Sudah seminggu Jihan tidak pulang kerumah, dia salah paham tentang DNA itu.
Salah aku dan Hana juga, tidak kira-kira membahas masa lalu yang haram di ketahui Jihan.
Sekarang Hana sakit, kemarin dia baru saja kehujanan karena mencari Jihan. Sampai larut juga, aku tak tau itu.
Kerjaan di kantor semakin banyak. Lagipula dia tidak mengatakan kalau Jihan tak pulang kerumah.
"Kau tak apa ku tinggal Chagi?". Tanyaku pada Hana yang masih terbaring di kasur dengan kompres di keningnya.
"Aniyo.. Kau jemput saja Jihan, aku khawatir padanya..". Ujarnya lemah, sungguh aku tak tega melihatnya begitu. Secara tidak langsung menyakiti jiwa ku.
"Kalau begitu aku akan menyuruh Daniel menemanimu..". Kataku segera menghubungi Daniel, hanya dia yang bisa menolongku.
"Terimakasih sayang..". Ujarnya tersenyum, ku cium keningnya sekilas. Lalu bergegas menjemput Jihan di rumah sakit.
Aku harus bisa membawa dia pulang dan menjelaskan sedetail mungkin apa yang terjadi sebenarnya.
~~
"Apa maksudmu? Aku tak mengerti sama sekali Han..". Daniel menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan pernyataan yang baru saja di lontarkan Hana.
"Aku dan dia pernah tak sengaja melakukannya.. A-aku ..".
Flashback On
Daniel meninggalkan Hana dan Jack di dalam tempat makan itu. Dia menunggu di luar, sebelah kaca. Untuk berjaga kalau saja Jack melakukan sesuatu pada Hana.
"Jelaskan semuanya.". Ucap Hana dingin, Jack tersenyum sekilas. Dia tau, Hana tak bermaksud untuk melontarkan nada seperti demikian.
Dia tau juga, kalau Hana melakukan itu untuk menunjukkan bahwa dia bukan gadis yang lemah.
"Temui aku di London Cheap Hotel, akan ku jelaskan semuanya.. Usahakan datang sendiri karena ini privasi kita..". Ujar Taehyung.
Kemudian beranjak meninggalkan restoran itu, Hana masih berkutat dengan pilihan yang akan ia pilih sampai tak sadar kalau Daniel sudah berada di sampingnya.
"Ada apa?". Tanyanya pada Hana, namun dibalas dengan gelengan kepala.
...
"Taehh..". Seorang yeoja meracau tidak jelas dibawah kungkungan namja yang tengah mengecupi lehernya itu.Sejoli itu tengah melakukan adegan panas disela-sela dinginnya AC yang sama sekali tidak terasa bagi mereka.
"J-jangan..". Ucap wanita bermata sipit yang sudah sayu itu, menahan gairah namja diatasnya.
"Aku akan bertanggung jawab kalau ada sesuatu.. Percayalah..". Bisik lelaki itu sambil menjebloskan miliknya kedalam sana.
Seketika kamar remang-remang itu di penuhi oleh suara rintihan, erangan, juga lenguhan kedua insan yang saling bermain panas. Dan baru berhenti ketika keduanya sama-sama mencapai klimaks.
Flashback Off
"J-jadi?!! Kau menikah dengan hyungku untuk menutupi itu?!". Bentak Daniel tiba-tiba pada Hana, ia kini menangis. Menyesali semuanya.
"T-tidak.. Bukan begitu! Kau tak mengerti..". Hana mengusap air matanya, raut wajahnya pucat pasi dan kusut.
"Lalu apa? Jihan bukan anak hyungku?!". Daniel masih membentak Hana, dia belum mampu mengendalikan emosinya.
"Daniel! Berhenti membentaknya!". Seru Jimin yang sudah berada diambang pintu menyaksikan adegan saling bentak dari sepupunya dengan istrinya itu.
"Tapi hyung! Dia ini—".
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunbae~ [+Sequel "Stay"] #TAMAT#
FanficSemua orang punya hak untuk saling mencintai