"Sob gue bangga sama elo.." dika menepuk2 bahu viant
Viant memandang tak mengerti.
"Satu gadis cantik sedang menunggumu" sambil menunjuk ke arah pintu.
Gadis itu melambaikan tangannya. Viant tersenyum sambil mengambil buku septimus heap yang kemarin mau dia pinjam.
"Wah kayaknya kali ini lo kalah taruhan deh chik" ucap Cinta
Chika menatap tajam ke arah pasangan yang baru kenal itu.
"Itu kan vani, Rival lo wakil ketua osis" tambah wiwid
"Kalo kali ini gue yakin.. kalo udah kecantol sama tuh anak.. gak ade ruang lagi buat lo"
Vani memang bisa dikatakan sebagai Rival chika. Vani kebalikan dari chika walau tidak sepopuler chika namun vani juga merupakan tipe idaman siswa di sekolah itu. Dia tak terlalu populer karena sangat cuek terhadap lelaki dan juga sangat tertutup tidak seperti chika yang sering membuat heboh karena kelakuannya.
"Alah ini baru permulaan.. vani gak ada apa-apanya di banding gue" sambil menyilangkan tangannya. "Kesepakatan taruhan kita 3 bulan kan seperti janjian kemaren"
Mereka mengangguk. Tak tanggung tanggung chika mendatangi Vani di depan ruang osis.Tentu saja kehadirannya di depan ruang itu memunculkan pro dan kontra.
"Gue nyari Vani" ucapnya kepada anak anak yang Baru keluar dari ruang itu.
Tak lama gadis yabg dia caripun keluar. Beberapa orang mulai berkerumun menunggu aksi chika yang selanjutnya.
"Ada apa?" Tanya vani dengan sopan.
"Hey girl gue mau nanyak" jawab chika dengan sapaan khasnya
"Nanya apa?"
"Lo cuek kesemua cowok, terus kenapa lo cuman gak cuek ke Viant gue?"
Vani tersenyum mendengar pertanyaan itu.
Viant gue? Gue ngomong apaan sih
"Aku biasa aja ke dia" ucapnya ramah
"No no Biasanya lo biasa aja kalo sama cowok.. tadi gue liat lo senyum lebuaaarrrrrrr banget ke dia"
Ucapan chika lagi-lagi membuat Vani semakin tersenyum.
"Emang nggak boleh chika?"
"Nggak paapa aneh aja.. hati hati aja.. cz kemaren ada nenek tetangga yang awalnya jahat tiba tiba baik.. lah besoknya malah mati"
Semua orang yang berkerumun tertawa mendengar ucapan chika. Mereka yakin Vani akan marah mendengar ejekan seperti itu. Mereka sangat penasaran seperti apa Vani jika marah.
Namun respon Vani sebaliknya. Dia masih tetap tersenyum.
"Ya bagus kalo sebelum mati berbuat baik dulu.." tambahnya.
Chika menarik nafas dalam dan menghembuskannya kembali dengan cukup keras.
"Gue cuman mau ngomong, selama ini gue belum pernah gak dapet hal apapun yang gue inginkan.. Viant itu milik gue.." sambil mengibas ngibas baju seragam Vani
Semuanya makin bersorak seakan akan sedang menonton film remaja di bioskop.
"Chika.. viant itu bukan barang yang bisa kamu putusin mau milikin atau nggak.. ini ceritanya kamu cemburu ya? Gak perlu takut kamu paling populer koq"
Sikap sabar dan tenang Vani membuat chika semakin emosi. Dia bahkan berniat untuk memaki maki gadis itu. Namun sepasang tangan menariknya mundur memberikan ruang di tengah tengah.
"Lo ngapain disini.. bawa-bawa nama gue" ucap viant
"Ini ni tokoh utama cowok dah dateng" ucap beberapa anak
"Emm.. viantku udah dateng" ucapnya dengan centil.
Namun laki laki itu menghiraukannya dan malah menatap vani.
"Aku minta maaf, atas ulah anak itu.."ucap viant pada Vani
"Nggk paapa koq.. dia cuman penasaran aja" ucap vani sambil kembali ke dalam ruangannya.
Chika mengerutkan dahinya melihat viant meminta maaf.
"Hello.. perasaan, gue gak ngapa- ngapain dia.. buat apa lo minta maaf"
Lagi lagi ucapan chika dianggap sebagai angin lalu. Tentu saja itu membuat chika merasa malu di hadapan beberapa laki-laki yang selama ini memujanya
"Tuh kan lo dicuekin chik" ucap wiwid
"Bukan gitu.. dia cuman malu aja natap gue langsung"
Lagi lagi harga dirinya sangat tinggi, lebih tinggi dari rasa malunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Boy And Naughty Girl
Dla nastolatkówchika memiliki puluhan mantan, ratusan gebetan di sekolahnya akhirnya di pertemukan kembali dengan teman masa kecilnya dia Viant cowok tampan yang pernah menjadi pacarnya saat masih kelas 1 SMP (cinta monyet) TOLONG VOTE DAN KOMENTNYA YA.. ITU SANGA...