[ JUNGKOOK ]
Boleh numpang narsis? Kalau aku boleh mendeskripsikan diriku sendiri, aku adalah laki-laki yang pintar dan berani.
Sungguh, aku tidak bohong. Aku adalah lulusan terbaik di universitasku, berkali-kali menjuarai cerdas cermat mewakili sekolah menengah. Aku juga tidak peduli apa yang dikatakan orang tentang Seoul dan tetap bertahan hidup di kota yang keras ini.
Sejauh ini, menurutku Seoul adalah kota yang luar biasa. Di sini banyak makanan, banyak hiburan, banyak gedung bertingkat tinggi, kendaraan ramai, dan itu berlangsung hampir setiap saat. Seoul tidak pernah tidur.
Tentang keras atau tidak, sejujurnya aku belum merasakannya. Aku bisa diterima di Century Music karena Kak Namjoon menghubungiku. Lagu pertamaku juga sukses besar, menempati peringkat satu di digital chart selama satu minggu.
Jadi, sudah terbukti, 'kan, bahwa aku laki-laki yang pintar dan berani?
"Jungkook, bagaimana?"
Baru saja aku tertangkap basah sedang melamun di saat rapat penting. Kak Suga, Kak Namjoon, Kak Hoseok, Kak Taehyung, mereka semua menatapku yang masih diam. Di saat seperti inilah aku harus memberi jawaban layaknya orang pintar.
"Kalau menurut kalian sendiri, bagaimana?" tanyaku sambil tersenyum.
Reaksi yang kudapat ada bermacam-macam. Pertama, Kak Suga yang terlihat sudah bosan dengan rapat penting ini. Kedua, Kak Namjoon yang memeriksa ulang berkas di tangannya untuk menjawab pertanyaanku. Ketiga, Kak Hoseok yang sedang tenggelam dalam imajinasi untuk mencari jawaban yang tepat. Keempat, Kak Taehyung yang melirik ke kanan dan ke kiri, berusaha membaca pikiran orang lain.
"Menurutku cukup 5 lagu saja. Lagu lain bisa kita simpan untuk comeback berikutnya," jawab Kak Namjoon diikuti anggukan Kak Hoseok dan Kak Taehyung.
Oh, jadi tadi mereka bertanya padaku tentang berapa jumlah lagu yang sebaiknya dimasukkan ke mini album? Oke, sekarang aku akan merespon pernyataan Kak Namjoon layaknya orang pintar.
"Baiklah, aku juga setuju 5 lagu. Title track-nya seperti yang kita sepakat tadi, 'kan?" tanyaku seolah aku mengingatkan kami akan bahasan sebelumnya. Padahal sedari tadi aku tidak ikut mendengarkan.
Iya, aku terlalu sibuk dengan duniaku.
"Iya. Kita akan mulai rekaman besok, Jungkook. Jaga suaramu dan baca liriknya mulai sekarang," balas Kak Suga yang akhirnya kujawab dengan anggukan.
Kalian tahu? Ada yang menarik dari Kak Suga. Laki-laki yang menjadi Direktur Century Music ini sepertinya sedang di mabuk cinta. Kak Suga menyukai Kak Wendy, penyanyi perempuan yang juga menandatangani kontrak di Century Music.
Mengapa aku bisa tahu akan hal itu? Jawabannya sudah jelas, karena aku pintar.
"Kalau begitu rapat berakhir," ujar Kak Suga setelah itu berdiri dari kursinya. "Aku akan menghubungi Wendy dan memberitahunya kalau dia harus datang untuk rekaman besok."
Tuh, 'kan! Benar apa yang sudah kukatakan tadi. Kak Suga memang menyukai Kak Wendy. Terlihat dari bagaimana Kak Suga berinisiatif menghubungi Kak Wendy, padahal bagian itu bisa diserahkan pada Kak Namjoon.
Bicara tentang Kak Wendy, beberapa hari yang lalu Kak Wendy memberitahuku lewat chat kalau dia dapat tiket untuk melihat Seoul Fashion Week dan mengajakku untuk datang. Kak Wendy bilang, dia dapat tiket itu dari Kak Irene, model MV di lagu pertamaku.
Mengapa Kak Wendy bisa menghubungiku? Karena Kak Suga memberikan Kak Wendy semua kontakku untuk berjaga-jaga jika ponsel Kak Suga bermasalah. Entahlah, Kak Suga lebih percaya padaku dibandingkan Kak Namjoon, Kak Hoseok, atau Kak Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before the Concert ✔️
Fanfiction[ COMPLETED ] 'Sequel dari After the Concert' Kembali pada waktu sebelum konser, di mana Suga berusaha membuat Wendy selalu tertawa. Ini kisah tentang dua manusia yang berusaha hidup bersama di Seoul. Dua manusia yang bertemu secara tidak sengaja ka...