Kini Shannon duduk bersama Jungkook di balkon atas, tempat Bangtan berlatih dance, tempatnya sangat sepi tetapi bersih dan rapih, ada sedikit tanaman di sekitar balkon tersebut.
Karena Jin pun belum kembali ke dorm, Shannon akhirnya menerima permintaan Jungkook untuk bertemu.
"Dari mana kau mendapat nomor ponsel-ku?" tanya Shannon setelah agak lama hening diantara keduanya.
"Aku mencari di data peserta, aku tidak berani bertanya pada Seokjin hyung. " jawab Jungkook, sebenarnya saat ini ia sedang mengalami hal yang sangat menyakitkan, ia ingin menceritakan nya pada Shannon, tapi ia takut karna gadis yang ia suka milik hyung-nya.
"Kau bisa langsung bertanya padaku."
Ujar Shannon.Jungkook menolehkan kepalanya, lalu tersenyum kecil sambil menunduk, ia hanya ingin melihat Shannon dari jarak sedekat ini, ia sudah sangat bahagia.
"Aku merindukanmu. "
"Apa?"
Suara Jungkook memang sangat kecil sehingga Shannon tak jelas mendengarnya, Jungkook hanya bisa tertunduk malu, begitu ingin dirinya menyentuh jari kecil Shannon di sampingnya, namun ia hanya bisa menatap Shannon dalam diam.
"Jeon-a, seperti apa tipe ideal wanita yang kau suka? " tanya Shannon tiba-tiba.
Jungkook terdiam sesaat, memikirkan jawaban dari pertanyaan Shannon, "Seperti-mu. " jawab Jungkook.
shannon tertawa hambar, "Are you kidding me? "
"Seriously. "
"So, tipe ideal Jeon Jungkook adalah aku, bagaimana itu? Apa kau bisa mendeskripsikan-nya? " Shannon msih tertawa sembari menatap mata Jungkook.
Jungkook terdiam, menatap langit yang mulai gelap, lalu menatap mata gadis di sampingnya dalam-dalam, "Kamu manis, aku tidak pernah bosan melihatnya. " jawab Jungkook masih menatap mata Shannon.
"Kamu berkarisma, aku sangat suka wanita berkarisma." jawabnya lagi.
"Dari fisik, kaulah yang selama ini kucari, dan yang kutau, kecantikan yang kau miliki ada di luar dan dalam. "
Keduanya terdiam, saling menatap satu sama lain, tak bergeming, tak ada niatan untuk bergerak sekalipun, dalam keadaann seperti ini yang sangat ingin Jungkook lakukan hanyalah memeluk Shannon sekarang juga.
Sedangkan Shannon bisa membaca, ada sirat kesedihan di mata Jungkook, entah apapun itu, Shannon sangat ingin tau apa yang terjadi pada temannya itu.
"Jika kau ingin menangis, menangislah. " ucap Shannon tiba-tiba. "Tapi jangan menangisi hal yang sia-sia. "
Jungkook terdiam, menatap mata Shannon masih terus ia lakukan, namun apa daya, nafsunya lebih besar dari akalnya saat ini, ia memeluk Shannon dengan erat, pelukan itu sangat tiba-tiba hingga membuat Shannon sedikit terkejut.
"Aaah.. Jungkook-ssi. " tangan Shannon bimbang, apa ia harus memeluk balik Jungkook atau sama sekali tidak membalasnya.
"Biarkan aku memelukmu, memeluk orang yang sangat aku inginkan, walau kau bukan milikku. " bisik Jungkook yang kemudian menjatuhkan air matanya sampai basah mengenai rambut Shannon yang terurai bebas.
"Aku sangat menyukaimu, kau tau itu? Aku sangat menginginkanmu. Shannon-ssi. Tak bisakah kau mencintai ku? " air mata Jungkook semakin deras, ia tak bisa menahan keperihan hatinya, ia memperdalam pelukan nya dengan Shannon.
"Apa yang membuatmu hingga sedih seperti ini? " tanya Shannon yang kemudian perlahan membalas pelukan Jungkook, tangannya mencoba mengelus punggung lebar milik Jungkook. Badan Jungkook begitu besar dan kekar, tapi hatinya begitu lembut dan lemah.
"Orang yang kucintai menjadi milik orang lain. "
Shannon terdiam, dia sangat tau siapa orang yang dimaksud Jungkook, tak lama setelah itu, Jungkook melepas pelukan nya, ia menatap mata Shannon dalam. "Mianhae... "
Sedetik kemudian Shannon merasakan bibir Jungkook menyentuh bibirnya, bahkan Jungkook menutup matanya saat bibirnya masih ada di bibir Shannon. Sedangkan dia sendiri tak mampu melawan, tangannya berusaha memukul dada Jungkook, namun kakinya melemas seketika.
Jungkook menyentuh pipi Shannon sambil melakukan kegiatannya itu, ia masih menyentuh lembut bibir Shannon.
Shannon masih membuka matanya, ia masih melakukan kegiatan tadi dengan Jungkook, padahal matahari sudah tenggelam sempurna, namun bibir Jungkook masih menyentuh lembut bibir Shannon sampai gadis itu tak kuat melawannya.
Entah mengapa hatinya menolak melawan kegiatan ini, sampai akhirnya Jungkook melepas perlahan ciuman nya, menempelkan jidat keduanya satu sama lain. Barulah Jungkook membuka matanya.
"Aku minta maaf, karena telah menyentuh yang bukan milikku. " bisik Jungkook, suaranya begitu serak dan pelan, tangan Jungkook masih berada di pipi Shannon.
Jungkook melepas pegangan tangannya di pipi Shannon, membuat jarak lagi antar keduanya dan Shannon masih menunduk tak berani mengeluarkan suara.
"Aku ingin melupakanmu. " ujar Jungkook.
"Aku ingin pergi dari hidupmu, aku ingin membuang perasaanku padamu. "
"Aku selalu sedih jika melihatmu dengan Jin hyung, hatiku selalu merasa tersayat setiap melihat kalian bersama. "
"Terkadang aku bertanya, kenapa harus Jin hyung? Kenapa tidak yang lain."
"Setiap melihatmu aku bahagia, aku merasa kau adalah orang yang tepat untuk menjadi tempatku istirahat dan pulang."
"Namun, ini bukan cinta namanya jika aku memaksakan kehendak. "
"Jangan pernah lupakan aku. "
"Ingat, aku pernah mencintaimu."
~•~
Waw 3 hr berturut turut aq apdet ☺
Nge-feel ga nich? Mwehehe 🙏
Makasiiii readers q sayang votement nyaa luplup ❤❤❤