Spesial pesenannya coffepearl. Berbi gatau ini sesuai kemauan adinda atau ga. Hehehe
Dua part terakhir bukan komedi. Bahkan ga ada lucu-lucunya.
Aku post keduanya besok.
See you at the last part!
Enjoy~
***
"Gimana caranya Niel?"
Jadi sejak kejadian Daniel kena omel Minhyun, Kang Daniel kita tersayang ini insyaf gaes. Dia udah ga report orang 10 kali lagi. Cuma 9 kali aja. Yang kesepuluh dia selalu berhasil nahan tangannya. Keinget gimana muka Minhyun kemarin.
Cieeee kebayang-bayang.
Cieee yang baper pundaknya dipegang sama rambutnya diusak.
Oke stop.
Jadi sebagai ungkapan rasa bersalahnya, doi sekarang dengan telaten ngajarin kesayangannya si bos. Sekalian modus. Siapa tau dapet kan. Namanya juga rejeki.
Sekarang Daniel kiri kanan oke. Dapet Seongwoo mau, dapet Minhyun juga ga nolak. Labil emang. Dasar kurang belaian.
"Kepala tim Ong.. panjang banget manggilnya. Gue panggil Woo gapapa? Kayanya Jisung hyung manggil itu juga."
Seongwoo mengangguk. Asal jangan Sayang atau semacamnya. Nanti bapak negara marah kan gawat. Seongwoo paling takut kalo Minhyun marah.
"Oke. Jadi gini Woo hyung, ini kan ada countdownnya tuh. Liat kan?" Daniel menunjuk angka yang muncul.
"Oh? Sejak kapan itu disitu?"
Daniel cuma bisa ngeliat si ganteng-manis-bego ini dengan tatapan ga percaya.
"Dari 3 tahun lalu. Dari awal Minhyun bikin rancangan game juga kayanya ini udah disini."
"Loh? Di punya gue ga ada kok."
Daniel males nanggepinnya. Kalo karena dia menghormati -menghormati loh- Minhyun, udah dicium juga ini orang. Gemesin banget sih. Daniel kan lemah sama yang gemesin begini.
"Yang penting sekarang ada kan?" Suara Daniel melembut, dia mengamati wajah Seongwoo dari deket.
"Duh kok jantung gue ga karuan begini ya. Apa gue sakit jantung beneran? Atau kelamaan jomblo?"
Seongwoo mengangguk antusias.
Daniel menggelengkan kepalanya, berusaha membuyarkan lamunan mesumnya. Punya Minhyun-ie hyung, Dan, inget.
"Nah jadi pikirin baik-baik. Attack biasa ga ada countdownnya. Tapi buat skill sama special attack itu ada countdownnya. Jadi pake kalo saatnya tepat. Misalnya kalo musuh hampir mati. Atau musuhnya banyak."
Seongwoo mengangguk antusias lagi.
"Kalo buat tau tower gue yang mana?"
"Woo hyung liat aja warna mark Woo hyung yang mana. Nih. Woo hyung biru." Daniel menunjuk titik biru di peta yang terdapat di sudut layar. "Berati tower Woo hyung yang warnanya biru."
"Ooooooooo gue kira selama ini gue harus nyerang yang warnanya sama kaya gue!" Seongwoo menepuk jidatnya.
"Duuuhhhh lu ga diajarin Minhyun hyung apa? Gemesin banget sih. Cium juga nih."
"Enak aja cium-cium. Ini semuanya punya Hwang Minhyun."
"Enakan juga sama gue." Daniel ngomong dengan tidak tau malunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Over Flowers [OngHwang]
Fanfiction--Eh si bego! Siapa yang report gue? Ini gue baru beli item buat karakter gue woy! Duit lembur gue abis! --Yeu si bego. Karakter doang bagus. Item dewa. Mainnya bego. Tipe-tipe orang kaya bego nih. --Salah apa gue kejebak antara pacar bobrok sama ba...