasuki kamar gita
"maksudmu?"
"Iya, anak ku dengan Adam, aku sudah tidak sabar ingin mengendongnya" kata gia dengan santainya tanpa memikirkan perasaan gita.
"ini anak ku, dan akan selalu menjadi anak ku" kata gita nanar
"emm, kamu memang masih baru mengenal adam" sambung gia kemudian.
gita tidak berniat meladeni pembicaraan gia. tetapi gia masih terus menyeret gita ke dalam pembicaraan itu.
"Adam adalah laki-laki yang keras kepala, jika dia menginginkan anak itu untuk kami, maka dia akan mendapatkannya, kamu tahu itu kan!"
"setelah kamu melahirkan, kami akan menikah, jadi tolong jaga anak kami" ucap gia dan kemudian meninggalkan gita seorang diri disana.
***
canada tidak memiliki banyak perubahan, ini hari kedua ia berada disini.
gita yakin, hanya tempat inilah yang bisa menyelamatkannya dan melindunginya.
gita mengenal dengan sangat akrab kawasan ini.
adam belum menunjukan dirinya, yang pasti ia sudah mengajukan perceraian di pengadilan di jakarta. semuanya akan di urus oleh pengacaranya.
pengacara itu adalah salah satu rekomendasi seorang temannya, ia yakin semua surat menyuratnya akan segera selesai, karena ia membayar mahal pengacara tersebut.
tinggal di canada memang membutuhkan banyak uang, gita sudah menjual semua benda-benda dan harta yang ia kumpulkan semasa ia bekerja.
gita rasa semua uang itu akan cukup menghidupi dia dan anaknya kurang lebih selama 3 tahun di sini.
beberapa hari ini pun, ia hanya tinggal dirumah, menunggu sampai waktu melahirkan tiba.
jam menunjukan jam 5 sore, gita memilih untuk membaca sebuah buku tentang alam semesta, ia tidak tahu mengapa ketika hamil, ia sangat menyukai sesuatu tentang antariksa.
kini halaman yang ia balik adalah halaman ke 100 dari 200 halaman, suara pukulan pintu membuatnya sangat kaget. tidak mungkin seorang tamu seperti itu.
"Buka, kalau tidak, aku DOBRAK" suara itu terdengar begitu keras.
"ADAM" gita tahu suara suaminya
gita masih menunggu dan mengharapkan adam menyerah dan meninggalkan apartemennya.
tetapi ia salah.