"Arvin tolong aku," teriak Dania di seberang sana"Dania kamu kenapa?"
"Tolong akuuuuu"
"Dania aku ke sana sekarang kamu di mana?" tanya Arvin cemas.
"Aku di jalan Anggrek no 12 Arvin cepetan to-,"
Belum sempat Dania menyelesaikan ucapannya seseorang dari seberang sana langsung melemparkan ponsel Dania hingga terpental jauh.
Dengan sigap Arvin segera memsukkan ponselnya ke dalam saku lalu mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, takut terjadi apa apa dengan gadisnya.
Arvin turun dari mobil dengan tergesa gesa, ia berlari menyusuri setiap jalan anggrek mencari keberadaan gadisnya. Sampai pada sebuah gedung tua ia menemukan gadisnya sudah tergeletak di depan pintu dengan darah di sekitat tubuhnya.
"Da...Dania," teriak Arvin menghampiri Dania yang kini mungkin saja nyawanya sudah tidak tertolong.
"Dania bertahan, gue bawa lo ke rumah sakit," ucap Arvin khawatir sambil membopong Dania menuju mobil nya.
🌼🌼🌼
"Dok bagaimana keadaan Dania?" tanya Arvin dengan wajah khawatir.
Tak ada jawaban dari dokter sedari tadi dokter dan suster terus saja bolak balik dari ruang operasi membuat Arvin bertambah khawatir.
"Suster bagaimana keadaan pacar saya?" tanya Arvin pada salah satu suster yang akan memasuki ruang operasi.
"Sabar dulu yah mas kami sedang menanganinya," jawab suster tersebut lalu masuk ke dalam ruang operasi.
Setelah 30 menit menunggu dokter keluar dari ruang operasi dengan wajah sedih, Arvin langsung berdiri dan menghampirinya.
"Dok, bagaimana keadaan Dania? Dia baik baik aja kan?" tanya Arvin, Dokter yang bernama Druf tersebut hanya menghela nafas pelan.
"Maaf, tapi kami sudah berusaha sebaik mungkin, dia kehilangan banyak sekali darah, dan dia tidak tertolong lagi, sekali lagi saya minta maaf," ucap dokter Druf dengan wajah penuh penyesalan.
Arvin membeku di tempat, ia masih tak percaya dengan kabar tersebut. Dengan segera ia berlari memasuki kamar operasi tersebut dan melihat Dania yang kini terbaring tak bernyawa di atas kasur rumah sakit.
"Dania... Dania bangun, jangan tinggalin gue. Gue janji deh sama lo kalau lo bangun gue turutin semua mau lo," teriak Arvin mengguncangkan tubuh Dania.
"Maaf mas tapi sekarang kami harus membawa Dania," ucap salah satu suster berusaha melepaskan Arvin dari Dania.
"Nggak, Dania masih hidup, Dania pasti bangun, gue bakalan bangunin dia lepasin gue," kata Arvin menepis kasar tangan suster tersebut lalu kembali mengguncangkan tubuh Dania, aliran bening tak henti hentinya mengalir dari pelupuk matanya.
"Dania banguuuuuuun...." teriaknya seperti orang kesetanan.
🌼🌼🌼
Arvin menatapa foto Dania lekat, ia kembali teringat pada kematian Dania dua tahun lalu, Arvin menatap foto Dania lama. Gue janji akan temuain pembunuh lo, batin Arvin.
"Udah dua tahun Dania, tapi, gue belum juga bisa move on dari lo," gumam Arvin pelan lalu meletakkan kembali foto itu di atas nakas.
Ia lalu mulai membaringkan tubuhnya di atas kasur dan mulai terlelap masuk ke alam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
Genç KurguSheila datang bukan untuk membuat hari-hari Arvin berantakan. Ia hanya seorang gadis dengan rasa penasaran karena baru pertama kali merasakan jatuh cinta sayangnya dia bukan tipe mencitai dalam diam dan itu membuat Arvin kesal. Awalnya tujuan Sheil...