Hari ini mungkin adalah hari terbahagia bagi Kim Seokjin dan Park Hyejo, karena hari ini mereka tengah melaksanakan upacara sakral.
Ya pernikahan, hari ini adalah hari pernikahan mereka berdua. Janji suci sudah di ucapkan dan resmi sudah mereka berdua.
Terlihat seorang yeoja di pinggir panggung yang terlihat gelisah, dia beberapa kali menyalakan ponselnya untuk mengecek sesuatu.
Dari kejauhan seorang namja tengah memandang yeoja itu. Dia mengambil dua minuman bersoda, lalu berjalan menuju yeoja itu.
"Minum?". Tawarnya pada yeoja itu dan langsung di terima dengan senyuman.
"Gomawo.. Kau dengan siapa Niel?". Tanya yeoja itu dengan menyesap sedikit minuman bersodanya.
"Dengan.. Jungkook, kau kenapa Han? Kelihatan gelisah..". Tanya Daniel berbalik menatap Hana, membuat Hana menghela nafasnya berat.
"Taehyung..". Ujar Hana terhenti, membuat Daniel menariknya menuju luar ballroom itu.
Daniel tau, Hana tidak nyaman untuk bercerita tentang Taehyung disana. Jadi dia membawanya pergi ke luar agar Hana lebih leluasa curhat padanya.
Mereka berjalan di pelataran parkir tempat dilaksanakannya prosesi pernikahan Seokjin. Daniel membawa Hana menuju mobilnya, ah ralat mobil hyungnya.
Ya.. Hyungnya datang hari ini, tapi sepertinya Hana belum bertemu dengannya.
"Niel? Kita mau kemana?". Tanya Hana pelan menatap Daniel yang sudah menyalakan mobilnya.
"Ke tempat sepi agar kau leluasa mencurahkan semuanya..".
"Tunggu! Aku tak apa.. Cerita disini tak apa kok, jangan kemana-mana. Nanti oppa mencariku, disini saja ya?". Mohon Hana menahan Daniel untuk melajukan mobilnya.
Hana paham dengan sifat Daniel. Karena Hana tau kalau Daniel berusaha untuk mencari tempat sepi agar Hana bisa bercerita dengan nyaman tanpa peduli dengan orang-orang.
Tapi sepertinya, saat ini tidak perlu terlalu jauh. Karena acaranya masih belum selesai, Hana tak mau malah jadi merepotkan Seokjin yang sedang berbahagia.
"Benar tak apa?". Daniel bertanya sambil mematikan mesin mobilnya dan menatap Hana yang hanya disambut dengan anggukan.
Hening. Setelah beberapa menit masih hening, mereka berdua hanya saling menatap lurus pada pepohonan di parkiran itu. Daniel yang sedari tadi menahan gatal untuk bicara, akhirnya membuka suara.
"Kau ada masalah apa Han?". Tanyanya berusaha sepelan mungkin, bahkan hampir setara dengan berbisik.
"Taehyung..". Jawab Hana dengan tercekat, dadanya sesak dan matanya mulai panas. Inilah salah satu alasan kenapa setiap Hana akan curhat tentang Taehyung harus di tempat yang sepi.
Karena Hana tak mau terlihat seperti wanita yang rapuh dengan menangisi Taehyung, padahal kenyataannya memang begitu.
"Waeyo? Karena Taehyung tidak pulang kesini? Apa karena Taehyung tidak ada kabar? Apa karena Taehyung tidak mengucapkan selamat pada Seokjin hyung?".
Pertanyaan yang Daniel lontarkan selalu saja mendapat gelengan dari Hana.
"Lalu? Kenapa?".
"Semalam..".
Flashback On~
Hana baru saja menyelesaikan pekerjaan mendekor tempat pernikahan Seokjin di bantu oleh beberapa orang suruhan Seokjin, sekarang dia sedang meregangkan ototnya yang sedikit kaku.
Dia membuka ponselnya, hanya ada beberapa notifikasi. Dan itu juga bukan dari Taehyung, hanya ada notifikasi dari Daniel.
Yang isinya pasti soal mengingatkan istirahat dan meminum vitamin, itu sudah seperti rutinitas Daniel untuk mengingatkan Hana. Karena memang Hana agak pelupa.
"Selalu saja begitu, hampir lupa..". Hana tersenyum selepas membaca pesan Daniel, dia pun merogoh saku jaketnya lalu menemukan sebotol kecil berisi vitamin.
Hana lekas meminumnya dan melanjutkan menelaah ponsel yang dari pagi hanya tergletak di tasnya.
Tatapannya terpaku pada kontak Line nya yang bernama "Alien Taee", sama sekali tidak ada pesan barang satu saja. Hana menghela nafasnya pelan.
"Sesibuk itukah sampai tak ingat aku?".
"Nona? Kami ijin pulang duluan, pekerjaannya sudah selesai.. Apa nona mau bareng kami?". Salah seorang pekerja membuat Hana sedikit terlonjak.
Dia tersenyum sejenak untuk menutupi keterkejutannya.
"Aniyo.. Kalian duluan saja, nanti juga di jemput Seokjin oppa. Terimakasih ya sudah membantu.. Hati - hati di jalan.".
Ujarnya pada para pekerja yang satu persatu mulai meninggalkan tempat itu, sehingga hanya tersisa Hana sendirian sekarang.
Dilihatnya kembali ponsel miliknya, dia ingin sekali menghubungi Taehyung. Tapi ego nya berkata kalau ia ingin Taehyung yang peka dan menghubunginya dulu.
Namun, egonya terkalahkan dengan rindu. Dan jadilah sekarang jari jemarinya tengah menekan ponselnya untuk menghubungi Taehyung.
Nada tunggu masih menggema di telinganya, dengan sabar Hana menunggu Taehyung untuk mengangkatnya.
Beberapa menit kemudian, panggilannya diangkat oleh Taehyung. Senyuman pun merekah dari bibir Hana, tetapi secepat kilat angan-angannya terhadap suara berat yang amat dirindukannya hancur sudah ketika mendengar suara dari seberang sana.
"Yeoboseyo?".
Hana berulang kali menjauhkan ponselnya dari telinganya untuk mengecek siapa yang dia telfon, namun disana tetap saja tertera
"My TaehyungJack".Baru saja dia ingin mengakhiri panggilan itu, namun sebuah percakapan di sebrang membuat hatinya kembali mencelos.
"Ada apa sayang?"
"Ini ada yang telfon, tapi tidak mau bicara.".
Tut..tut.tut.
Hana sudah tak tahan mendengarnya, dia memutuskan untuk mengakhiri panggilan itu. Air mata pun sudah tak bisa terbendung lagi untuk meluncur dari pelupuk matanya.
"Kau jahat..". Ujarnya sambil tenggelam dalam isakan pedih yang mewakili lubuk hatinya yang terluka.
Flashback Off~
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunbae~ [+Sequel "Stay"] #TAMAT#
FanficSemua orang punya hak untuk saling mencintai