37

696 141 13
                                    

[ WENDY ]


"Kamu bilang apa ke Suga?"

Irene mengucapkan kalimat tersebut dengan sangat hati-hati, kata per kata. Pandangan Irene masih tertuju padaku yang sedang meminum Seoul Latte dari sedotan. Dan aku mengangguk pelan, membenarkan.

"Kenapa nggak diskusi denganku dulu?" tanya Sungjae yang duduk tepat di sampingku.

Syukurlah aku meminta Sungjae membelikanku segelas Seoul Latte sebelum aku datang ke sini. Minuman ini cukup untuk meredakan amarahku yang berada di puncaknya, satu jam yang lalu.

"Percayalah padaku, Suga terlalu keras kepala. Dia sendiri emosi," ceritaku. "Aku nggak tahu apa yang ada di pikirannya. Dia melawanku habis-habisan."

Ugh, Suga menyebalkan sekali. Dia tidak jauh berbeda dengan para Direktur perusahaan rekaman yang aku datangi setahun lalu. Tidak mengakui orang lain dan selalu menganggap dirinya berada di atas awan.

Jangan membuatku menceritakan ulang apa yang terjadi satu jam lalu. Aku bahkan menangis di depannya! Memalukan sekali.

Cukup sekali aku menceritakannya pada Irene, Sungjae, dan Yeri. Dan tentu saja, Yeri yang duduk di sebelahku saat ini terlihat bersalah.

"Kak Wendy, maafkan aku. Gara-gara aku, Kak Wendy juga sampai berdebat dengan Kak Suga," suara Yeri terdengar begitu rapuh dan parau.

Aku menggeleng ringan. "Aku juga nggak tahan berada di dekat direktur yang seperti itu. Aku yakin, bukan hanya aku."

Irene tertegun sesaat sebelum tersenyum tipis. "Kamu berubah, ya, Wendy."

"Oh, ya?" tanyaku bingung.

"Iya. Kamu jauh lebih kuat dan berani dibandingkan dulu. Aku senang," tambah Irene. "Rasanya seperti melihat anak perempuan yang berkembang menjadi wanita hebat."

Aku tertawa kecil. Banyak hal terjadi dan aku yakin semua masalah yang pernah terjadi di sekitarku membuatku belajar menjadi pribadi yang seperti ini. Aku ingin menyenangkan orang lain dan menjaga apa yang penting untukku. Teman-temanku dan keluargaku.

"Apa Kak Wendy sempat melihat keadaan Kak Jungkook?" tanya Yeri ragu-ragu.

Tidak hanya dipecat dari Century Music, Yeri juga dilarang oleh Suga untuk masuk ke kantor dan melihat keadaan Jungkook. Padahal pacarnya terluka parah dan Yeri ingin setengah mati bantu menyembuhkannya.

"Maaf, aku nggak sempat," jawabku jujur. "Begitu dengar Suga ada di kantor, aku langsung ke ruangannya. Aku nggak pergi ke kamar Jungkook."

"Dia nggak kasih tahu keadaannya ke kamu?" tanya Sungjae.

"Kak Jungkook memberitahuku kalau dia baik-baik saja, tapi aku dia bohong," jelas Yeri. "Dia hanya berusaha membuatku nggak khawatir."

Sungjae menghela napas. "Baiklah, nanti aku akan ke kantor. Aku akan melihat keadaan Jungkook dan melaporkannya padamu."

Yeri tampak senang sekaligus lega. "Terima kasih, Kak."

Siapapun tahu bahwa Yeri paling banyak menanggung luka akibat keegoisan Suga. Tidak hanya dilarang berada di dekat Kak Jungkook, Suga juga memecat Yeri secara tidak terhormat seakan Yeri tidak pernah membantunya.

Aku yang merasa kasihan langsung membawa Yeri ke LIZ Agency, tempat Irene bekerja. Saat itu aku sangat yakin bahwa Irene dapat membantu Yeri menenangkan diri.

Di hari yang sama, artikel tentang Jungkook yang tidak berkencan dengan siapapun dirilis oleh situs Naver. Kolom komentar kacau oleh penggemar Jungkook yang masih saling berdebat. Dan beberapa di antara mereka masih membawa nama Yeri.

Before the Concert ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang