[ SUGA ]
"Oke, bagus. Kita sudah selesai,"
Aku melepas headphone yang sudah menempel di samping telingaku sejak tadi pagi. Udara di studio segera menyentuh kulit daun telingaku dan aku langsung tahu bahwa seharian ini aku sudah bekerja keras.
Pintu ruang rekaman terbuka, Jungkook dan Wendy keluar bersama. Tepat pukul lima sore ini, kami sudah menyelesaikan proses rekaman untuk semua lagu di mini album Jungkook. Memang sulit dipercaya, tapi Jungkook mampu melakukannya.
Lagu terakhir yang selesai direkam adalah duet Jungkook bersama Wendy. Mereka menyanyikan lagu ciptaanku yang berjudul Fireflies. Dan aku sangat puas karena mereka berdua mampu menyampaikan pesan laguku melalui suara mereka.
"Kak Suga, benar sudah selesai?" tanya Jungkook sambil memandangku. "Di bagian terakhir tadi aku merasa suaraku terdengar aneh—"
"Kamu mau ulang berapa kali lagi?" tanyaku kembali.
Jujur saja aku sama sekali tidak menyangka Jungkook orang yang sangat perfeksionis. Dari lagu pertama hingga lagu terakhir yang duet bersama Wendy, dia selalu merasa cara bernyanyinya jelek. Padahal menurutku sangat bagus.
Tapi bukan berarti aku menganggap Jungkook itu ambisius. Seorang penyanyi memang harus mengenal kelemahan diri sendiri dan berkembang pada arah yang baik. Jungkook masih muda, dia masih punya banyak waktu. Dia tidak harus bernyanyi sangat sempurna.
"Mini album pertamamu akan rilis bulan depan. Aku nggak mau menghabiskan waktu dengan mengulang proses rekaman," jelasku tegas. "Kita juga dikejar waktu, oke?"
Jungkook menundukkan kepalanya sebagai tanda bahwa ia tidak akan melawan perintahku. Bukan berarti aku seenaknya menggunakan kekuasaan, aku hanya ingin Jungkook membiarkan hati dan pikiranya beristirahat.
"Kalau begitu aku pulang dulu, Kak," ujar Jungkook dengan suara pelan. "Besok aku ada jadwal foto teaser."
Aku menganggukkan kepala. "Baiklah. Hati-hati di jalan, Jungkook."
"Semangat, Jungkook!" seru Wendy sambil mengangkat kedua tangannya yang mengepal di udara.
Jariku bergerak menghitung serangkaian proses yang sudah berlalu. Proses rekaman sudah selesai. Hoseok sudah selesai mengerjakan desain mini album. Yeri juga sudah menyelesaikan desain kostum panggung Jungkook—yang lebih cepat dari perkiraanku. Hmm, sejauh ini semuanya lancar.
"Suga, kamu mau pulang juga?" tanya Wendy yang entah sejak kapan sudah mengambil tempat di kursi sebelahku. "Aku mau membicarakan sesuatu."
Catat ini baik-baik: aku sama sekali tidak mungkin menolak apa yang diminta oleh Wendy. Aku tidak peduli jika Wendy mengambil seluruh waktuku yang tersisa hari ini. Sungguh, aku tidak peduli. Kecuali kami diganggu lagi oleh Jimin.
"Aku bisa pulang nanti. Memangnya ada apa?" tanyaku tepat sasaran.
Dengan segera Wendy mengeluarkan beberapa lembar kertas yang berisi tulisan tangannya. Aku menerima kertas-kertas tersebut dan menghitung jumlahnya. 8 lembar dengan masing-masing satu halaman yang terisi penuh.
"Itu lirik lagu yang kukerjakan sampai hari ini," jelas Wendy malu-malu.
Aku tersenyum. "Oh, jadi ini lirik lagu?"
"Sebenarnya itu nggak bisa dibilang lirik lagu, sih... Lebih seperti puisi," ungkap Wendy jujur.
"Nggak apa-apa. Aku juga dulu mulai menulis lagu dengan mencoba menulis puisi," tambahku antusias. "Berarti sudah ada 8 puisi, ya? Hebat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Before the Concert ✔️
Fanfiction[ COMPLETED ] 'Sequel dari After the Concert' Kembali pada waktu sebelum konser, di mana Suga berusaha membuat Wendy selalu tertawa. Ini kisah tentang dua manusia yang berusaha hidup bersama di Seoul. Dua manusia yang bertemu secara tidak sengaja ka...