Seven

6.9K 823 35
                                    

Pagi hari itu, Taehyung bangun dengan bersemangat. Setelah menyelesaikan segala ritual paginya, ia bergegas menuju kamar sang kakak yang ternyata sudah berpakaian rapi seperti dirinya.

"Ahh Hyung, kukira kau masih tidur," ucap Taehyung.

"Memangnya sejak kapan aku bangun saat sudah hampir siang seperti dirimu hm?" sindir Seokjin.

"Iya iya, Hyung memang rajin. Untung saja moodku sedang baik jadi tidak terpengaruh oleh sindiranmu itu." Taehyung menjulurkan lidahnya.

Seokjin hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adik menyebalkannya tersebut.

"Ayo kita berangkat, Tae!" Ia berdiri dan berjalan mendahului Taehyung.

"Yak! Hyung jangan mendahuluiku! Memangnya kau hafal jalannya?!" Taehyung bergegas menyusul Seokjin.

"Kalian hanya berdua ke sana? Namjoon-hyung tidak ikut?" tanya Sungjae saat mereka berpapasan.

"Namjoon masih mengantuk sepertinya, ia kelelahan setelah kemarin menempuh perjalanan menuju ke sini," jawab Seokjin.

"Ahh begitu, hati-hati ya, Hyung."

"Tentu saja."

-----

Seokjin berdecak kagum ketika melihat pohon-pohon rindang di sekitarnya. Benar kata Taehyung, hutan ini berbeda dengan yang ada di Seoul.

"Hutan ini bagus kan, Hyung? Kemarin Jimin bahkan menunjukkan air terjun yang sangat indah di bagian lain hutan ini."

"Hmm..." Seokjin hanya membalas dengan gumaman, atensinya teralih ketika melihat rumah kecil yang masih jauh dari jarak mereka.

"Ahh itu rumah Jimin, Hyung. Sebentar lagi kita sampai," ucap Taehyung ketika melihat arah pandang Seokjin. Taehyung mempercepat langkahnya meninggalkan hyungnya tersebut.

Setelah sampai di depan rumah Jimin, Taehyung segera mengetuk pintunya. Tidak lama kemudian namja mungil tersebut membuka pintu dan tersenyum cerah saat melihat kedatangan Taehyung.

"Hai Jimin-ah. Sudah siap untuk hari ini?" tanya Taehyung. Jimin mengangguk dengan antusias, namun pandangannya teralih pada sosok di belakang Taehyung.

"Ahh ini hyungku Jim, Kim Seokjin." Taehyung memeperkenalkannya.

"Annyeong Jimin-ah. Aku sudah mendengar banyak tentangmu dari Taehyung, senang bisa bertemu denganmu," ucap Seokjin ramah.

"Senang bertemu denganmu juga Seokjin-ssi." Jimin berucap sedikit kaku.

"Ahaha, kau imut sekali Jimin-ah. Jangan kaku seperti itu, panggil saja aku Jin-hyung."

"Baiklah, Jin-hyung." Jimin tersenyum, senang akan keramahan Seokjin padanya.

"Astaga manisnyaa!" Seokjin memeluk Jimin erat, membuat Jimin sedikit terkejut.

"Hyung! Jangan asal peluk dong. Kau membuatnya ketakutan." Taehyung mencoba melepaskan pelukan hyungnya itu.

"Aishh, pelit sekali kau Tae, jangan bilang kau cemburu pada hyungmu sendiri?!" Seokjin melepaskan pelukannya secara terpaksa. Jimim yang melihatnya hanya tersenyum canggung.

Fate [VMin]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang