[ WENDY ]
Oreo, macaroon, donat, wafer keju. Di antara semua makanan manis ini, apa yang sebaiknya aku makan lebih dahulu?
"Hei! Berikan macaroon ungu itu padaku!" seru Jungkook dengan suara lantang yang membuatku nyaris menjatuhkan piring.
"Enak saja! Aku yang ambil duluan, sana ambil yang warna lain," Yeri sang lawan bicara pun menjawab dengan ketus.
Sepertinya sudah terlambat bagiku untuk makan macaroon, ya? Aku harap lain kali jika kami mengadakan pesta, Jin bisa menyediakan macaroon lebih banyak lagi. Mungkin 100 buah? Karena kami semua sedang merayaka 100 hari sejak Century Music berdiri.
Century Music yang didirikan oleh Suga dan Namjoon bisa dikatakan sebagai perusahaan formal pertamaku. Di Century Music, aku bisa mengamati proses kerja dari sebuah peruahaan rekaman. Berbeda dengan Café Hometown, aku hanya seorang penyanyi yang datang seminggu dua kali.
Kalau kupikir lagi, sudah lama sekali aku tidak mampir ke Café Hometown. Sekarang, hubunganku dengan Mark sudah baik-baik saja. Itu berarti aku bisa datang ke sana dengan leluasa. Aku bisa menikmati segelas Seoul Latte di tengah hangatnya Café Hometown.
Dan lagi, Café Hometown sangat dekat dengan tempat sahabatku bekerja. Irene juga bilang dia sering mampir ke Café Hometown untuk membantu Mark mengerjakan naskah sayembara. Mengingat Mark berjuang untuk impian kami membuatku bersemangat.
Aku juga sudah mulai menulis beberapa lagu, untuk saat ini sudah ada delapan. Tapi hampir semua lirik bermakna sedih dan aku belum bisa menunjukannya pada Suga. Aku harus mengganti suasana hatiku, tentu saja.
"Kak Wendy? Kok bengong sih, Kak?" tanya Yeri sambil melambaikan tangannya di depan mataku. "Lagi mikir apa?"
Apa aku sudah melamun terlalu lama? Karena saat ini Jungkook dan Yeri sudah tidak ribut. Perdebatan mereka bisa berlangsung lebih dari satu menit, serius. Aku heran, apa yang membuat mereka berinteraksi bagai anjing dan kucing.
"Ah, aku hanya berpikir tentang perusahaan ini," jawabku sewajar mungkin. "Cepat sekali, ya, sudah 100 hari saja."
Jungkook mengangguk. "Aku juga merasa cepat sekali, Kak. Apalagi aku sudah bersama Kak Suga dan Kak Namjoon sebelum perusahaan ini berdiri."
"Sombong," sahut Yeri sambil memandang Jungkook kesal. "Karena itu kakak belum punya pacar sampai sekarang."
"Apa katamu?" tanya Jungkook tidak terima.
Uh oh. Sudah mulai lagi, perdebatan mereka. Hei, tunggu dulu. Selagi mereka berdebat, aku bisa mengambil semua makanan manis yang tersisa. Lihat saja, masih ada beberapa buah macaroon yang belum tersentuh. Aku juga bisa membungkus beberapa dan membawakannya untuk keluargaku.
"Memangnya kamu sudah pernah ciuman, hah!?" lagi-lagi lamunanku buyar dan kali ini penyebabnya adalah teriakan Jungkook.
Yeri yang tidak mau kalah pun membalas, "Sudah! Tapi jangan harap kakak bisa tahu kapan dan dengan siapa aku berciuman."
"Hentikan, hentikan," entah sejak kapan Namjoon berada di belakangku dan dengan sigap melerai mereka berdua. "Suara kalian bahkan lebih keras dari suara hujan di luar sana."
Benar juga, hujan pertama di Seoul untuk tahun ini sudah turun. Aku sudah mengucapkan permohonanku tadi, sebelum masuk ke ruangan bioskop. Permohonanku adalah supaya aku bisa bekerja sepanjang tahun dalam keadaan sehat dan bahagia, bersama keluarga juga teman-temanku.
"Ngomong-ngomong soal ciuman," celetuk Namjoon sambil menatapku. "Tadi kamu melakukannya, 'kan, Wen? Sama Suga."
Crap!
![](https://img.wattpad.com/cover/127726999-288-k597565.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Before the Concert ✔️
Fanfic[ COMPLETED ] 'Sequel dari After the Concert' Kembali pada waktu sebelum konser, di mana Suga berusaha membuat Wendy selalu tertawa. Ini kisah tentang dua manusia yang berusaha hidup bersama di Seoul. Dua manusia yang bertemu secara tidak sengaja ka...