ibu

2.8K 146 49
                                    

"Heh lonte lo masih tetep deketin viant?"

Ditatapnya gadis yang pernah mengganggunya di kamar mandi.

"Bukannya viant udah ngingetin lo supaya gak ganggu gue?"

"Orang kayak lo gak pantes dapet perlindungan dari dia"

Setelah itu viant datang dan mengajak chika untuk menghiraukan gadis itu.

"Eh mau kemana lo lonte? Gue jadi penasaran, anaknya aja gini ibunya gimana.. paling ibuk lo PSK ya?"

Mendengar kata kata terakhir itu chika kembali berbalik dan langsung menonjok gadis itu.

Tentu saja gadis itu juga melawan, seperti biasa pertengkaran wanita mereka dimulai dengan tarik tarikan rambut hingga terjatuh.

Viant kewalahan melerai mereka, sampai sampai para guru ikut melerai.

"Orang tua kalian berdua sudah saya panggil" jawab pak sigit

Tak menunggu lama orangtua chikapun datang dia sedikit kaget dia pikir hanya ayahnya yang datang seperti biasanya, dia tak pernah berpikir ibunya juga ikut datang.

"Saya meminta maaf atas ulah anak saya" ibu chika mengeluarkan amplop tebal berisi uang kepada orangtua gadis itu

"Aku nggak salah, kenapa ibu harus meminta maaf" ucapnya di depan semua guru yang ada disana.

"Alah semua anak dan guru udah tau kalo lo tukang biat onar, banyak saksi kalo lo nyerang gue beneran"

Memang benar chika yang memukul duluan tapi tak banyak anak yang tau kalau dia yang diganggu lebih dulu, apalagi reputasinya tak terlalu baik.

"Lebih baik kamu diam" ucap ibunya sambil memelototkan matanya.

Setelah beberapa kali menyodorkan amplop itu ke beberapa orang akhirnya semua masalah selesai.

"Kamu jadi anak kenapa selalu buat masalah?"

"Memangnya ibu pernah ngajarin aku mana yang baik mana yang bener?"

"Kamu itu idah dewasa bukan anak anak lagi" tegas ibunya "kamu tau berapa kerugian yang harus ibu tanggung gara gara kamu?"

Chika diam, kata kata itu cukup menyayat hatinya. Sementara ayahnya terus berpura pura menenangkan hati ibunya.

"Tenang ma, mungkin chika lagi proses pendewasaan"

"Ayah gak usah berpura-pura baik, ayah lebih brengsek"

Seketika ibunya menamparnya saat chika mengatakan itu, ada sekitar 2 guru yang melihat itu termasuk teman temannya.

"Jaga ucapanmu"

Ayahnya sedikit tersenyum senang.

Tepat saat ibunya mulai menginjakkan kakinya untuk keluar dari gedung sekolah, chika memanggilnya dengan keras dari gedung paling atas (4 lantai)

"Ibu... ibu tidak mempercayaiku kan" ucapnya dengan keras

"Apa yang kamu lakukan disitu" teriak ibunya

Sementara anak anak mulai berkumpul dibawah melihat apa yang akan dilakukan oleh chika.

"Ibu pasti sangat mempercayai ayah kan? Di banding aku anakmu"

"Kamu bicara apa cepat turun" tegas ayahnya.

"Kamu bahkan bukan ayahku" ucap chika "ayah sejak awal kamu memang ingin aku mati kan biar ayah yang bisa nguasain semua harta ibu?"

Chika terisak sambil tetap berdiri tegak di tebing pembatas gedung.

"Turun" teriak keempat temannya.

"Ibu fikir aku hoby berkelahi sampai badanku remuk? Ibu fikir aku gadis nakal yang belum pulang ke rumah lewat jam 10 malam? Bagaimana aku pulang jika aku merasa tidak aman dirumahku sendiri"

"Apa maksudmu?" Teriak ibunya

Chika melepas seragamnya, dia menggunakan kaos tanpa lengan memperlihatkan bahunya yang biru, lalu mengangkat sedikit bajunya memperlihat perutnya yang memerah.

"Semua ini karena suami barumu yang sangat ibu cintai melebihi aku"

Ibunya menggeleng masih tak percaya, chika segera membagikan vidio yang sempat ada di tangan alex dan mengirimkannya pada teman teman juga ibunya.

"Ibu akan menyesal, karena aku... sangat membencimu.. dan aku.. juga sangat merindukanmu ibu..."

Chika memejamkan matanya.

"Jangan" viant tiba dibelakangnya dengan terengah engah akibat berlari.

"Viant"

Chika tersenyum, senyuman yang tulus.

Viant segera mendekati gadis itu "berhenti.. jangan mendekat"

"Apa yang kamu lakuin.. ini tak menyelesaikan masalah.. turunlah"

"Viant..." menghentikan ucapan viant "aku.. dari awal memang hanya bermain main denganmu untuk memenangkan taruhanku dengan mereka.. namun tanpa kusadari aku selalu menggunakan hatiku saat mendekatimu, perlahanpun aku sadar.. aku benar benar menyukaimu."

"Baiklah turunlah"

Chika kembali tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Dia memejamkan matanya tubuhnya terasa melayang angin angin mulai memenuhi seluruh tubuhnya.

Innocent Boy And Naughty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang