3.

3.9K 163 3
                                    

Saat ini Gita sudah memiliki Mama, namanya Mama dewi, sedangkan papanya bernama papa fadlan.

Gita sudah mulai membiasakan diri memanggil kedua orang tua barunya dengan sebutan papa dan mama.

"Mama, aku masih bisa sesekali datang ke pantikan ?"

"Iya sayang, tentu saja. Tetapi jangan terlalu sering kesana, nanti Mama bisa cemburu" jawab Mama dewi dengan sedikit tersenyum.

Mobil alfard hitam itu memasuki sebuah perumahan elit disalah satu kawasan Jakarta, kemudian pintu gerbang terbuka secara otomatis, dari dalam mobil Gita bisa melihat gia.
Gia sungguh berbeda, ia menggunakan dress berwarna kuning yang sangat cantik, di wajahnya terlihat senyum yang sangat menawan menyambut kami.

"Siapa yang paling tua diantara kalian?" Tanya Mama Dewi kemudian
"Aku ma, kita hanya berbeda 4 bulan" jelas Gita.

"Oke, berarti kamu kakak"
Tiba-tiba kedua tangan mama Dewi memeluknya dengan sangat erat
"Mama sangat bahagia memiliki anak seperti kamu"

"Aku juga ma" jawab Gita dengan tersenyum.

Semua orang mulai keluar dari mobil
"Hay sayang " sapa papa kepada gia

"Hay pa, siang ma" kata gia ke pada ibu Dewi.

"Siang gia" jawab ibu Dewi dengan singkat.

Sesaat Gita melihat expresi di wajah Gia, tidak terlihat senyum sedikit pun.

Dan saat itu, Gita sudah tahu kalau gia yang dulu dikenalnya sudah tidak ada.

***
Ruangan makan seakan berisik oleh suara gia mengganggu papanya
"Papa, lihat. Hari ini aku melukis, cantik kan?"
"Iya sayang, sangat cantik" puji papanya.
"Hari ini aku juga menulis puisi, papa harus membacanya"

"Iya, papa akan membacanya nanti" jawab pak Fadlan dengan sabar.

Kemudian suara Mama memecah kebisingan yang dibuat oleh gia.

"Gia, bisa biarkan papa mu menikmati makan malamnya" kata Mama dengan sedikit teguran

"Iya ma" jawab Gia dengan memelas.

***
Semua orang tahu bahwa gia selalu berusaha menonjol dibandingkan Gita, gia ingin terlihat lebih pintar, lebih rajin, lebih cantik dan lebih segala-galanya dari pada gita.

Gia sangat dekat dengan papanya, tetapi tidak dengan mamanya.

Gia pun tahu bahwa mamanya lebih menyukai Gita dari pada dirinya, tetapi gia tidak mempermasalahkan itu, asalkan papanya lebih menyukainya dari pada Gita.

Sell (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang