Haii everyone! Author mau bilang makasih banyak yang masih setia baca, author saranin baca -nya sambil denger lagu diatas ya ☝
Biar dapet feel-nya.~
"Jungkook? "
Senyum Shannon memudar ketika yang dilihatnya bukanlah pria yang ia nantikan.
Jungkook menyodorkan sebuah kotak berwarna pink dengan pita abu-abu di atasnya, "Happy New Year Sye. " ucapnya lembut.
Jungkook tersenyum kecil, senyuman itu terlihat sangat tulus bagi Shannon."aku tidak akan tersakiti walau kamu jatuh cinta dengan yang lain, aku hanya akan mencintaimu dalam diam. Percayalah, perasaan-ku padamu akan segera hilang. " ucap Jungkook dengan suara yang penuh dengan kelembutan.
Suara Jungkook dapat menyentuh hati wanita siapapun, tidak terkecuali Shannon."a-apa-?"
"Jin hyung. " Jungkook tertawa kecil melihat respon Shannon yang tampak terkejut dengan perkataan-nya. "aku tau kamu menyukainya. " suara Jungkook semakin melembut hingga membuat Shannon akan menangis karena tersentuh oleh perkataan pria sempurna di hadapannya ini.
"Jungkook-ssi, apa yang kamu bicarakan? " tanya Shannon yang sama sekali tidak mengerti.
"pergilah, temui Jin hyung, kurasa dia akan membeku karna menunggumu terlalu lama. Jangan lupa kotak-nya taruh dulu, aku takut Jin hyung akan menanyakan siapa yang memberinya. " candaan Jungkoom sama sekali lucu bagi Shannon, Jungkook pun tau itu.
Shannon pun berlari ke loker dorm lalu menaruh kotak dari Jungkook kedalamnya, lalu kembali menemui Jungkook.
"pergilah, aku akan melihatmu dari sini. " kata Jungkook dengan senyuman kecil nya."baiklah, terima kasih Jungkook-ssi, maaf telah merepotkanmu. " tanpa sepatah kata apapun lagi Shannon berlari meninggalkan Jungkook sendirian malam itu.
Jungkook tersenyum melihat Shannon berlari dengan sangat antusias, ia berpikir pasti Shannon sangat bahagia, sama seperti saat Jungkook ingin menemui-nya.
Seketika air mata jatuh membasahi pipinya.
~
Tak tak
Suara tapakan sepatu yang kencang membuat Jin membalikkan badannya dan melihat Shannon sedang membungkuk akibat lelah berlari.
Jin tersenyum mendengar deru napas Shannon yang kelelahan. "kamu telat 10 menit. " ucap Jin mendekat pada gadis di hadapannya itu.
Shannon mengadahkan kepalanya, menatap Jin dengan death glare yang malah membuat Jin tersenyum melihatnya, "Kapan kamu akan mati? Aku sangat menunggunya. " jawab Shannon savage.
Jin tertawa mendengarnya, ia mengacak rambut Shannon dengan tangan dan jarinya yang bengkok. "kenapa berlari?" suara Jin yang melembut kini malah membuat jantung Shannon berdetak lebih cepat.
"aku takut Jin oppa menungguku. " jawabnya polos."astaga... Kita duduk dulu. " Jin meraih tangan Shannon dan mengajak gadis itu duduk di sampingnya, lalu mengambil tas kecil yang ia taruh di atas gazebo, kemudian mengeluarkan kotak makan dan minuman soda dari dalamnya.
"untukku? " tanya Shannon antusias. Jin tidak membalas apapun, ia menata makanan yang ia masak dengan tangannya sendiri di antara keduanya.
"untuk kita. " jawab Jin setelah menata semua makanan, ada sekitar 6 jenis makanan yang Jin masakan untuk dirinya dan gadis di hadapannya itu.
"BENARKAH? " tanya Shannon, matanya terbinar binar kegirangan.
"bukan, ini hanya untukku. " canda Jin.