Good Night

1.1K 150 13
                                    

Plak....

Suara tamparan itu menggema di ruang tamu Rumah Irene, gadis itu sendiri kini sudah jatuh tersungkur di lantai dengan pipi yang memerah

"Dasae gadis bodoh!!" Kata Tuan Bae

"Mau di taruh di mana muka Ayah, berani sekali kamu mempermalukan Ayah seperti itu di depan keluarga Kim. Apalagi Suho kembali dengan wajah terluka seperti itu, dasar anak tidak tau di untung." Kata Ayahnya lagi dengan marah

"Sudahlah," kata Nyonya Bae sambil mendorong suaminya

"Kau tidak perlu ikut campur, biar aku yang mengurus anak ini agar tidak menjadi pembangkang seperti mu." Kata Tuan Bae marah

"CUKUP BAE JIHYUK!!"Bentak Nyonya Bae marah, membuat Tuan Bae agak terkejut. Pun Irene yang baru kali ini melihat Ibunya semarah ini

"Kelakuanmu semakin lama semakin keterlaluan, jangan paksakan kehendakmu Irene. Apa tidak cukup aku sudah menurutimu untuk tidak bercerai? Aku sudah bilang untuk jangan usik hidup Irene, biarkan dia mencari kebahagiannya sendiri,"

"Kau pikir aku akan membiarkan dia bersama anak miskin itu," kata Tuan Bae

"Setidaknya dia lebih baik dari pada Ayah yang suka bermain wanita dan selalu kasar pada Ibu dan juga Irene." Gadis itu berdiri dan menatap Ayahnya dengan nyalang

Tuan Bae berdecih tidak percaya melihat dua orang di depannya ini, "Dasar wanita-wanita tidak tahu diuntung." Gerutu Tuan Bae lalu berlalu keluar dari Rumah

Nyonya Bae menoleh menatap anak semata wayangnya itu, "Cepat kompres wajahmu dengan es agar tidak memmbengkak." Setelah mengatakan itu, Ibunya kembali masuk ke dalam kamarnya

Meninggalkan Irene yang hanya bisa menghela nafas pelan, lalu berjalan menuju dapur Rumahnya

Irene duduk di bangu taman yang ada di belakang Rumahnya malam itu, untungnya Ayahnya belum pulang sejak perkelahian tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene duduk di bangu taman yang ada di belakang Rumahnya malam itu, untungnya Ayahnya belum pulang sejak perkelahian tadi

Irene menoleh ketika merasakan seseorang duduk di kursinya, ia menemukan Ibunya tengah tersenyum lembut dan memberikan selimut padanya

"Udaranya dingin, jangan terlalu lama di luar." Kata Ibunya lalu berniat kembali masuk

"Apa Ibu tidak lelah?" Tanya Irene

"Apa Ibu tidak lelah harus hidup dengan berpura-pura."

"Berpura-pura mencintai Ayah, berpura-pura bahagia? Apa Ibu tidak lelah?" Tanya gadis itu lagi

"Lelah? Jelas Ibu lelah, harus terus berurusan dengan Ayahmu yang kasar dan hanya selalu memikirkan tentang dirinya sendiri. Tapi Ibu bertahan demi dirimu, Ibu ingin kau hidup berkecukupan." Gumam Nyonya Bae

"Untung apa hidup berkecukupan bila tidak bahagia, Irene lelah harus terus menjadi boneka. Irene ingin menjalankan hidup seperti apa yang Irene inginkan," kata gadis itu yang membuat Ibunya terdiam

"Sudah terlalu malam, segera masuk kamarmu atau kau akan masuk angin nanti." Kata Ibunya lalu segera masuk ke dalam Rumahnya

Meninggalkan Irene yang menghela nafas pelan, lalu kembali menatap langit yang malam itu mendung, membuat bintang-bintang bersembunyi di balik awan hitam

Suara ponsel Irene memecah keheningan, gadis itu tersenyum lebar ketika mendapati nama Kyungsoo di sana

"Hallo Kyungsoo," sapa Irene ceria

"Kau belum tidur ternyata," gumam Kyungsoo di ujung sana

"Kenapa menelfon?" Tanya Irene

"Tidak, aku hanya merindukanmu dan ingin mendengarkan suaramu." Kata Kyungsoo

"Astaga, ini benar Do Kyungsoo kan yang berbicara?" Tanya Irene tertawa kaget

"Haha benar kok ini aku," jawab Kyungsoo

"Cringe sekali, tapi karena kau yang mengatakannya aku jadi senang." Gumam Irene dengan malu-malu

"Sudah cepat sana tidur, aku akan menjemputmu besok pagi." Kata Kyungsoo

"Baiklah, kau juga cepat tidur ya. Selamat malam," kata Irene

"Kau juga, mimpi indah." Gumam Kyungsoo lalu segera mematikan sambungan telfon mereka

Dua orang di tempat yang berbeda itu kini sudah sama-sama tersenyum lebar, dengan jantung yang sama-sama berdebar

Dua orang di tempat yang berbeda itu kini sudah sama-sama tersenyum lebar, dengan jantung yang sama-sama berdebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lonely ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang