35

860 166 23
                                    

[ WENDY ]


Apa yang kulakukan setelah liburan chuseok selesai? Bekerja. Aku terus-terusan mengurung diri di studio, menulis lirik setelah mendapatkan sedikit saja inspirasi. Intinya, aku hanya bekerja dan bekerja karena penggemarku sudah menunggu lagu baruku.

Mendapatkan inspirasi setelah liburan ternyata cukup sulit. Suasana hatiku setiap hari sangat bagus dan lirik yang aku tulis seperti anak-anak yang akan pergi tamasya. Sama sekali tidak cocok dengan musim menjelang salju turun seperti ini.

Ya, ini sudah memasuki kuarter keempat dalam tahun. Penduduk Seoul mengejar target selama beberapa bulan ke depan karena tahun yang baru akan tiba. Dan targetku sebelum tahun ini berakhir adalah menulis lagu yang bisa dimasukkan dalam albumku selanjutnya.

Aku sedang asyik bertukar pesan dengan Irene—sahabatku—untuk melepas kejenuhan bekerja, saat Namjoon mdengan membawa setumpuk proposal.

"Sedang sibuk, Wen?" tanya Namjoon sebelum menutup pintu studio dengan sempurna.

"Nggak, kok. Mau bahas pekerjaan, ya?" tanyaku sambil menatap Namjoon yang sedang menggeser kursi kemudian duduk tepat di hadapanku.

Namjoon mengangguk cepat. "Bisa sekalian panggil Sungjae?"

"Baiklah," jawabku cepat. "Kalau nggak salah, Sungjae sudah di kantor, tadi dia bilang mau makan siang di atas."

Setelah debutku yang bisa dibilang sukses, berbagai tawaran pekerjaan masuk ke Century Music untukku. Sudah menjadi kebiasaan untuk melaksanakan rapat kecil bersama Namjoon serta Sungjae. Kami akan membahas apa saja pekerjaan yang ada dan memilahnya berdasarkan waktu.

Terima kasih untuk Suga yang telah memilih Sungjae sebagai manajerku. Sungjae sangat dapat diandalkan dan yang terpenting, dia orang yang sangat toleran.

Pada awal pertemuan kami, dia tahu aku orang yang cukup sensitif, jadi dia memulai pembicaraan kami dengan topik yang ringan. Dia juga selalu memastikan kondisiku dan berusaha memenuhi segala hal yang aku minta. Hingga saat ini, kami sudah bekerja bersama selama satu bulan lebih.

Saat pintu studio diketuk untuk kedua kalinya, aku berpikir bahwa Sungjae sudah datang. Tapi yang datang bukan Sungjae, melainkan Yeri.

"Hai Kak Wendy, Kak Namjoon," sapa Yeri dengan senyum manisnya.

"Masuk saja, Yer," balas Namjoon kemudian menatapku. "Aku yang memanggil Yeri ke sini karena aku pikir kamu akan membutuhkan baju baru selama tampil."

"Terima kasih," jawabku cepat.

Salah satu hal yang membuat suasana hatiku bagus akhir-akhir ini adalah hubungan Jungkook dan Yeri. Ya, dua orang termuda di Century Music ini sudah resmi berpacaran sejak bulan lalu.

Dan setiap kali aku bertemu Yeri, dia selalu tersenyum cerah. Aku yang melihat Yeri juga ikut tersenyum dan bahagia. Ternyata memang benar, perempuan yang sedang jatuh cinta adalah yang tercantik.

"Nggak apa-apa, nih, kamu nggak nempel sama Jungkook?" tanyaku sedikit menggoda Yeri.

"Ahaha, Kak Wendy bisa saja," ujar Yeri. "Hari ini aku mau sama Kak Wendy dulu. Bosan juga kalau tiap hari bareng Kak Jungkook."

Mendengar pernyataan Yeri, Namjoon tertawa kecil. "Cara menghilangkan bosan kalian agak ekstrim juga, ya. Masa bekasnya sampai sekarang belum hilang."

"Ih, Kak Namjoon. Aku juga heran sama Kak Jungkook, kenapa nafsu banget," komentar Yeri membuatku cukup terkejut. "Pasti Kak Namjoon yang ajarin dia, 'kan?"

"Enak aja!"

Mengapa aku baru sadar sekarang kalau tanda merah keunguan di sekitar leher Yeri itu adalah kissmark? Aku tidak menyangka gaya berpacaran anak zaman sekarang seperti ini. Sangat berani, penuh resiko, tapi juga menyenangkan.

Before the Concert ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang