Seorang namja keluar dari dalam taksi, membawa sebuah koper besar dan tas ranselnya.
Dikeluarkannya benda kotak dari dalam saku jaket, dia menatap benda mati yang menyala itu.
Kemudian, mengetikkan beberapa angka disana lalu mendekatkannya ke telinga.
"Yeoboseyo?". Jawab seseorang dari seberang.
"Hyung, aku sudah sampai di depan apartementmu.. Jemput aku..". Kata namja berjaket itu dengan memasukan beberapa jeli kedalam mulutnya.
"Aku segera turun, kau tunggu sebentar..". Ujar orang diseberang sana, lalu mematikan panggilannya secara sepihak.
Namja berjaket itu pun memilih kembali memakan jeli nya sembari menunggu orang yang akan menjemputnya itu.
"Daniel!". Panggil seorang namja yang memakai kaos biru dengan celana boxer pendek, sungguh bukan style yang bagus untuk dibawa keluar.
"Hyung!!". Namja berjaket bernama Daniel yang sedang memakan jeli itu melambaikan tangannya pada namja yang dipanggilnya hyung.
"Ayo masuk, kubawakan kopermu..". Daniel mengangguk menuruti perkataan hyungnya.
Daniel POV's
Aku sedang berada di apartement hyungku sekarang, aku baru saja sampai dari busan.
Sebenarnya hyungku sudah membelikan aku apartement sendiri, tapi aku disuruh menginap disini dulu.
Dia bilang ada tugas untukku, aku juga bingung awalnya ketika disuruh pindah universitas.
Padahalkan disana temanku sudah banyak, nanti kalau disini temanku sedikit bagaimana aku bisa mengembangkan keahlian dance ku?
"Apa yang kau pikirkan Dan?". Pertanyaan hyung membuatku sedikit terkejut dan segera menggelengkan kepala padanya.
Dia kini sudah mengenakan piyama tidur, yang membuatnya semakin kecil. Ingat ya aku bilang kecil, bukan bantet.
Itu lu bilang daniel -, -author
Oke abaikan yang tadi, sekarang hyung sedang mengambil sesuatu di dalam tasnya. Lalu, dia membawanya kehadapanku.
"Dengarkan aku Daniel..". Ujarnya serius.
"Ini foto gadis itu, tugasmu harus menjadi temannya. Kau harus menjaganya dan sebisa mungkin membuatnya bahagia–". Ujarnya terhenti, baru saja aku akan membuka mulut, dia melanjutkan perkataanya.
"Dia adalah seorang yang sangat aku cintai dan aku sayangi.. Tapi, dia sudah memiliki kekasih dan aku juga sudah dijodohkan. Aku sadar ini salah, tapi aku tak yakin gadis ini akan bahagia bersamanya. Maka dari itu, aku menyuruhmu menjaganya.. Karena aku sudah tidak bisa dekat dengannya.".
"Jadi? Aku dipindahkan di universitas yang sama dengannya? Kenapa hyung tidak percaya dengan namja gadis itu?". Tanyaku antusias, aku penasaran seberapa cantik dan berharganya gadis itu.
Sampai hyung mau membayari semua kehidupanku di Seoul agar aku bisa menjaga dia.
"Kau benar.. Jika kau tanya kenapa, aku juga tidak tau.. Itu hanya feelling ku. Yang penting kau harus ada di saat dia butuh teman.".
Ujar hyung dengan tegas, kemudian dia membalikkan foto itu. Menampakkan wajah seorang yeoja yang tengah tersenyum, sungguh manis.
"Namanya Hana, Kim Hana adik dari Kim Seokjin.". Sambung hyungku, tapi entah kenapa fokusku tidak bisa teralih dari foto didepanku.Hey? Ini foto, tapi entah kenapa hatiku terus bergetar ketika melihatnya. Mungkinkah aku gila?
"Dan satu lagi. Ini yang terpenting, jangan biarkan kau jatuh cinta padanya. Karna kau tak pernah tau seberapa besar dia mencintai kekasihnya itu.. Bisa-bisa kau sakit sendiri karena bertepuk sebelah tangan..".
Perkataan hyung, membuat hatiku mencelos seketika. Seketika hatiku terasa kecewa, entahlah aku tidak tau alasannya apa.
"Kau dengar aku Daniel?".
"Ne Jimin hyung aku mendengar semuanya..".
"Bagus, tidurlah sekarang.. Besok kau harus kuliah, dan mulai menjalankan tugas dariku..". Jimin hyung meninggalkanku yang masih duduk disofa, aku mengambil foto gadis bernama Hana itu.
" Sepertinya otakku bermasalah, sebelum aku bertemu denganmu.. Aku sudah jatuh cinta padamu, hanya melalui foto.. Kim Hana".
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunbae~ [+Sequel "Stay"] #TAMAT#
FanfictionSemua orang punya hak untuk saling mencintai