"Liat lah, wajahnya babak belur lagi. Pasti dia berkelahi lagi," seru dua orang perempuan sambil menatap pria yang tengah berjalan di koridor Kampus itu
"Dalam seminggu dia sudah 4 kali seperti ini, berarti rumor yang mengatakan jika dia kasar dan tukang pembuat onar itu benar." Bisik yang lain dengan lebih bersemangat
Bisik-bisik itu terdengar jelas di telinga Kyungsoo, bisik-bisik yang sudah menjadi makanannya sehari-harinya
Ia mengabaikannya, untuk apa mendengar perkataan orang-orang yang bersikap sok tahu dan menghakiminya itu, hanya menghabiskan tenaga berharganya saja
Kyungsoo menyumpal telinganya dengan headphone, lalu menyetel lagu keras-keras dan terus berjalan menuju tempat favoritnya di Kampusnya ini
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Irene berjalan di koridor Kampusnya yang ramai, para siswa saling bergerombol dan mengobrol. Tapi Irene hanya berjalan sendirian, ia tidak punya teman
"Lihatlah wajah dinginnya, sok cantik sekali dia. Keluarganya yang harmonis dan kaya itu pasti membuatnya merasa spesial. Huh, memang siapa yang mau berteman dengan gadis sombong seperti dia, walau dia terkenal pun pasti orang-orang tidak tahan dengan sikapnya yang seperti itu, bertingkah seolah bisa melakukan semuanya sendirian."
Bisik-bisik menyebalkan itu sudah sering Irene dengar, sampai Irene sudah jengah mendengarnya
Ia mengabaikannya dan berjalan santai meninggalkan koridor Kampus
Irene dan Kyungsoo, mereka bukan saling bertemu karena mengambil buku yang sama di perpustakaan, mereka bukan bertemu karena berteduh di halte yang sama lalu saling jatuh cinta
Mereka si penyendiri yang akhirnya bertemu, dan mulai membagi kisah, luka dan rasa sepi diantara mereka bersama
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
