27

965 205 44
                                    

[ WENDY ]


"Sayang,"

Di ambang segala ketakutan terhadap hasil kerja kerasku selama dua bulan ini, suara Mama terdengar lembut dan sejuk seperti angin Musim Gugur. Aku berhenti memadang kedua kakiku yang bergelayut di sisi sofa dan menatap Mama yang tersenyum untukku.

"Suga sudah datang, tuh. Ayo ajak masuk," ujar Mama memberitahuku.

Aku segera berdiri dan berjalan menuju ruang tamu seperti orang kalap. Bagaimana tidak, aku sangat gugup mengetahui hari ini adalah hari perilisan single untuk debutku. Hari Senin ini, tepat pada pukul 6 malam, lagu Someday sudah bisa mulai didengarkan. Sebuah tahap penting yang akan menentukan kiprahku di industri musik.

Penampilan Suga hari ini tidak selengkap dan sesempurna seperti saat di gedung Century Music. Suga mengenakan celana jeans serta kemeja putih bergaris-garis yang membuatnya tampak santai. Kedua tangan laki-laki itu terdapat di saku celananya saat aku datang menghampirinya di ruang tamu.

"Aku nggak percaya kamu benar-benar datang," kataku menyambutnya. "Maafkan Mamaku, ya? Padahal kamu sibuk banget."

Meyakini bahwa dirinya baik-baik saja, Suga membalas, "Mana mungkin aku sesibuk itu sampai menolak undangan keluargamu, Wen?"

Aku tersenyum mendengar jawaban dari Suga. Laki-laki yang menjadi Direktur Century Music sekaligus produserku itu datang ke rumah setelah dihubungi oleh Mama tadi pagi. Mama mengundang Suga untuk menonton music video debutku serta makan malam bersama di rumah.

"Di kantor masih ada siapa aja?" tanyaku setelah duduk sempurna di sofa ruang keluargaku.

Suga mengikutiku dengan duduk tepat di sebelah kananku. "Ada Namjoon, Hoseok, dan Taehyung. Juga ada beberapa pegawai magang menunggu pengumuman jabatan."

"Oh, pengumuman jabatan itu hari ini juga?" tanyaku lagi kemudian Suga mengangguk. "Taehyung sudah menentukan bendahara dan manajer untukku?"

"Taehyung hanya memilih bendahara," balas Suga sambil tersenyum penuh arti. "Yang memilih manajermu itu aku."

Dengan dirilisnya single serta music video-ku setengah jam lagi, aku akan memulai masa promosiku sebagai penyanyi solo. Aku harus tampil di berbagai acara musik juga radio, serta fanmeeting. Semua itu akan diatur oleh manajer, yang menjadi penghubung antara aku dan kantor.

"Siapa yang jadi manajerku?" dengan mata berbinar, aku mengharapkan jawaban serta alasan dari Suga. "Hanbin, ya? Aku lihat dia cukup antusias pada pekerjaannya."

Suga melipat kedua tangan di depan dadanya. "Hanbin memang bagus, tapi dia masih sedikit ceroboh. Dan badannya terlihat lemah. Aku memilih Sungjae karena dia perhatian dan badannya cukup tinggi untuk melindungimu."

Aku mengangguk paham. "Benar juga, masa promosi itu harus lancar dan aman, ya?"

"Bukan, Wendy," jari Suga terangkat, kemudian menyentil dahiku pelan. "Keselamatan artisku itu paling penting. Jadi, keselamatanmu itu lebih penting."

Seketika, pikiranku mendapat bayangan bagaimana Suga memilih satu orang di antara para pegawai magang yang menurutnya bisa melindungiku. Mengapa Suga sangat baik? Apapun yang dilakukan Suga selalu membuatku merasa aman dan terjaga.

"Wah, Papa dan Kak Rachel sudah pulang!" sambut Mama dengan suara keras, membuatku tersentak. Suga yang melihat reaksiku barusan langsung mengusap rambutku.

Beberapa menit sebelum pukul enam, keluargaku dan Suga berkumpul di ruang keluarga. Papa menghubungkan TV kami pada wi-fi rumah sehingga kami bisa membuka situs youtube. Bayangkan, Papa dan Kak Rachel sengaja pulang kerja lebih cepat untuk menonton music video-ku! Aku cukup malu dengan apa yang mereka lakukan, tapi aku juga bersyukur karena keluargaku begitu mendukungku.

Before the Concert ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang