[25] Miracle

1.4K 145 0
                                    

Ketiganya telah sampai di bandara, Ardhil segera turun dari mobil dan membantu supir untuk mengeluarkan barang barang Shannon maupun Reva.

"Sayang sekali aku hanya 3 hari disini, maaf ayah. " ucap Shannon mencium punggung tangan ayahnya.

"Tidak papa nak, jika ada waktu luang, bulan depan papa akan kesana untuk menjenguk kalian sekaligus menemui calon menantu ayah
" canda Ardhil membuat Shannon sedikit mengeluar-kan senyuman.

Sedangkan Reva menyenggol sikut Shannon untuk menggoda sahabatnya yang masih terlihat malu.

"Reva, Shannon, jaga diri kalian masing masing, jangan sampai kelelahan dan sakit. Jika butuh sesuatu telpon ayah, nanti ayah kirim kesana. " ujar Ardhil panjang.

Shannon dan Reva menganggukan kepalanya.
"Siap om, paling ini nih kasih tau om jangan pacaran mulu gitu, bikin temennya iri aja. " kata Reva mengedipkan sebelah matanya pada Shannon, mencoba menggoda lagi.

"Apaansi Jomblo," Shannon mencubit pinggang Reva sebagai balasan. Sedangkan Reva menggerutu kesakitan.

Ardhil tertawa melihat tingkah keduanya, "Yaudah, sana berangkat, nanti kalo udah nyampe hubungin ayah ya nak, "

"Iya yah. "

"Iya om. "

Keduanya pun berpamitan pada Ardhil lalu berjalan sembari membawa koper masuk kedalam bandara Soekarno-Hatta.

Meninggalkan Ardhil sembari melambaikan tangannya pertanda perpisahan.

~

Mobil shannon berhenti tepat di depan dorm Exol setelah menurunkan Reva di dorm Army, akhirnya Shannon kembali menginjak tanah Korea dan SAAE.

Sembari membawa koper Shannon masuk ke dalam dorm, namun seorang ajoemma datang padanya.

"Ajoemma Joui? " tanya Shannon memastikan akibat gelapnya malam, sehingga dirinya tidak bisa melihat jelas siapa yang berada di hadapannya.

Ajoemma Joui tiba tiba memeluk Shannon dengan erat, "Ajoemma turut berduka nak. " bisiknya.

Shannon membalas pelukan Joui, matanya tertutup, membayangkan bahwa ini adalah pelukan dari ibunya.
"Aku baik baik saja Ajoemma."
Balas Shannon melepas pelukan.

"Kamu benar benar kuat, Ajoemma kagum padamu. " ujar Joui.

"Aku sudah terlalu banyak menahan sakit, dan semoga saja ini yang terakhir kalinya hatiku terasa dicabik. " ucapnya.

"Semoga saja. "Joui memegangi tangan Shannon mencoba menenangkan, "Kemarin Seokjin kesini, berbicara dengan Ajoemma," lanjut Joui.

"Apa yang kalian bicarakan?"

"Dia meminta agar kamu dipindahkan lagi ke dorm Army, ini juga permintaan para anggota Bangtan, mau tidak mau pihak Exol dan Exo menyetujui, karena kamu juga sudah lama tinggal disana." ucap Joui.

Shannon terkejut bukan main, "Jjinja? Benarkah Ajoemma? jadi aku akan dipindahkan lagi? " tanyanya histeris.

Joui mengangguk. "Yeay. " seru Shannon. "Kapan aku akan pindah? " tanya Joui.

"Kamu maunya kapan nak? "

"Malam ini, bisa? " pinta Shannon.

"Hmm, baiklah ajoemma yang akan mengantarkanmu menaiki motor. " jawab Joui.

Shannon memeluk Joui karena kegirangan, akhirnya ia kembali ke tempatnya, walaupun bukan tempat yang seharusnya, tetapi akan lebih mudah bertemu kekasih dan
Sahabatnya jika ia berada di gedung Army.

awake | Ksj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang