10#

104 46 3
                                    

Puk-. Seseorang menepuk bahu Hana dan mencengkeramnya. Hana seketika terkejut dan badannya entah mengapa gemetar begitu hebat,

keringat dingin mulai mengalir membasahi pelipisnya. Dia sangat takut, sampai tak berani menolehkan wajahnya.

Dia merasakan hembusan nafas yang begitu dekat di lehernya, dia bergidik kegelian.

Sementara orang yang mencengkeram bahu Hana mulai terkikik geli melihat tingkah Hana yang ketakutan. Hana yang mendengar kikikan itu pun menolehkan wajahnya.

"Yak!!! Kau menyebalkan Oppa!!". Ucap Hana kesal, ya.. Dia kesal, karena orang yang di kiranya hantu atau orang jahat ternyata kakaknya sendiri, Seokjin.

Dia memasang muka penuh amarah, sementara Seokjin masih terkikik melihat ekspresi Hana, sampai-sampai di memegang perutnya kesakitan.

"Yak!!! Pabbo-ya! Candaanmu itu tak lucu dasar PERJAKA TUA!!". Seru Hana dengan berteriak. Mendengar itu, Seokjin menghentikan tawanya, dia menatap kesal adiknya yang selalu saja mengatainya dengan sebutan Perjaka Tua.

Apa sebegitu tidak lakunya dia? Sampai adiknya menyebutnya begitu. Perlu di ketahui kalau Seokjin itu memang sering di putuskan yeojanya,

tapi entah mengapa masih banyak yang datang kepada Seokjin walau akhirnya mereka memutuskannya secara mengenaskan.

"Bisakah kau tak mengataiku begitu eoh?! Aku benci kau mengatakannya!". Bentak Seokjin, itu membuat Hana terkejut dan takut.

Dia belum pernah di bentak sekeras itu sebelumnya, sekarang dia merasa bersalah pada Seokjin yang sekarang berjalan menuju motornya. Hana pun mengikutinya di belakang.

"O-oppa.. M-mianhae, aku tak bermaksud menyakitimu.. Aku hanya berniat bercanda, aku tak tau kalau candaanku itu menyakitimu.. M-maaf..".

Hana menundukkan kepalanya sambil memainkan ujung bajunya. Seokjin meliriknya sebentar, dia tau kalau adiknya sedang gugup atau takut pasti akan memainkan ujung bajunya.

Greb-. Seokjin merengkuh badan mungil Hana dalam pelukan hangatnya, dia mengusap surai hitam adiknya itu lembut.

"Mianhae Hana, aku sudah membentakmu.. Maaf, aku tak bermaksud begitu.. Aku terbawa emosi tadi..". Seokjin mengeratkan rengkuhannya pada tubuh Hana.

Sementara Hana, hanya terdiam menunduk. Dia masih takut untuk mengeluarkan sepatah kata dari bibirnya.

"Sudah malam, ayo pulang.. Eomma mencari kita nanti". Chu..-. Seokjin mencium kening Hana lembut, dia lalu memasangkan helm pada kepala Hana dengan hati-hati.

Sesaat kemudian mereka melesat pergi menuju kerumah, dari kejauhan terlihat seorang dari kegelapan yang sedari tadi melihat kedekatan kakak beradik itu.

Holaaa, nungguin update nya gak ni? Yg udah setia nunggu thanks bgt yaw.. Jangan lupa tinggalkan jejaknya.. Vomment diperlukan ^^
~Salammina~

Sunbae~  [+Sequel "Stay"]     #TAMAT#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang