"Bisa naik motor tidak? Atau kau mau naik taksi saja?". Tanya Oppa padaku, kini dia menggandengku menuju
keparkiran diikuti oleh Taepi dan Tae sunbae yang sedari tadi mereka diam saja.
"Bisa kok.. Lagipula kalau naik taksi motor oppa bagaimana?". Tanyaku menatapnya, dia tersenyum sambil mengelus rambutku penuh kasih sayang.
"Ne, arraseo.. Taehyung dan Taepi terima kasih ya.. Sudah mau membantu Hana.. ". Oppa berterimakasih pada mereka disambut dengan anggukkan kompak kakak beradik itu.
"Tak apa hyung.. Aku senang bisa membantu kalian.. Kami pulang dulu, Hana cepat sembuh ne.. ". Taehyung sunbae mengacak rambutku pelan sambil tersenyum dan berlalu bersama Taepi menuju motornya,
tanpa kusadari Seokjin oppa sudah memakaikan helm di kepalaku.
"Sudah acara melamunkan Taehyungnya?". Godanya padaku, tak terasa pipiku pun panas karena perkataannya.
"Ish.. Sudah tau adiknya sakit masih saja di ledek eoh? Dasar oppa laknat". Kataku mencubit lengannya pelan, membuat dia meringis sambil terkekeh.
"Arraseo, mianhae.. Ayo naik, kita harus segera pulang untuk mengurus lukamu itu..". Perintahnya padaku, aku pun segera menaiki motor dan memeluk pinggangnya erat, hangat..
Punggungnya yang lebar selalu terasa nyaman saat ku peluk di atas motor. Kami pun melesat menembus kegelapan malam nan dingin menuju ke rumah.
"Pergilah tidur Hana, maafkan oppa tak bisa menjagamu dengan benar". Seokjin oppa mengantarku jedepan kamar sambil mengelus rambutku.
"Tidak oppa... Oppa sudah menjagaku dengan baik.. Jangan sedih, aku kuat kok.. ". Kataku meyakinkannya, dia tersenyum lalu mencium keningku lembut. Kemudian mengusap-usap rambutku seperti kucing sambil berkata,
"Istirahatlah.. Agar lukamu segera sembuh.. Geutnite Kim Hana..". Dia tersenyum untuk kesekian kalinya, lalu pergi menuju kamarnya dan menghilang dibalik pintu pinky penuh rahasia miliknya.
"Geutnite too oppa..". Gumamku pelan, aku pun segera masuk kedalam kamar dan merebahkan badanku pelan, rasanya badanku sangat pegal.
Mungkin akibat perlakuan mantan pacar Taehyung sunbae. Ah Tae sunbae.. Aku jadi teringat dengan perkataan Taepi atas perlakuan sunbae padaku.
Flashback On
"O-oppa... Lakukan sesuatu.. Kasihan sunbae-nim.. Nanti dia terluka..". Seokjin mengangguk, dia beranjak dari duduknya menuju keluar.
Hening, setelah Seokjin keluar dari ruang perawatan, mereka hening. Hana dan Taepi sama-sama sedang bergelut dengan pikiran mereka masing-masing.
"Hana..". Suara cempreng nan keras milik Taepi sekarang sudah bertransformasi menjadi suara kecil nan lirih.
Merasa dirinya di panggil, Hana mendongakkan kepalanya menatap Taepi.
"Ne? Ada apa?". Jawabnya pelan, Taepi balik menatap Hana. Tatapannya menyiratkan seakan dia ingin mengatakan sesuatu.
"Kau tau? Aku berfikir kalau oppaku menyukaimu..". Pernyataan yang keluar dari mulutnya membuat Hana terkejut dan hampir saja tersedak ludahnya sendiri.
"M-mwo?? Kau bercanda eoh? Mana mungkin itu terjadi..". Hana menggelengkan kepalanya berusaha menghilangkan bayangan bahwa
Taehyung menyukainya, membayangkannya saja sudah membuat Hana melayang tidak jelas.
"Sungguh Hana, aku serius. Aku tidak bercanda sekarang.. Aku melihatnya begitu khawatir dan marah seperti tadi, sekitar satu tahun yang lalu". Jelas Taepi.
"Terakhir kali dia begitu saat aku masih di bangku SMA. Ketika itu aku tak punya teman satu pun, aku selalu sendirian dan di bully.. Sampai suatu ketika aku di kroyok sepertimu, lalu dia berreaksi seperti tadi. Dia tak semenakutkan tadi, padahal Hyeri adalah mantan satu-satunya yang sangat dia cintai.. Dan kau tau Hana..".
Lanjutnya dengan menggantungkan kalimat terakhir, Hana menggelengkan kepalanya pelan. Raut wajahnya sekarang bingung dan susah di tebak.
"Oppa ku pernah berkata padaku, dia hanya akan menyelamatkan ku dan orang yang memang benar-benar menggetarkan hatinya ketika pertama bertemu, dan itu kau Hana..". Katanya sambil memegang bahu Hana kuat,
wajah Hana sekarang sudah mulai memunculkan semburat merah khas darinya. Dia tak mengerti apakah Taepi mengatakan hal yang nyata atau sebuah karangan,
tapi yang ia tau jantungnya sekarang bergetar dan berdetak sangat kencang.
"Dia menyukaimu Hana.. Jangan biarkan perasaannya tak terbalaskan olehmu..". Taepi berbisik ketelinganya, dia sedikit mengangkat bibirnya mengulas sebuah senyuman.
Flashback On
"Hmm". Aku tersenyum mengingat perkataan Taepi tadi, pipiku menjadi panas kembali, aku yakin sekarang aku sudah memerah..
Astagaa jantungku juga mulai marathon tidak jelas lagi.. Jadi? Apa ini yang namanya jatuh cinta?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunbae~ [+Sequel "Stay"] #TAMAT#
Fiksi PenggemarSemua orang punya hak untuk saling mencintai