selingkuh

2.5K 111 1
                                    

Dengan terpaksa dia memberhentikan angkot yang tengah lewat di hadapannya. Didalam sudah cukup penuh, ada sekitar 11 orang dan salah satunya ada siswi yang sepertinya satu sekolah dengannya. mau tak mau dia harus berdesak desakan.

"Maaf" ucap viant dengan sopan sebelum duduk disebelah gadis itu.

Gadis itu tersenyum ramah sambil membaca novel lama septimus heap.

"Itu yang volume ke 3 ya?" Ucap viant

"Koq kamu tau?" Tanya gadis itu.

"Soalnya aku dah baca semua.."

Seketika mata gadis itu berbinar binar "Jadi kamu punya full sampai ke 7?"

Viant mengangguk. Seketika gadis itu memegang tangan viant "aq boleh pinjem yang 6-7?"

"Boleh" jawab viant

Sadar tangannya memegang laki itu. Gadis itu segera melepasnya dengan malu.

"Berarti kamu suka baca ya"

Ucap gadis itu yang seketika menjadi banyak bicara. Walaupun awalnya terlihat cuek.

"Aq suka baca buku kayak lord of the ring, harry potter kalo yang indo kayak hujan bulan juni ato tenggelamnya kapal vanderwijk" terangnya

"Sama... aku juga suka fantasi atau novel klasik.. aku juga suka karyanya colleen hoover sama stephen king"

Viant tersenyum bisa bertemu dengan orang yang memiliki selera baca sepertinya.

Tak terasa mereka sudah sampai di sekolah, waktu masih memadai sehingga mereka tak perlu berlari terburu buru.

"Kalo gitu gue boleh pinjem bukunya segera?"

Viant mengangguk sambil tersenyum. Gadis itu mengulurkan tangannya.

"Namaku Vani"

Belum sempat menerima uluran tangan itu tiba-tiba chika datang dan menepis tangan Vani lalu berhenti ditengah tengah mereka.

"Kamu mau selingkuh?"

Viant membelalakkan matanya "selingkuh?"

Pacaran aja tidak, gimana bisa selingkuh

Vani segera berpamitan untuk kekelasnya sambil melambaikan tangannya menghiraukan chika.

"Oh gitu ya.. lo selalu nyuekin gue, tapi sama vani, hyerin lo baik ya.. hello Viant mata lo gak salah.. bidadari yang sesungguhnya lagi berdiri di hadapan lo" ucapnya dengan kepercayaan diri setinggi langit seluas bumi

"Bukan bidadari, lebih tepatnya Iblis bersayap"

Setelah itu viant langsung pergi kekelasnya.

Kelas dimulai dengan mata pelajaran matematika, oleh pak bambang. Seperti biasanya dia pasti memberi banyak pertanyaan kepada siswa yang selalu telat, dia akan menghukumnya dengan pertanyaan sulit, dan siapapun itu yang tak bisa menjawab harus tetap berdiri di hadapan layaknya anak sd yang sedang di hukum.

"Chika jawab pertanyaan no 2 di halaman 43" ucap pak bambang setelah gadis itu ketahuan mengendus endus karena telat.

Untungnya temannya winda sudah melemparkan jawabannya via kertas yang sudah dilemparnya. Dengan PD dia segera menuju papan tulis dan memegang spidol.

Dan kebetulan pak bambang menyuruh chika tidak membawa kertas apapun. Maka sia sialah usaha winda untuk membantunya.

"Tulis jawabannya dari pojok atas" ucap pak bambang.

Tepat saat dia menulis soalnya di pojok tentu saja bajunya terangkat memperlihatkan lekukan pinggangnya yang masih tertutupi tentop ketat dan tipis.

Pak bambang seketika mengalihkan pandangannya kejendela. Terbalik dengan beberapa siswa laki laki yang malah semakin memerhatikan bahkan ada yang mengabadikan foto itu di ponselnya.

Tak tahan viant langsung maju ke depan mengambil spidol ditangan gadis itu.

"Biar saya yang mengerjakannya pak, percuma bapak menyuruh gadis seperti ini.. mending dia di suruh berdiri aja disini sampek jam mata pelaran ini berakhir"

Tentu saja pak bambang mengiyakan setelah melihat hal tadi. Semua guru sudah sangat malas mengurusi chika. Memanggil walipun percuma, karena akhir akhirnya hanya berakhir dengan sogokan. Maklum orangtuanya sangat kaya.

Jam istirahpun tiba. Chika duduk dengan lemas. Melihat viant keluar dia segera mengejar laki laki itu.

"ELo bukannya bantu malah memperparah" celoteh chika.

Lagi lagi hanya tatapan beberapa detik yang ia dapat.

"Awas nanti jam ke 2 kalo elo buat gue berdiri lama lagi" sambil menarik laki laki itu menghadap kearahnya

"Makanya jangan dateng telat"

"Gue sengaja.. biar gue makin dikenal"

"Terus dihukum lagi gitu? Nulis di papan terus baju kependekan lo terangkat lekukan tubuh lo keliatan.. lalu di foto masuk medsos sebagai cewek paling seksi dan fenomenal gitu.. lo seneng? Ngumbar ngumbar tubuh lo sendiri?"

Ucapan yang cukup panjang itu, cukup untuk membuat chika kehilangan kata kata. Nafasnya naik turun karena kesal.

"Gue biarin lo kali ini.. gue bakal ganggu lo lagi besok" ucapnya dengan ekspresi datar lalu pergi.

Innocent Boy And Naughty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang