Game 23: game over breakup

2.3K 460 52
                                    

Hai!

Tinggal 1 chapter lagi menuju ending book ini. Thanks sudah bersamaku selama ini. Jadi terharu hehe.

Aku bakalan post part selanjutnya hari ini juga. Mungkin siangan. Kenapa? Gapapa pengen aja. Hehe.

Sebelum menuju ke ending, ada pertanyaan? Kalo sedikit aku jawab langsung. Kalo banyak aku buatin post sendiri nanti.

Silakan kalo ada pertanyaan.

Enjoy~

***

Minhyun menghela nafasnya. Lagi-lagi. Dia baru menerima pemberitahuan melakui ponselnya bahwa dia baru saja mengeluarkan uang.

Bukan. Bukan Minhyun.

Ong Seongwoo.

Black card Minhyun sedang berada di tangan Seongwoo.

Jadi tentu semua yang keluar-masuk rekening itu juga masuk dalam bentuk pemberitahuan melalui pesan singkat ke ponselnya.

Minhyun jadi merasa bersalah. Ini udah 3 tahun sejak Seongwoo kecanduan game. Kecanduannya semakin parah. Minhyun udah beberapa kali bawa Seongwoo ke psikiater, buat ngecek apa kecanduan Seongwoo masih normal atau ga.

Awalnya masih normal, tapi makin kesini dokter juga makin khawatir sama kondisi Seongwoo yang makin parah.

Makin lama Seongwoo makin ga segan jual barang atau pinjem uang Minhyun cuma buat beli sesuatu yang berhubungan sama game.

Dokter bilang, Seongwoo terikat sama dua hal. Game dan Minhyun. Jadi sebelum Seongwoo makin dikuasai game, Minhyun harus maksa Seongwoo buat berhenti.

Kita semua tau Minhyun disini. Dia paling ga bisa bilang engga ke Seongwoo. Dia lebih milih lembur buat nambahin uang jajan Seongwoo. Dia lebih milih ngerjain hal berat kaya ngomong ke investor cuma demi nyusul kesayangannya yang kabur ke Jepang.

Kita semua tau kalo Minhyun disini bakalan ngelakuin apapun buat bikin Seongwoo bahagia.

Tapi rasanya, kali ini Minhyun harus ngelawan nyonya besar. Dia ga mau kecanduan Seongwoo makin parah. Demi masa depan Seongwoo, Minhyun harus tegas. Paling ga kali ini aja.

***


"Hwang Minhyun!" Seongwoo masuk sambil mendorong pintu, membuat suara keras yang mengagetkan seluruh isi ruangan, termasuk si pemilik nama.

"Kenapa sih, sayangku, cintaku, manisku, kenapa ribut begitu? Bikin kaget aja."

Seongwoo menatap sangar Daniel yang menatapnya.

"Kalian berdua penghianat!" Seongwoo menunjuk Daniel dan Minhyun bergantian.

Daniel dan Minhyun saling tatap.

Pasti karena masalah itu. Seongwoo pasti tau siapa musuh besarnya. Mau gimana lagi. Cepet atau lambat Seongwoo pasti tau.

Minhyun berdiri, mengikuti Seongwoo yang berjalan keluar terlebih dulu.

"Hyung gue ikut." Daniel ikut bediri dari duduknya, berusaha mengikuti Minhyun yang berjalan menuju pintu keluar.

"Ga. Ga usah. Gue aja. Gue udah hampir 3 tahun sama Seongwoo, gue tau cara ngendaliin dia. Lu disini aja. Kalo lu ngikut nanti bisa emosi. Yang ada malah makin parah nanti."

"Beneran hyung?"

Minhyun ngangguk. "Biar gue aja. Lanjut kerja lu. Hasilnya harus hari ini ditaro di meja gue."

Game Over Flowers [OngHwang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang