Twenty

7.5K 665 33
                                    

Setelah kepulangan keluarga Kim dari Busan, Jimin jadi sering melamun. Pasalnya, sang ayah meminta ia segera bertunangan dengan Taehyung jika ingin terus tinggal di rumah sang terkasih, untuk menghindari gosip-gosip yang bisa saja merusak nama baik keluarga.

Sohee pun menyetujui hal tersebut, setelah berunding dengan Chanyeol juga Baekhyun, mereka sepakat mengadakan acara pertunangan di Seoul saja sekalian mengenalkan Jimin pada keluarga besar Kim.

Dan itulah yang menjadi beban Jimin saat ini.

Semua pihak memahami rasa gugup anak keempat keluarga Park tersebut, siapa pun pasti bisa membayangkan bagaimana resahnya Jimin saat ini. Selama 17 tahun terisolasi dari dunia luar, dan hanya dalam beberapa bulan ia harus menghadapi banyak acara yang mengundang keramaian.

Pada acara pernikahan Jungsoo kemarin pun, Jimin sudah banyak menahan rasa tidak nyamannya, apalagi nanti jika ia yang menjadi pusat perhatian utama.

Chanyeol sempat mengusulkan untuk mengajak temannya yang seorang psikiater, agar berjaga-jaga apabila Jimin mendadak panik atau khawatir berlebihan saat acara berlangsung, namun Sohee dan Seokjin serempak menggeleng tidak setuju.

Karena mereka yakin, Kim Taehyung dapat menjadi sumber ketenangan bagi Jimin.

Menyadari hal itu, Baekhyun sempat meminta Taehyung untuk 'melatih' Jimin dengan membawanya ke berbagai tempat yang cukup ramai, bersosialisasi dengan tetangga di sekitar, atau hal-hal lain yang bisa membuat sang terkasih beradaptasi dengan lingkungan dan meminimalisir rasa gugup terhadap keramaiannya.

Taehyung sih senang-senang saja, toh ia memang sudah merancang banyak acara kencan bersama Jimin. Sehari setelah pulang dari Busan, mereka langsung pergi berdua menuju kebun binatang terkenal di ibu kota negara tersebut, juga mengunjungi beberapa tempat hiburan lainnya.

Namun tetap saja tidak membuat Jimin lepas dari hobi melamunnya, terkadang tidak fokus walaupun sudah dipanggil berkali-kali. Seperti saat ini,

"Jimin-ah?" Sohee memanggil dari arah dapur, ingin meminta bantuan untuk menata bahan-bahan yang sudah dibelinya dari pasar pagi tadi.

Merasa tidak ada respons, Sohee berjalan ke arah ruang keluarga, karena ia yakin Jimin berada di sana pada jam segini, terutama saat Taehyung sedang tidak ada di rumah. Dan benar saja, sosok yang ia panggil tadi sedang menatap kosong layar TV di ruang tersebut.

"Jimin?" Tepukan di pundak membuat pemuda mungil itu tersentak kaget.

"Ah, Eommoni. Ada apa?" Jimin bertanya setelah mengelus dada akibat kaget yang berlebihan.

Sohee hanya tersenyum lembut sebelum memutuskan untuk duduk di samping Jimin, ia mengelus rambut calon memantunya tersebut dengan sayang, "Apa yang sedang kau pikirkan, hm? Mengapa melamun terus sejak tadi?"

"Ah... itu..." Jimin terlihat salah tingkah karena ketahuan sedang sibuk bersama pikirannya sendiri.

"Katakan saja apa yang sedang mengganggumu, eomma akan dengan senang hati mendengarnya," ucapan Sohee membuat Jimin tersenyum ragu,

"Jimin memikirkan soal pertunangan, Eommoni," Sohee memberi isyarat agar Jimin melanjutkan.

"Sebenarnya Jimin belum begitu mengerti maksud dari pertunangan, apa bedanya dengan menikah? Nanti Jimin harus bagaimana?"

Sohee terkikik karena gemas melihat ekspresi pemuda dihadapannya, "Jadi hal itu yang sedang kau pikirkan akhir-akhir ini?"

Dan Jimin hanya mengangguk.

"Tunangan itu masa peralihan antara lamaran dengan pernikahan, Jimin-ah. Di mana si pelamar menandai sang kekasih sebagai miliknya namun belum bisa menikah karena ada hal yang harus dituntaskan terlebih dahulu. Seperti Taehyung yang harus menyelesaikan kuliahnya sebelum membawamu ke jenjang pernikahan.

Fate [VMin]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang