putus

1.8K 87 1
                                    

Pagi ini ramai lagi. Tepat di depan kelas chika kembali dikerubungi. Disana ada brian yang berdiri dengan tas masih dipunggungnya.

"Apa maksud sms lo.. putus? Salah gue apa?"

"Bukannya itu dah hal umum? Lagian kamu juga gak serius dengan hubungan ini dari awal kan.. jadi gak ada susahnya untuk mengakhiri"

Viant menggeleng sambil melewati kerumunan dengan santai.

"Chika itu gila ya?" Ucap wiwid

"Dia emang keras kepala" jawab cinta

"Tapi ini beda beib, ini Brian anak paling jago tengkar, jago buat masalah, jago ngebully"

"Mau gimana lagi, mudah mudahan aja brian bener 2 bertekuk lutut sama chika.. kalo nggak END" ucap cindy

Tak lama chika terlihat masuk ke dalam kelas dengan wajah kesal.

"Gimana chik?"  Tanya wiwid

"Ya sesuai perkiraan ngancem"

Dari belakang winda langsung memeluk chika "lo hati hati ya.. gue takut lo kenapa kenapa"

Nggk lama kemudia guru bhs indonesia masuk. Guru yang menurut anak anak paling santai dan paling gatel. Gimana nggk, kalo kalian bisa deket dengan guru itu atau minim muka kalian cantik dapat dipastikan nilai kalian bakal tinggi.

Seperti biasa mula-mula dia meneranhkan setelah itu barulah tugas dimulai.

Pak danis pun berkeliling melewati satu persatu anak. Namun viant melihat kejanggalan saat pak danis berhenti di meja chika. Guru itu nampak memegang bahu chika, tak ada satupun anak anak yang fokus akan hal itu,Karena mereka sangat sibuk dengan tugasnya sendiri.

Apalagi teman sebangku chika sedang tidak masuk.

"Dik lo liat.. pak danis aneh ya" ucap viant  sambil menepuk temannya.

"Dah biasa mah dah jadi rumor", tanpa melihat

Awalnya Viant membiarkannya namun saat tangan pak danis beralih ke paha chika lain lagi ceritanya.

"Pak... saya mau nanya" sambil mengacungkan tangannya.

"Tanya apa" di posisi yang sama.

"Yang mau saya tanyakan ada dibuku" mau tak mau akhirnya pak danis mendekat kearah viant.

Viant berdiri dan membisikkan kalimat "alangkah baiknya jika seorang guru menjaga sikapnya"

Mendengar itu pak danis menjadi marah "apa katamu?"

Semua mata mulai memerhatikan mereka.

"Saya liat sendiri tangan bapak"

"Plak"

tamparan keraspun melayang ke pipi danis. Semua siswa di dalam kelas sangat kaget

"Berani beraninya kamu memfitnah gurumu seperti itu? Siapa yang mengajarimu? Aku akan panggil orang tuamu"

Setelah itu pak danispun pergi keluar, viant mengejarnya.

"Saya punya buktinya" memperlihatkan vidio yang direkamnya "saya tak meminta apapun cukup jangan lakukan hal itu lagi, dan jangan memperpanjang masalah ini"

Viant sengaja memberitahunya diluar kelas agar anak lain tidak tau. Keberanian pak danis langsung ciut saat melihat vidio itu. Dia memilih untuk pergi dengan tenang, viant pun aman.

Di jam istirahat dia lebih memilih menyendiri menikmati hembusan angin di atap sekolah.

"Ciee kayaknya lo udah mulai diperhatiin" ucap winda saat viant sedang tidak di kelas

"Berapa kali gue harus bilang, gak ada satupun cowok yang gak bisa gue taklukin"  chika kembali tersenyum

Setelah itu chika berjalan keluar "mau kemana lo?" Tanya cinta

"Lancarin aksi kedua"

Viant tertidur, karena kelelahan setelah menamatkan satu buku sampai jam 3 pagi.

Terasa ada yang mengelus rambutnya. Itu terasa nyaman seperti elusan lembut ibunya dulu saat dia mau tidur

Matanya sedikit terbuka, cahaya matahari silau membuatnya tak melihat seorang gadis di sampingnya.

"Makasih" ucap chika

Viant langsung duduk setelah menyadari keberadaan gadis itu.

Viant langsung duduk setelah menyadari keberadaan gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Innocent Boy And Naughty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang