Penghiburan

1K 159 5
                                    

Irene dan Kyungsoo berdiri di depan tempat penyimpunan abu milih Tuan Do yang memang sengaja di letakkan tepat di samping tempat abu milik Nyonya Do

Kyungsoo tidak berekspresi banyak, tapi Irene bisa menangkap rasa sedih yang berusaha Kyungsoo sembunyikan di dalam diamnya

Irene diam-diam mengulurkan tangannya dan menyelipkan jari-jarinya pada sela jari Kyungsoo, Kyungsoo menoleh dan mendapati Irene yang tengah tersenyum padanya. Kyungsoo yang paham jika gadis itu tengah berusaha menguatkannya hanya bisa balas tersenyum

 Kyungsoo yang paham jika gadis itu tengah berusaha menguatkannya hanya bisa balas tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan Ayahku yang bersikap kejam padamu ya," gumam Irene sambil menunduk dalam

Kini dua orang itu ada di salah satu restaurant langganan mereka dulu yang berada tidak jauh dari Rumah Kyungsoo

Kyungsoo hanya balas tersenyum tipis dan mengacak rambut Irene, "Tidak apa," jawab Kyungsoo

"Maaf juga karena aku malah bersikap egois padamu, seharusnya di masa sulit itu aku menemanimu dan menguatkanmu." Gumam Irene kembali menunduk

Kyungsoo kembali menggenggam tangan Irene erat, "Tidak apa Irene, yang penting sekarang kita kembali bersama kan?" Gumam Kyungsoo, yang di jawab Irene dengan senyum tipis

"Sudah ayo lanjutkan saja makanmu, nanti semakin malam." Kata Kyungsoo yang di jawab anggukan oleh Irene, lalu mereka kembali melanjutkan memakan makanan mereka

"Dari mana saja kamu Bae Irene? Kenapa kau tidaj pulang bersama Suho? Dimana Suho?" Tanya Ayahnya ketika Irene baru saja membuka pintu Rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dari mana saja kamu Bae Irene? Kenapa kau tidaj pulang bersama Suho? Dimana Suho?" Tanya Ayahnya ketika Irene baru saja membuka pintu Rumahnya

Irene menghela nafas lelah, lalu kembali melanjutkan langkahnya tanpa berniat menjawab pertanyaan Ayahnya. Irene hanya merasa kecewa pada Ayahnya yang bersikap sangat kejam pada Kyungsoo dan mengancam pria itu hingga seperti itu

"Yaa...Bae Irene!! Kenapa sikap pembangkangmu itu kembali lagi?" Tanya Ayahnya marah

Irene menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Ayahnya

"Irene sudah lelah menjadi boneka Ayah, sekali saja tolong Ayah jangan bersikap egois dan biarkan Irene melakukan apa yang Irene sukai." Setelah mengatakan itu Irene langsung masuk ke dalam kamarnya

Menyisakan Tuan Bae yang hanya bisa ternganga kaget

Kyungsoo menghentikan langkahnya di depan Rumah Keluarga Bae yang super besar, Kyungsoo menghela nafas kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kyungsoo menghentikan langkahnya di depan Rumah Keluarga Bae yang super besar, Kyungsoo menghela nafas kecil. Agak merasa gugup karena kemungkinan besar ia akan bertemu dengan Tuan Bae

Dan benar saja, tidak lama pagar Rumah di depannya terbuka dan menampakkan Tuan Bae yang sudah rapi dengan setelan jasnya, sepertinya akan berangkat bekerja

"Oh jadi benar, Irene kembali bertemu denganmu. Dan sekarang gadis itu kembali membangkang kata-kataku." Kata Tuan Bae sudah tersenyum sinis

"Selamat pagi Tuan Bae," kata Kyungsoo membungkuk menyapa Ayah Irene tersebut, mengabaikan perkataann sinis Tuan Bae itu padanya

"Jangan harap aku akan mengizinkanmu bersama dengan anakku, aku akan menjodohkannya dengan anak dari teman pengusahaku. Jadi sadar dirilah dan jauhilah anakku,"

"Ayah!!" Irene berteriak marah lalu berdiri di depan Kyungsoo dan menatap Ayahnya dengan kesal

"Aku sudah bilang jika aku sudah tidak lagi berminat menjadi bonekamu lagi. Aku mencintai Kyungsoo, dan aku ingin bersama dengannya. Jadi Ayah berhentilah menganggu kami," setelah mengatakan itu, Irene langsung menyeret tangan Kyungsoo pergi dari sana

 Jadi Ayah berhentilah menganggu kami," setelah mengatakan itu, Irene langsung menyeret tangan Kyungsoo pergi dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lonely ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang