Sesekali chika menghembuskan nafasnya dengan berat, hingga terdengar oleh temannya yang sedari tadi sibuk dengan make upnya.
Alex mengetuk meja chika membuat gadis itu menoleh padanya.
"Ayo makan di kantin" ajak alex
Chika berjalan dengan lemas mengikuti laki laki itu. Sementara teman temannya menganga tak percaya.
"Bukannya kemaren dia bilang gak tertarik sama alex?" Ucap winda
"Iyakah?"
Winda kembali mengangguk, dan juga tak biasanya chika dengan mudah diajak ataupun disuruh oleh orang.
Tapi akhir akhir ini dia menuruti semua perkataan alex. Mulai dari suruhan untuk selalu mengikat rambutnya bahkan perintahnya untuk selalu makan siang bersamanya.
Viant semakin bosan tanpa gangguan dari chika. Gadis itu terlihat benar benar aneh, dalam sekejab terasa jauh setelah menciumnya di ruang uks.
"Itu alroji apa chik?"
"Emm dari alex" ucapnya
"Lo kan gak suka warna hitam"
"Sekarang udah suka koq" raut wajahnya terlihat terpaksa.
Setelah melihat pesan di hpnya chika mendengus lagi sambil mengacak rambutnya terlihat kesal dan langsung keluar untuk membeli minuman.
Saat itu juga teman temannya membaca isi pesan alex
"Alex ngajak jalan" ucak wiwid
"Terus? Apa jawaban chika"
"Dia ngiyain" jawab wiwid lagi
"Kemana kemana?"
"Ke tempat karaoke di seberang sutos itu lo" jawab wiwid lagi.
"Koq filing gue jadi gak nyaman ya" ucap cinta
"Kenapa?"
"Biasanya nih ya, kalo gue ke karaoke bareng cowok gue, biasanya minim ciuman, pelukan, dll gitu" ucap cinta
Cinta lebih nakal dibanding chika, cinta bukan hanya sekedar suka bermain main dengan laki laki. dulu dia pernah mengkonsumsi narkoba dan sudah direhabilitasi saat smp.
"Ei nggak mungkin.. chika udah bilang gak suka sama alex"
"Terus gue denger dari kabar burung nih ya, si alex dulu dipindah sekolahnya karena ngamilin anak orang" jawabnya.
"Iya? Yang bener lo?"
Cinta kembali mengangguk, dia mengetahuinya dari temannya yang dulunya satu sekolah dengan alex.
"Tapi chika bisa jaga diri koq.. kita gak bisa ikut campur"
Mereka sepakat dengan ucapan wiwid karena selama ini chika bisa menjaga dirinya sendiri.
Viant yang sedari tadi menguping tiba tiba diganggu oleh dani.
"Bro makan yuk" ajaknya
Viant segera menjauhkan tangannya dari bahunya dan mengelap bahunya
"gue kenyang" jawabnya sambil keluar dari kelas
"Anak itu kenape marah marah"
---
Viant membaringkan tubuhnya dikasurnya. Dia ingin beristirahat dengan santai, namun tiap kali mengingat ucapan cinta dia menjadi tak tenang.
Kakinya terus membawanya beranjak pergi ke alamat yang di sebutkan mereka.
Entah apa yang membawaku kemari...
Dia kembali membalikkan tubuhnya untuk pulang
Minim ciuman pelukan dlll
Ucapan itu terus terbayang. Akhirnya dia masuk ke dalam gedung itu.
-----
Alex terus menyodorkan minuman keras kepada chika. Dan chika berulang kali menolaknya. Dia datang dengan lipstick merah menyala sesuai permintaan alex.
"Jam tangan gak di pakek" tanya alex
"Aku lupa"
"Kemarilah"
Terus menarik chika agar semakin dekat dengannya. Sememtara lagu lagu rock terus bergema dengan keras.
Dia menyerudup minumannya berulang kali. Tangan kanannya berada di pinggang chika.
Chika hanya diam, tanpa berbicara, dengan ekspresi datar.
"Gue dah lama naksir sama lo" ucapnya sambil merokok
Chika hanya diam dan nampak sibuk dengan hpnya.
"Saat bareng gue gak boleh ada hp"
Laki laki itu langsung mengambil handphonenya dan mencium pipinya.
"Alex" gertak chika dengan nada keras.
"Apa? Lo gak seneng? Mau ngelawan?" Ancamnya
Chika kembali menenangkan dirinya deru nafasnya memperlihatkan kekesalannya.
"Lo itu milik gue.. gue gak pernah gagal dapetin apa yang gue mau"
Ucapan itu terdengar seperti dirinya sendiri. Chika pernah mengatakan hal serupa pada Vani.
"Jadi perlakuin gue kayak cowok lo" ucapnya sambil memaksa chika menghadap padanya.
Alex mendekatkan wajahnya ke wajah chika, namun chika menutup mulut alex.
"Lo boleh nyuruh nyuruh gue tapi bukan berarti lo bisa nyentuh nyentuh gue"
Mendengar itu alex menjadi marah dan menampar chika. Gadis itupun tersungkur ke pojok kursi.
"Jangan buat gue jadi kasar sama lo"
Sambil mengelus pipi chika.Namun cika kembali menepisnnya membuat laki laki di hadapannya kembali kesal dan menjambak rambutnya dan langsung menciumnya dengan paksa.
Apa yang terjadi selanjutnya?
Jangan lupa vote dan komennya ya kak...
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Boy And Naughty Girl
Teen Fictionchika memiliki puluhan mantan, ratusan gebetan di sekolahnya akhirnya di pertemukan kembali dengan teman masa kecilnya dia Viant cowok tampan yang pernah menjadi pacarnya saat masih kelas 1 SMP (cinta monyet) TOLONG VOTE DAN KOMENTNYA YA.. ITU SANGA...