"Cinta itu apa?"
Taehyung merutuki dirinya yang begitu mudah mengatakan perasaannya. Bagaimana mungkin seseorang yang hidup di hutan semenjak umurnya 4 tahun bisa mengerti cinta?
"Apa Yoongi-hyung atau gurumu tidak menjelaskannya Jimin-ah?" Taehyung bertanya pada Jimin yang masih menatapnya bingung.
"Ssaem hanya pernah beberapa kali menyebutkannya tapi tidak dengan penjelasan, lalu ketika aku bertanya pada Yoongi-hyung ia tidak mau menjelaskannya juga. Katanya, aku masih kecil."
"Terkutuklah kau Min Yoongi! bagaimana bisa menyebut Jimin masih kecil ketika umurnya saja sudah 21 tahun?!" Taehyung mengumpat dalam hati.
"Emm..." Taehyung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Bagaimana menjelaskannya ya... Jim, apa kau merasakan perasaan sayang pada Yoongi-hyung?"
"Tentu! Aku mengerti itu, dan aku sayang pada Yoongi-hyung karena dia sepupuku. Dia juga satu-satunya orang yang masih percaya padaku."
"Nah, perasaan Cinta termasuk juga perasan sayang. Namun bedanya, rasa Cinta itu jauh lebih hebat dari rasa sayang." Taehyung meneguk ludah ketika melihat Jimin yang masih kebingungan, dia memang tidak terlalu baik dalam hal menjelaskan sesuatu. Ingin rasanya ia menyeret Seokjin atau Sungjae untuk membantunya.
"Jim..." Taehyung menggenggam lengan Jimin dan menempelkannya di dadanya.
"Kau bisa merasakan detak jantungku yang tidak normal kan?"
Jimin mengangguk lucu.
"Apa Tae sakit?" Jimin bertanya dengan wajah khawatir pada Taehyung, membuat yang dipandang terkekeh kecil.
"Tidak. Ini normal terjadi pada mereka yang sedang jatuh cinta."
"Ahh..." Jimin mengangguk mengerti.
"Rasa sayang, ingin melindungi, ingin membahagiakan, dan rasa ingin memiliki itu disebut cinta." Taehyung menjelaskan lagi. Ia menarik Jimin mendekat, membawa Jimin ke dalam pelukannya.
"Aku ingin memilikimu Jim, dirimu dan juga hatimu," bisik Taehyung di telinga Jimin.
Rona merah muncul di pipi Jimin, entah mengapa ia senang Taehyung mengatakan hal itu, walau belum sepenuhnya mengerti.
Taehyung melepaskan pelukannya, kemudian dengan perlahan mencium kedua pipi Jimin. Namun mendadak Jimin menjauh.
"Ihh Taehyung mesum!"
"Kau tidak mengerti cinta, tapi mengapa bisa mengerti apa itu mesum, Jim?" Taehyung berkata pasrah. Gagal sudah usaha dia untuk memanfaatkan kepolosan Jimin.
"Yoongi-hyung yang mengajarkannya padaku. Katanya aku tidak boleh berdekatan dengan orang mesum."
"Dia itu terlalu overprotective padamu, Jiminie." Taehyung memasang wajah datar sedangkan Jimin hanya mengedikkan bahunya.
"Ayo Jim." Taehyung menarik lengan Jimin berniat untuk membawa Jimin bersamanya.
"Mau ke mana?! Aku sudah bilang tidak bisa keluar dari hutan ini, Tae."
"Iya aku mengerti, kita berjalan-jalan di sekitar hutan ini saja, tidak apa kan? Apa kau tidak bosan terdiam sendirian terus di sini?"
"Ahh baiklah, ayok!" Jimin dengn bersemangat menggandeng tangan Taehyung. Ia ingin menunjukkan suatu tempat padanya.
"Sekarang kau yang terlihat bersemangat, Jimin-ah." Taehyung terkekeh melihat Jimin yang berjalan penuh semangat dengan senyum indah yang terus terukir di wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fate [VMin]√
Fanfic[Completed] Thank you for the beautiful cover♡ @Choonhee13 VMin Kim Taehyung x Park Jimin ⚠BxB, Mpreg⚠ Romance, Hurt/comfort, AU, Family, Angst Taehyung tak sengaja menemukan Jimin di sebuah hutan tempat penelitiannya, ia tertarik padanya hanya da...