Four

7.3K 902 55
                                    

"Jiminie."

Jimin menoleh melihat siapa yang memanggil namanya.

"Eoh? Taehyung-ssi. Kau benar-benar belum menyerah untuk ke sini, ya?" Jimin tersenyum sekilas.

"Tentu saja, aku benar ingin menjadi temanmu, kau tahu itu. Lagi pula aku belum menyerah untuk mengajakmu keluar dari hutan ini." Taehyung duduk di bangku yang tersedia di depan rumah Jimin dengan santainya.

"Aku tak bisa Taehyung-ssi, walaupun jika aku yang menginginkannya." Jimin berucap lirih

"Tak apa, aku menunggu kau untuk menjelaskan alasannya padaku suatu saat nanti. Aku akan selalu menantinya."

"Mengapa?" Jimin memandang Taehyung dengan wajah heran, yang hanya dibalas senyum lembut oleh Taehyung. Tak ada percakapan lagi setelahnya, Jimin duduk di bangku sebelah pemuda tersebut.

Mereka hanya terdiam sambil mengamati keindahan hutan itu, ditemani angin yang berembus perlahan, tiba-tiba Taehyung menggenggam lengan Jimin lembut. Jimin terdiam, mencoba menahan perasaan yang mendadak timbul di saat lengannya digenggam lembut oleh Taehyung, ia takut untuk lebih dekat lagi dengan namja di sampingnya tersebut.

"Ekhem." Sebuah suara menginterupsi mereka, Jimin menoleh dan melihat Yoongi entah sejak kapan berada di sana. Dengan refleks Jimin melepaskan genggaman Taehyung.

"Yoongi-hyung..." Jimin memandang Yoongi dengan sedikit canggung.

"Dia yang kau ceritakan kemarin Jimin-ah?" tanya Yoongi dan dibalas anggukan Jimin.

Yoongi menatap Taehyung dari atas kepala sampai ujung kaki. Taehyung sedikit risi dan akhirnya memutuskan untuk memperkenalkan dirinya.

"Kim Taehyung Imnida, saya temannya Jimin."

"Teman? Sejak kapan?"

"Well, saya baru mengenalnya beberapa hari sih," jawab Taehyung sedikit salah tingkah.

"Baru beberapa hari, kau sudah menganggapnya teman? Polos sekali," sindir Yoongi, ia sebenarnya hanya menguji Taehyung, merasa takut jika pemuda itu berniat tak baik pada Jimin.

"Jimin-ah, masuklah ke rumahmu. Aku ingin berbincang sebentar dengan teman barumu ini," perintah Yoongi, Jimin langsung mengangguk dan masuk ke dalam rumahnya.

"Santailah, aku hanya ingin membicarakan beberapa hal padamu Taehyung-ssi."

"Em, baiklah..."

"Namaku Min Yoongi, aku sepupu Jimin dan yang ikut bertanggung jawab atas keamanan Jimin selama berada di hutan ini."

"Ah ne, salam kenal Yoongi-ssi." Taehyung membungkuk pelan, entah mengapa ia seperti sedang meminta restu untuk meminang Jimin pada namja berwajah jutek tersebut, gugupnya bukan main.

"Ahahaha, kau kaku sekali Taehyung-ah, panggil saja aku hyung."

"Ya?" Taehyung terkejut melihat perubahan sifat Yoongi yang mendadak.

"Aku bersikap seperti tadi hanya untuk mengetes, apakah kau berniat jahat atau tidak pada Jimin. Santai saja, aku tak akan menggigitmu." Yoongi duduk di sebelah Taehyung dan menyunggingkan senyum manisnya.

"Ahh, begitu, Hyung." Taehyung bernapas lega mendengarnya.

"Aku heran, mengapa kau begitu tertarik dengan Jimin, Tae? Kudengar kau beberapa kali datang hanya untuk menemuinya."

"Aku juga awalnya tidak tahu mengapa, Hyung. Aku hanya tertarik pada Jimin, semakin aku mendekatinya, ia semakin menarik di mataku."

Fate [VMin]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang