Hai! Aku balik terus ya? Hehe
Mau tanya sedikit. Apa book ini oke? Ada yang mesti diubah atau ditambahin?
Aku ga biasa bikin work dengan kata yang baku. Jadi kalo ga nyaman bisa bilang supaya aku close book ini. Eh maksudnya diperbaiki. Hehe
Jadi jadi jadi.. aku tergoda lagi mau bikin route. EH ASTAGFIRULLAH LUKY NGOMONG APAAAAAA?!!
Enjoy~
***
"Sayang?" Minyun memasukkan kepalanya dari celah pintu yang dia buka, sementara badannya masih berada di luar ruang divisi keuangan.
"Oh? Ada kepala tim Hwang." Sana malu-malu. Gile emang. Padahal pacarnya bos dia. Mau dikasih referensi buruk apa gimana.
"Seongwoo ada?" Tanya Minhyun.
"Kepala tim lagi meeting hyung." Teriak Woojin dari dalam. "Selesai setengah jam lagi palingan. Dia lagi bad mood. Ati-ati."
"Weh." Minhyun sekarang masuk ke dalam ruangan divisi keuangan sepenuhnya. "Ada apaan dia bad mood?"
"Biasa. Ada yang ketawan ngelebihin anggaran."
Minhyun cuma senyum hambar. Bakalan kena deh dia yang naikin moodnya Seongwoo. Pasti Seongwoo bakalan minta traktir makanan mahal. Ditambah sesi mendesah malam bersama Minhyun.
Kalo yang terakhir sih Minhyun suka.
Pintu di belakang Minhyun terbuka kasar, hingga si ganteng kepala tim R&D ini terdorong ke depan beberapa langkah sebelum ditangkap Jihoon.
"Eh si anj-- oh hyung udah balik?" Jihoon langsung tersenyum manis. Nyaris kelepasan maki bosnya.
Iya bosnya. Bos sarapnya. Seongwoo.
"Apa lu? Mau manggil gue apa?" Seongwoo mendecakkan lidahnya kesal. Kemudian melihat Minhyun yang masih dipegang Jihoon. "Eh buntelan kentut! Ngapain lu pegang-pegang pacar gue? Mau gue jadiin ganjelan pintu apa gimana?"
Jihoon buru-buru ngelepasin Minhyun. Daripada karirnya berakhir tragis di tangan bosnya kan mendingan dilepas itu cowok ganteng yang sifatnya subhanallah bikin adem itu.
"Bukan Sayang, Jihoon bantu aku. Aku kena pintu yang kamu buka. Lagian sih kamu buka pintu kasar banget." Minhyun menjawab Seongwoo. "Pulang yuk. Ga bawa mobil kan?"
Seongwoo menggeleng, kemudian berjalan menuju ke mejanya dan merapikan barang-barangnya. Terakhir dia menenteng tas selempang hitamnya.
"Makan dulu kan?" Seongwoo masih memajukan bibirnya, membuat Minhyun gemas dan mencubitnya.
"Iya makan iya. Ayo." Minhyun menggandeng tangan pacarnya yang langsing itu. Langsing ya bukan kurus. Seongwoo ga suka dibilang kurus. Apalagi kurang gizi.
Begitu mereka masuk lift, ada dua tiang galah menahan pintu lift yang saat itu hampir tertutup. Setelah pintu lift kembali terbuka, muncul Hyunbin dan Daniel. Mereka langsung membungkukkan badan ke pasangan kepala tim ini.
"Gimana Bin? Udah ketemu itu si defdanik?" Tanya Minhyun.
Hyunbin dan Daniel saling lirik sekilas. Kemudian Daniel menyikut Hyunbin, menyuruh temannya itu menjawab sebelum si bos bertanya lebih lanjut.
"Udah hyung. Udah gue kirimin email juga." Jawab Hyunbin.
Minhyun menganggukkan kepalanya.
"Email apaan?" Seongwoo memotong percakapan si tiang listrik dengan kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Over Flowers [OngHwang]
Fanfiction--Eh si bego! Siapa yang report gue? Ini gue baru beli item buat karakter gue woy! Duit lembur gue abis! --Yeu si bego. Karakter doang bagus. Item dewa. Mainnya bego. Tipe-tipe orang kaya bego nih. --Salah apa gue kejebak antara pacar bobrok sama ba...