4.

3.6K 153 1
                                    

"papa, lihat.. aku mendapatkan rangking 1 lagi di kelas " seru gia kepada papanya.
"Anak papa memang paling pintar, kamu mau kado apa?"

"Mobil? Boleh" jawab Gia seenaknya.
"Gia, itu terlalu mahal" sela Gita kemudian.
"Suka suka gue dong, kan papa nanya sama gue. Bukan sama lu" ketus gia dengan kesal.

"Gita dapat rangking berapa?" Tanya papa lagi.
"Rangking 1 juga pa" jawab Gita sambil tersenyum.

"Kamu mau kado apa?" Tanya papanya.

"Egk usah pa, belajar yang giatkan memang kewajiban kami" jelas Gita dengan bijak sana.

"Dasar cari muka" gia kesal dan segera naik ke lantai atas dimana kamarnya berada.

Papa fadlan menghampiri Gita dan memegang erat tangannya,
"Sekarang kamu sudah kelas 3, kamu ingin melanjutkan kuliah di negara mana?"

"Aku mau dijakarta aja, nemenin papa dan mama disini" jawab Gita sambil tersenyum.

"Yakin, kamu tidak ingin pergi kuliah di UK, atau US" tanya papa lagi untuk memastikan.

"Iya, tidak pa. Aku yakin".

***
Gita dan gia memang tidak pernah akrab, semua orang rumah tahu itu. Mereka selalu bersaing menjadi yang terhebat di segala bidang, yang memiliki banyak ambisi adalah gia, tentu saja Gita memang yang akan selalu mengalah.

Waktu terasa begitu cepat berlalu, sekarang mereka sudah di kelas 3 sma, sebentar lagi mereka akan segera memasuki dunia perkuliahan.

Selama 9 tahun ini Gita dan gia selalu bersekolah di sekolah yang sama, sosok gia memang lebih bersinar di sekolah dari pada dirinya. Menjadi wanita tercantik di sekolah, memiliki banyak teman, menjadi idola, serta menjadi ketua organisasi yang cukup di kagumi di SMA mereka.
Sedangkan Gita, seperti biasa lebih memilih bergaul seadanya dengan teman-teman yang sederhana.

Tidak hanya itu gia juga memiliki pacar dan banyak pengagum, jika hari Valentine datang, gia adalah satu-satunya perempuan di sekolah yang akan mendapatkan banyak Bunga dan coklat, semua orang tahu itu.

Sell (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang