08#

110 50 3
                                    

"Kalian saling mengenal?". Tanya Taepi bersuara setelah acara teriak-teriakan antara Hana dan Seokjin selesai.Wajah mereka terlihat kesal satu sama lain.

"Yak?? Aku bicara dengan kalian! ". Bentak Taepi tidak sabaran, bentakan itu membuat Seokjin angkat bicara.

"Dia.. Adikku. ". Katanya santai sambil melipat tangan di depan dada.

"A-APA?!! ".Pekik keenam orang disana bersamaan, mereka seakan tidak mempercayai hal itu sambil menggelengkan kepala bersamaan.

"Tidak mungkin Seokjin hyung memiliki dongsaeng secantik dia.. Itu mustahil. ". Kata Jimin dengan nada tidak percaya.

"Benar kata Jimin,  mana mungkin hyung kita satu ini punya dongsaeng secantik dan seimut dia, padahal dia sendiri cetakannya seperti itu.. Kkk".

Jungkook terkekeh menimpali perkataan Jimin. Sementara Hana,  hanya bisa merona dengan otomatis.. Dia malu,  sangat malu. Pletak-.

Seokjin menjintak Jimin dan Jungkook bergantian, membuat mereka meringis kesakitan.

"Enak saja kalian bilang, kalau aku tak ada dia tak mungkin punya mata indah seperti milikku eoh?!". Katanya sewot membela diri, Hana beranjak dari tempatnya.

"Ah mianhae.. Aku ada kelas vocal bebrapa menit lagi, aku permisi.. Oppa jangan lupa tunggu aku ne.. ". Hana mencubit pipi Seokjin gemas, Seokjin yang mendapat perlakuan begitu langsung menatap Hana tajam. 

Hana tau,  kalau Oppanya itu tidak suka di cubit pipinya. Kelakuan mereka sontak mengundang tawa enam orang disana, terlebih lagi Jimin.

Dia terus-terusan mengejeknya, sambil tertawa kecil dengan tawa khasnya. Pletak-. 

Seokjin kembali menjitak kepala Jimin, seketika anak itu langsung diam menutup mulutnya rapat-rapat.

"Kkk, aku pergi dulu ne.. Annyeong". Hana beranjak dari tempat itu menuju ke ruang musik untuk memulai kelas vocal pertamanya, dia berjalan agak tergesa-gesa.

Hingga tak menyadari gantungan pada tasnya terjatuh, sudah sampai setengah jalan. Dia pun menyadari gantungannya yang hilang,

Hana segera berlari menyusuri koridor mencari gantungannya.

"Dimana ya? ". Gumamnya pelan sambil menunduk terus mencari gantungan tasnya.

"Ah.. Ini dia.. ". Katanya mengambil gantungan tasnya.

"Cukup! Kubilang Cukup!!! Aku sudah tau kau selingkuh dari ku!! ". Hana tiba-tiba di kejutkan dengan suara namja yang sangat rendah, berat,  dan serak terdengar sedang membentak seseorang dengan suara tinggi yang di paksakan.

Suara itu berasal dari arah gudang belakang, Hana sebenarnya tidak ingin mencari tau ada apa disana.  Tapi apa boleh buat, kakinya sedang menuju kesana.

Dia berhenti di balik tembok ketika melihat dua sosok sejoli yang sedang bertengkar. Sang namja terus memarahi yeoja yang sesenggukkan menangis,  Hana berusaha melongok lebih dekat agar bisa melihat namja itu secara jelas.

Namun apesnya, ketika dia akan mendekat lagi, dia menginjak ranting di tanah. Kresek-. 

Namja itu menengok dan mendapati Hana memerhatikan mereka. Hana yang melihat wajah namja itu sontak terkejut dan segera berlari.

"Ingat Hyeri, kita sudah putus! P-U-T-U-S! ". Namja itu mengeja kata-kata terakhir dengan suara tinggi yang membuat urat lehernya muncul.

Setelah berkata demikian, dia mengejar Hana yang sudah lebih dahulu melarikan diri.

"Hana?! ".

Hayoloh.. Suara siapa tuh yang manggil? Jangan-jangan... :v wkwkwk stay terus yaww..  Tinggalkan jejak juga kawans. Kalau perlu comment juga, sekian terima Suga :* #bentroksamaArmy :v

Sunbae~  [+Sequel "Stay"]     #TAMAT#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang