kelas

1.8K 85 0
                                    

Viant kembali berpapasan dengan alex diparkiran.

"Cowok banci yang taunya ngancem cewek"

"Lo suka sama chika? lo pasti belum liat vidionya di hp gue.. dan chika nggak mungkin biarin lo liat.. chika bukan cewek seperti yang lo liat.. dia lebih parah dari gadis murahan lainnya"

Viant langsung menarik krah baju alex "lo ngomong apa? Apa yang ada di hp lo"

Alex melepas tangan viant "ini di sekolah, lo tanyain aja ke chika.. kalo dia mau ngasih tau lo"ucapnya seraya pergi.

Mungkin dia berusaha buat profokasi gue.. gue gak boleh emosi..

Dikelas dika sudah menunggunya, "lama bro" ucapnya

Viant tak bisa focus ucapan alex sukses membuat rasa penasarannya mengganggunya.

"Eh dika, lo kan pernah pacaran gue mau nanyak"

"Nanyak apa?"

"Rahasia yang dimiliki perempuan, berupa gambar atau vidio yang bisa dipakek buat ngancem agar cewek itu takluk apa?"

Dika terlihat berfikir "foto bugil? Vidio porno?"

Viant langsung mengetuk dahi dika "seriusan pikiran lo ngeres aja"

"Iya gue serius, kalo emang ada foto foto seksinya terus gue ancem mau gue sebarin cewek itu pasti nurutin perkataan gue"

Ucapan dika memang masuk akal tapi mustahil chika gadis yang seperti itu.

Merasa mustahil berbicara dengan Dika, viant memutuskan untuk tidak membicarakannya lagi. Dari pintu terlihat Vani berjalan kearahnya diikuti puluhan mata yang memperhatikan mereka.

"Aku kembaliin bukunya, makasih udah minjemin ke aku" sambil tersenyum ramah.

"Sama sama.. bilang aja kalo ada novel yang kamu cari lagi.. mana tau aku punya."

Dia memberika sebuah kotak "buat rasa terimakasih, aku buat sendiri" ucapnya seraya melambaikan tangan dan kembali kekelasnya.

Dika langsung menghampiri viant, membuka kotak itu.

"Kue buatan tangan Vani?"

Dani menatap takjub kearah kue dengan hiasan indah yang terlihat lezat itu.

"Jangan di sentuh" ucap viant

Tiba tiba chika datang dan mencolek hiasan kue tersebut. Seletika Viant menghembuskan nafasnya pelan.

"La chika nyentuh gak paapa"

Dika kesal karena saat chika menyentuhnya viant tak mengoceh apapun

Percuma memarahi gadis itu

"Hey boy, gue boleh nyicip?"

Tanyanya dengan ekspresi tak berdosa

"Udah lo rusak tuh kue, baru izin?"

"Kan supaya dikasih" jawabnya sambil membawa semua kue itu ke mejanya bersama teman temannya.

Beberapa menit kemudia guru fisika datang dan mengajar dengan santai, suasana kelaspun tak seperti biasanya semua anak di kelas diam dengan tenang. Ada yang tidur, ada yang baca komik, bahkan ada yang ngemil di kelas.

"Oke anak anak terimakasih sudah mendengarkan penjelasan ibu. Jangan lupa tugasnya ya" ucapnya seraya pergi

Viant hanya menggeleng gelengkan kepalanya tak mengerti.

"Bisa anter gue pulang?" Ucap chika

Viant mengangguk sambil membereskan tasnya

Koq gue langsung mau? Koq gue jadi murahan gini ya?

Teman chika menyemangati dari belakang.

Hari ini hari senin suasana sangat macet terutama saat ada perbaikan jalan.

viant mengerem mendadak tanpa sengaja tubuh chika terbentur ke arah viant.

Lo pasti ambil kesempatan dalam kesempitan  pikir chika

"Munduran dong"

Seketika kepercayaan diri chika turun 19km/perjam

suasana nampak sepi viant sengera menancap gasnya dengan kecepatan penuh, membuat gadis di belakangnya memeluknya dengan erat.

Di depan rumahnya seperti biasa chika berterima kasih

"Chika"

Viant terlihat ragu untuk menanyakan suatu hal.

"Tentang vidio yang ada di hp alex"

"Emm gue buru2.. ada kepentingan" ucapnya seraya berlari masuk ke dalam rumahnya

Innocent Boy And Naughty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang