mencoba

1.8K 93 0
                                    

Ini hari minggu, dia bosan dirumahnya hingga dia mendapat pesan di Hpnya.

Chika : pengen jalan jalan sama temen temen tapi pengen irit bahan bakar

Bahan bakar?

Viant membiarkan sms itu tampa membalasnya. Hingga pesan kedua masuk.

Chika : andai ada pahlawan yang bisa nganterin gue sama temen temen gue.. apapun permintaannya gue turutin.

Permintaan apapun? Kalo gitu aku bisa nanya tentang vidio?

Keingin tahuannya tentang vidio itu membuatnya rela melakukan apapun. Dia langsung mengebut menuju rumah cinta dimana chika dan teman temannya sudah berkumpul disana.

Viant membunyikan klaksonnya sebagai tanda kedatangannya.

Viant membunyikan klaksonnya sebagai tanda kedatangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey boy.. akhirnya kamu mau jemput aku" dengan nada senang.

"Kemana?"

"Bioskop, gue mau nonton pengabdi setan" ucap winda

"Stop, gue gak suka nonton yang horor horor, gue mau one find day aja" ucap chika

Viant terus melajukan mobilnya ke bioskop yang berada di mall terdekat dengan mereka. Tentu saja mereka terus berdebat masalah film yang akan ditonton di sepanjang perjalanan.

"Yudah lo nonton OFD sama viant aja.. kita nonton pengabdi setan"

Akhirmya keputusanpun dipilih, yah setidaknya chika tak sendirian, tapi ditemani viant.

Setelah cukup lama antri untuk membeli tiket kelaparapun meland mereka,masih tersisa 1 jam sebelum film dimulai, mereka memilih tempat makan terdekat dengan bioskop.

"Pesen apa? Salmon? Bandeng presto?" Tanya chika pada viant

"Gue gak makan ikan, gue pesen burger aja" jawabnya santai

"Gak makan ikan? Wah... jarang jarang ada orang nggak makan ikan" ucap cinta.

"Viant ibumu kerja apa?" Tanya cinta

"Di Bank"

"Ayahmu?"

"Manajer perusahaan"

Cinta mengangguk angguk, dia cukup terpesona oleh viant karena dari keluarga kaya.

"Tutup mulut lo, air liur lo sampek mau jatuh.. jangan liatin dia terus" oceh chika pada cinta.

Setelah makan mereka langsung memasuki ruang bioskop chika segera mengecek nomor kursinya, dia baru sadar kalau posisinya masuk paling belakang.

"Yah... jauh"

"Alah layarnya segede itu masak gak bisa liat" ucap viant sambil memegang popcorn

Mereka akhirnya duduk sampai film dimulai, chika sangat focus dengan filmnya. Focus untuk beberapa saat aja, karena saat pertengahan film dia mulai bosan.

"Viant"

"Apa"

"Berapa kali kamu nonton di bioskop?"

"4 mungkin"
Viant berusaha mengingat ingat

"Sama siapa?"

"Hyerin"

"Empat empatnya sama hyerin?"

Viant mengangguk tanpa menatap chika sekalipun.

"Ngomong ngomong apa permintaanmu sebagai balesan nganter aku?"

Barukag viant menatap gadis di sampingnya itu.

"Vidio itu.. tentang apa?"

Ekspresi chika langsung berubah setelah mendengar permintaan viant.
Dia menarik nafas dalam sebelum berbicara.

"Kamu boleh nanyak atau meminta hal lain.. tapi jangan menanyakan tentang hal ini."

"Kenapa?"

"Karena aku tak bisa memberitahunya"

"Kenapa gak bisa ngasihtau aku?" Tamya viant lagi

"Ini menyangkut kehidupan pribadiku" jawabnya pelan.

Mata mereka beradu, seakan menyatu.

"Mengapa harus pertanyaan ini?" Tanya chika lagi.

"Karena aku sangat penasaran"

"Tak bisakah penasaran akan hal lain?"

Viant mendengus "tanda tanya tentang hal itu buat aku susah tidur. Aku gak mau nebak nebak sendiri, bahkan kalo aku nanyak ke dika atau orang lain jawaban mereka hanya buat aku semakin frustasi"

"Memang apa jawaban mereka?"

"Mereka selalu mengatakan, ini kehidupanmu, ini rahasia yang akan menghancurkanmu.. bahwa kamu..."

Viant tak bisa mengatakannya walau bagaimanapun.

"Vidio porno?"

Viant diam tebakan gadis itu persis seperi ucapan dika.

"Wajahmu mengatakan iya.. tak orang lain berfikir seperti itu.. tapi.. aku berharap, kamu tak berpendapat sama tentangku"

Memang viant tak pernah mempercayai hal seperti itu walaupun dia sedikit ragu.

"Aku memang sangat terbuka, tapi.. aki masih punya harga diri, walapun tak sebanyak mereka mereka yang sangat baik, sopan dan tertutup"

Viant tersenyum legah, dia berfikir tak apa selama bukan hal memalukan itu. Jawaban itu membuatnya sedikit bisa bernafas lega.

"Kamu seneng?"

Refleks viant mengangguk

"Serius?"

Kenapa gue ngangguk?

"Biasa aja" berusaha mengelak.

"Jujur kamu ada rasa nggak sama aku... dikitttttt aja?" Tanya chika

Dia semakin merapatkan dirinya ke arah viant sambil memegang lengannya

Viant menggeleng

"Gak percaya"

"Hadapi kenyataan" ucap viant

"Kalo gitu tatap gue langsung minimal 1 menit, kalo kamu tetep biasa aja baru aku percaya."

Entah hipnotis apa yang dilakukan chika hingga laki laki itu menurut saja dengan ajakan konyolnya.

Viant langsung menatap kearah gadis disampingnya. Begitu juga chika yang ikut menatap lekas viant

Tanpa mereka sadari mereka sudah saling tatap melebihi satu menit seakan akan terbius dengan lawannya.  detak jantung keduanyapun sangat cepat.

Mungkin ini yang disebut hati berbicara tanpa mulut berkata, keduanya mengakui bahwa mereka sama sama terpesona dengan lawannya.

Tangan viant mengelus rambut gadis dibelakangnya dan akhirnya bibir mereka menyatu.

Chika memang cukup kaget dan refleks menutup matanya dengan tangan mencengkram erat kemeja viant.









Innocent Boy And Naughty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang