Nineteen

7.2K 703 138
                                    

Seperti dugaan banyak pihak, pesta pernikahan sulung keluarga Park berlangsung sangat meriah, dengan ratusan tamu penting datang silih berganti. Semua tampak menikmati pesta tersebut. Kecuali satu orang, Jimin. Ia terus saja merasa gelisah apalagi di tengah-tengah keramaian seperti ini.

Taehyung menepati janjinya yang tidak akan meninggalkan sisi Jimin barang semenit pun, ia dengan sabar menunggu Jimin yang dikenalkan ke beberapa kolega perusahaan sang ayah. Ia cukup beruntung karena kondisi tubuh yang sudah benar-benar pulih, bahkan trauma pasca kecelakaannya sudah tidak terasa ketika mengemudi menuju gedung pernikahan.

Terkadang, keinginan untuk melindungi seseorang dapat dengan mudah mengalahkan rasa sakit atau pun takut pada diri sendiri.

Banyak orang terkejut mengetahui jika ternyata keluarga Park memiliki anak lain selain keempat yang sudah mereka kenal. Chanyeol dan Baekhyun mengaku jika Jimin sempat hilang dari pengawasan mereka dan baru ditemukan beberapa waktu lalu.

Tentu saja semua yang mendengarnya memberikan tatapan sendu dan memberi semangat pada Jimin.

Sayang, Taehyung justru muak melihatnya.

Bisa-bisanya mereka mengarang cerita menyedihkan seperti itu dan menutupi fakta yang sebenarnya. Jika saja tidak dinasehati oleh kedua orang tua, Seokjin, Namjoon, kakak-kakak Jimin, pasti emosi Taehyung sudah meledak.

Jimin terlihat begitu canggung, kentara ketakutan bertemu banyak sekali orang yang tidak ia kenal. Walau susah payah untuk menutupi, namun genggaman eratnya pada Taehyung tidak bisa dipungkiri.

"Sst... Jimin tenang, ada aku," bisik Taehyung berkali-kali setiap ia tidak tahan melihat ketidaknyamanan sang terkasih.

Taehyung pun turut serta diperkenalkan pada beberapa saudara jauh keluarga Park juga kolega-kolega Chanyeol. Senang tentu saja, apalagi dengan sebutan yang dilontarkan,

'Calonnya Jimin'

Satu hal yang membuat Taehyung cukup menikmati pesta tersebut, apalagi melihat pipi memerah Jimin saat ia dikenalkan sebagai calonnya. Taehyung semakin cinta.

"Tae..." Jimin bergumam pelan setelah menjauh dari dua pamannya yang tinggal di luar negeri dan baru kembali saat ini.

"Sudah, Jim? Maaf tadi tenggorokanku benar-benar kering rasanya. Tidak bisa menahan haus lagi." Taehyung mengelus pipi Jimin saat tidak ada yang memperhatikan.

"Um... tidak apa," ucap Jimin yang langsung menurunkan lengan Taehyung dari pipinya untuk digenggam, mencari ketenangan.

"Mau istirahat dulu? Kita bisa izin ke belakang sebentar agar kau bisa menenangkan diri." Taehyung menawarkan dengan lembut, setelah Jimin mengangguk ia langsung menuntun sang kekasih berjalan ke arah lain gedung, mencari tempat sepi untuk beristirahat.

Di tengah perjalanan, Taehyung melihat dua sosok wanita yang memandangi dirinya penuh puja, namun memandang Jimin dengan tatapan sengit, kentara benci.

Ia memutuskan untuk cuek, mungkin mereka hanya iri pada Jimin yang mendapatkan pria setampan dirinya. Namun, baru saja Taehyung mengalihkan pandangan, sang kekasih tidak sengaja menabrak sosok pria di dekat mereka.

Jimin membungkuk berkali-kali minta maaf, Taehyung merangkul sang kekasih dan ikut membungkuk, untung saja orang itu hanya tersenyum memaklumi.

Taehyung sadar, keadaan akan buruk jika Jimin terus berada di sana. Maka ia berniat menemui Baekhyun mengantar Jimin ke belakang.

"Ada apa, Tae?" tanya Baekhyun yang didekati oleh calon menantu tersebut Jimin berada di belakangnya dengan menunduk.

"Eommoni, kami di belakang saja bagaimana? Sepertinya ada yang berpikiran buruk tentang Jimin." Taehyung berbisik, agar Jimin tidak mendengarnya.

Fate [VMin]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang