"Sudah merasa lebih baik?" Tanya Kyungsoo sambil meletakkan segelas coklat panas di depan Irene, mereka kini sudah ada di cafe langganan mereka yang berada tidak jauh dari Kampus mereka
Irene menunduk dalam, agak menyesal mengingat dirinya yang menangis menyedihkan seperti itu di depan Kyungsoo, mau di taruh di mana mukanya sekarang. Bagaimana pandangan Kyungsoo padanya sekarang?
"Irene, kau baik-baik saja?" Tanya Kyungsoo ikut menunduk agar bisa melihat wajah Irene yang tertutupi oleh rambut panjangnya
"Jika kau hanya merasa aku menyedihkan dan mengasihaniku, lebih baik kau pergi saja." Kata Irene sambil mengangkat wajahnya menatap manik mata Kyungsoo tepat, membuat mata bulat Kyungsoo mengerjap menggemaskan, dan hampir membuat Irene goyah
Kyungsoo tersenyum tipis sambil menggeser cangkir coklat panas di depannya pada Irene, "Minumlah, coklat selalu bisa membuat perasaanmu menjadi lebih baik." Gumam Kyungsoo sambil ikut menyesap kopi miliknya pelan
Irene menatap Kyungsoo dengan tatapan tajamnya, tapi tetap mengambil cangkir itu dah menyesap coklat panasnya
"Maafkan aku," gumam Kyungsoo, Irene hampir tersedak coklat panas miliknya. Ia menatap Kyungsoo yang sudah menatapnya lurus tepat di mata
Irene berdeham kecil sambil kembali memasang wajah dinginnya, "Maaf untuk apa?"
"Untuk bersikap bodoh dan menjauhimu, untuk menjadi pengecut dan juga karena bersikpa begitu egois padamu." Kata Kyungsoo
Irene terdiam, masih menunggu Kyungsoo melanjutkan karena sepertinya Kyungsoo masih ingin berbicara
"Aku sudah terbiasa dipukuli oleh Ayahku yang pemabuk hampir setiap hari, setiap hari ia juga selalu menyuruhku bekerja agar dia bisa minum-minum. Hal itu ia lakukan karena rasa penyesalannya pada Ibu yang meninggal karena Ayahnya yang dulu terlalu acuh saat Ibu masih hidup. Aku terbiasa hidup dengan kasar Irene, jadi menerima kebaikanmu yang cuma-cuma ini membuatku selalu berpikir kenapa kau mau memperlakukanku begitu baik padahal aku bukan orang spesial. Jadi hari itu ketika mendengar mereka membicarakan jika alasan dirimu baik padaku hanya karena kasihan, aku langsung berpikir jika itu benar. Maksudnya, alasan masuk akal apa lagi yang benar selain itu,"
Irene menghela nafas pelan, "Aku tidak pernah merasa kasihan padamu, dan bagiku kau juga tidak butuh dikasihani. Saat pertemuan pertama kita di taman waktu itu, aku merasa nyaman bersamamu. Jadi aku ingin berteman denganmu, tidak ada alasan lain." Kata Irene
Kyungsoo tersenyum lembut, "Terimakasih ya Bae Irene, terimakasih karena sudah mau menjadi temanku. Aku tidak akan bertingkah bodoh dan kekanak-kanakan seperti itu lagi,"
"Janji ya?" Kata Irene sambil mengangkat kelingkingnya
Kyungsoo tertawa pelan melihat tingkah Irene, tapi tetap membalas uluran kelingking Irene dan menautkan kelingking mereka sambil bertukar senyum dengan perasaan asing yang mulai menjalari hati Irene dan juga Kyungsoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely ✔
FanfictionYang pendiam terkadang lebih menyimpan banyak luka ©Lintangapsc, Desember 2018 Beautiful cover by Bwanana Design