waktu berlalu

1.2K 71 2
                                    

Tak terasa waktu telah berlalu mereka sudah dewasa. Viant sudah duduk di bangku kuliah di semester 5.

Viant berubah, dia yang awalnya tak mau menyentuh alkohol pada akhirnya meminum minuman itu hingga 1 botol.

Bagaimana dia bisa masuk? Tentu dia mengikuti jejak chika dengan memalsukan KTP.

Saat dirinya sangat mabuk dan jalannya tak lagi stabil. Salah satu teman yang baru dia kenal malam itu langsung menghubungi nomor di daftar panggilan teratas.

Gadis itupun datang, sambil membopong tubuh linglung itu dan membawanya ke rumah.

"Apa yang terjadi.. ini bukan kamu viant" ucap hyerin

Viant hanya menyeringai "memangnya seperti apa aku.."

"Sejak kapan kamu minum.. siap yang ngajarinmu"

Namun viant tak menjawab dan hanya menunduk. Pipinya memerah karena mabuk.

"Aku akan mengambilkan minum" ucap hyerin

Namun tangannya di cegat. Viant langsung menarik hyerin hingga terjatuh di kasur sebelahnya. Dengan cepat viant juga mencium bibirnya dengan ganas. Gadis itu diam tak ada perlawanan.

Tapi ketika tangan vian membuka kancing baju hyerin. Saat itulah hyerin mrmegang tangan viant dan menghetikan pergerakannya.

"Viant kamu mabuk" ucap hyerin

"Aku sadar.."

Hyerin kaget. Viant tak pernah melakukan hal hal tak senonoh sebelumnya. Bahkan sejak dulu laki laki itu tak pernah menciumnya, semenjak resmi jadianpun viant tak pernah menyentuh dirinya.

"Jangan viant" hyerin kembali menghentikan viant. "Jangan seperti ini.. jangan memperlakukanku seperti gadis murahan"

Viant berhenti, dia mundur dan kembali duduk di posisinya semula. Matanya terpejam, mengumpulkan kesadarannya. Dia terlihat frustasi dan sedih, mengusap wajah beberapa kali.

"Kamu menyukai chika?"

"Jangan berfikiran aneh.." jawab viant dengan cepat.

Hyeri berusaha tersenyum, dia sadar, dia tau apa yang dirasakan viant saat ini. Semakin hyeri menahan viant untuk tetap disisinya, semakin tak tahan juga hyeri melihat viant layaknya orang yang sudah tak bersemangat hidup.

Ini sudah cukup. Sudah cukup laki laki itu berusaha bertahan dengan hyeri. Mungkin karena hyeri selalu ada untuk viant selama ini, membuat laki laki itu berusaha membalas budi dengan tetap memilih hyeri disampingnya.

"Cukup viant.. aku sudah cukup bahagia"

"Apa maksudmu"

Senyuman terus hyeri tampakkan "carilah chika.. aku dengar dia di surabaya, itu bukan tempat yang nggak bisa kamu jangkau"

"Untuk apa aku menemuinya.. sudah kubilang, kami hanya berteman"

"Kamu menyukainya"

"Aku milikmu.. aku disini.. denganmu"

Hyeri menarik nafas pelan "hatimu jauh di luar sana.. bukan ini yang kumau. Aku tau kamu hanya ingin membalas budi, dan ini sudah cukup. Aku senang selama ini. Jadi jangan memaksa hatimu. Aku baik baik saja"

"Kamu salah faham"

Hyeri langsung memeluk viant. "Aku tulus selama ini membantumu. Memaksa perasaanmu bukanlah sesuatu yang akan membuatku bahagia. Aku benci melihatmu seperti ini, aku akan bahagia tanpamu sekalipun.. jadi.. tolong kejarlah apapun yang akan membuatmu bahagia juga"

"Aku.. aku akan bersamamu"

"Jangan egois.. aku tak ingin bertahan dengan laki laki yang memaksakan perasaannya denganku"

Setelah berdebat beberapa jam akhirnya viant menyerah. Hatinya memang tak bisa berbohong. Selain itu hyeri juga terus meyakinkannya bahwa hyeri akan baik baik saja tanpa dirinya.

Akankah viant menemui chika? Apakah gadis itu masih mengharapkan kedatangannya.

Innocent Boy And Naughty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang