36

721 161 35
                                    

[ SUGA ]


Waktu masih kecil—bahkan hingga sekarang—aku suka sekali membaca buku, sama dengan tergila-gilanya aku pada piano yang ada di rumah.

Buku yang paling suka aku baca adalah buku kumpulan puisi. Dan butuh waktu lama bagiku untuk membaca buku kumpulan puisi karena aku akan meresapi setiap katanya, berusaha menerjemahkannya dengan bahasa yang kumengerti, hingga aku memahami makna keseluruhan dari puisi tersebut.

Kalian belum pernah membaca buku kumpulan puisi? Cih, kampungan.

Coba kalian pikir, berkat siapa aku bisa menulis lirik dan suasana yang bagus untuk laguku? Tentu saja itu semua berkat para penulis puisi jenius di luar sana.

Karena akan memakan waktu yang sangat banyak jika aku membahas jenis buku favoritku itu, bagaimana kalau aku membahas jenis buku yang paling tidak aku suka?

Jenis buku yang paling tidak aku suka adalah buku yang berisi banyak angka. Ya, aku benci buku laporan, terutama laporan keuangan. Sejak dulu, uang bukanlah hal yang membuatku tergila-gila.

Sampai aku duduk di kursi direktur.

"Bagaimana, Pak? Apa laporan ini masih perlu direvisi?"

Kepalaku berdenyut begitu menyakitkan sejak Park Sooyoung—bendahara Century Music—masuk ke dalam ruanganku, membawa sebuah buku laporan, dan memberitahuku bahwa saham perusahaan rekaman ini anjlok drastis sejak menyebarnya rumor Jungkook berkencan dengan Yeri.

Lihatlah, jika menurut grafik garis yang dibuat Sooyoung, garis terbaru membentuk lembah yang curam. Tidak lain, ini adalah penurunan yang sangat signifikan dibandingkan minggu-minggu sebelumnya.

"Kamu pikir ini mau direvisi bagaimana lagi?" tanyaku kembali.

Sooyoung bergetar ketakutan dan menggigit bibirnya yang berwarna merah menyala. "Maaf, Pak, saya tidak tahu. Mungkin masih ada tulisan yang salah?"

Apa dia tidak tahu ke mana aku pergi selama seminggu ini? Aku sudah cukup lelah menangani media dan sekarang dia bertanya hal yang sudah jelas jawabannya padaku? Ya Tuhan.

"Kalau kamu pikir masih ada tulisan yang salah, jangan minta tanda tangan saya," ujarku. "Bisa kerja yang becus? Kalau kamu nggak yakin, ngapain kamu buat laporan ini?"

"Maaf, Pak."

Aku membuang muka dan menghela napas. Tanpa aku suruh, Park Sooyoung mengambil langkah mundur dan pergi dari ruanganku. Dan llihat? Dia bahkan tidak mengatakan 'permisi'.

Sejak kapan aku menerima pegawai yang tidak mengenal sopan santun?

Aku masih belum kehilangan akalku, oke? Aku tidak akan memecat Sooyoung, tidak lagi setelah aku memecat Kim Yeri dari posisinya sebagai make-up artist dan fashion coordinator.

Menurutku sebuah rumor harus dibersihkan hingga akarnya. Setelah rumor itu terdengar oleh telingaku, langkah pertama yang aku ambil adalah memisahkan Jungkook dan Yeri.

Yah, seharusnya aku lebih mengawasi mereka sejak dulu. Tapi mereka sudah melewati batas dengan saling meninggalkan kissmark di leher.

Setelah memecat Yeri, yang aku lakukan adalah menutup mulut media. Aku segera menyuruh Hoseok merilis artikel yang mengatakan bahwa kedekatan Jungkook dan Yeri itu tidak benar dan warna merah keunguan yang ada di leher mereka adalah persiapan comeback Jungkook.

Terdengar konyol, tapi sebagian besar penggemar Jungkook percaya. Mereka mengira itu hanya make-up yang dibuat pada leher Jungkook untuk keperluan comeback-nya. Persis sesuai rencanaku.

Before the Concert ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang