Alasan Dibalik Semua (2)

1.6K 221 2
                                    

Kyungsoo turun dari mobil milik Irene, pria itu menunduk di depan kaca mobil Irene, "Terimakasih untuk makanannya ya, lain kali biar aku yang mentraktirmu. Aku tau banyak tempat makan yang enak di Seoul." Kata Kyungsoo

Irene tersenyum tipis, "Baiklah, kalau begitu sampai jumpa lagi ya Do Kyungsoo." Ucap Irene

"Baiklah, sampai jumpa. Hati-hati di jalan," kata Kyungsoo sambil melambaikan tangannya pelan pada mobil Irene yang perlahan berjalan meninggalkannya

Setelah memastikan Irene sudah tidak terlihat, Kyungsoo masuk ke dalam gang kecil dan menuju rumah sederhananya. Masih dengan senyum yang sama dan debaran yang sama

Pria itu membuka pintu Rumahnya, hantaman pada pipi kirinya menyambut kedatangannya. Di depannya, ada Ayahnya yang kini tengah memegang botol minuma keras

"Dasar anak tidak tau diuntung! Kenapa baru pulang sekarang? Seharusnya bekerja dan mencari uang untukku!" Bentak Ayahnya sambil terseok-seok

Kyungsoo bangun sambil memegangi pipinya yang terasa ngilu, padahal bekas luka yang di sebabkan oleh Ayahnya kemarin saja masih terlihat. Kini sudah ada luka lain di wajahnya

"Apa? Berani sekali kau memandangku seperti itu!" Kata Ayahnya lagi sambil mendorong kasar kepala Kyungsoo

"Cukup Ayah, aku bukan budak dan juga atm berajan Ayah. Jika Ayah menginkan uang untuk memuaskan keinginan Ayah untuk minum-minum itu, maka seharusnya Ayah pergi bekerja. Ibu tidak akan hidup lagi walaupun Ayah minum-minum itu setiap hari." Kata Kyungsoo

Ayahnya melotot marah, lalu malam itu. Kyungsoo kembali menjadi pelampiasan amarah Ayahnya, pelampiasan penyesalan Ayahnya akan meninggalnya Ibunya

~~~

Kyungsoo merasakan seluruh badannya sakit, tapi syukurnya ia masih hidup saat ini. Ia melirik kecil dan menyadari jika ia masih terbaring di ruang tengah, cahaya matahari muncul dengan malu-malu melalui celah-celah kecil dari atap rumah mereka yang berlubang

Ia mencoba duduk dan bangkit dari posisinya, tapi rasanya seluruh badan Kyungsoo menolaknya. Jadi entah sampai berapa lama yang pria itu lakukan adalah diam di sana, memandang ke arah langit-langit rumahnya yang di penuhi oleh sarang laba-laba yang sibuk mondar-mandir mencari makanan

Kyungsoo hampir kembali terlelap, tapi suara ketukan di pintu Rumahnya, ia terdiam sesaat. Pasti itu bukan Ayahnya karena jika memang itu Ayahnya pasti ia tidak akan mengetuk pintu, kecuali Ayahnya terbentur sesuatu dan amnesia

Kyungsoo memaksakan tubuhnya untuk berdiri karena ketukan di pintu semakin terlihat tidak sabar. Kyungsoo meringis kecil merasakan semua bagian tubuhnya yang terasa sakit

Ia membuka pintu, dan menemukan wajah Irene, "Astaga, kau kenapa?" Tanya Irene terkejut mendapati keadaan Kyungsoo yang terlihat mengerikan itu, wajahnya pucat dan seluruh tubuhnya lebam, ada darah yang mengering di ujung bibirnya

"Aku baik-baik saja," jawab Kyungsoo.

"Itu jawaban yang bodoh kau tau, kau terlihat.........sekarat." Kata Irene

"Bagaimana kau bisa tau Rumahku?" Tanya Kyungsoo seperti baru menyadarinya

Irene berdehan pelan, "Itu tidak penting sekarang, kita harus buru-buru ke Rumah Sakit." Kata Irene

"Tidak perlu, aku baik-baik saja."

"Astaga, jangan keras kepala. Jika kau tidak mau ikut aku, aku akan melapor ke polisi." Ancam Irene

Kyungsoo menghela nafas pelan, "Baiklah aku ikut," jawab Kyungsoo akhirnya

Irene dengan sigap langsung membantu memapah tubuh Kyungsoo, lalu membawanya ke dalam mobilnya yang ia tinggal di depan gang rumah Kyungsoo

Setelah meminta supirnya mengantar ke Rumah Sakit, Irene langsung menoleh menatap Kyungsoo yang kini tengah menyandarkan tubuhnya pada kursi mobil dengan mata terpejam

"Sebenarnya seberat apa hidupmu Do Kyungsoo?" Gumam Irene pelan sambil menatap lebam di wajah Kyungsoo yang mulai berubah keunguan

"Sebenarnya seberat apa hidupmu Do Kyungsoo?" Gumam Irene pelan sambil menatap lebam di wajah Kyungsoo yang mulai berubah keunguan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lonely ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang