Aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri karena telah menyakiti hatinya malam ini. Melihatnya menangis membuat hatiku terasa sangat sesak, aku pasti telah mengecewakan-nya.
Bukan ini yang aku inginkan, aku masih ingin terus bersamanya walau tidak memungkinkan bagiku untuk bersamanya.
Maafkan aku, karena telah menghancurkan malam tahun barumu, mianhae...
~
"Hiks.. hiks..."
Di tengah dinginnya malam, di bawah terangnya langit yang dihiasi kembang api, Shannon berlari sambil mengusap air matanya yang terus turun tanpa henti.
Ia berhenti ketika sampai di dorm dan mengambil kotak yang diberikan Jungkook tadi sebelum ia pergi menemui Jin.
Shannon duduk di salah satu kursi yang berada di halaman dorm, Tangannya berusaha membuka kotak pemberian Jungkook dengan perlahan.
Matanya terbelalak ketika yang dilihatnya setelah membuka kotak tersebut adalah sebuah buku koreografi BTS, dan setangkai bunga Jasmine.
Buku tersebut adalah buku yang baru saja ingin ia cari di perpustakaan kemarin, bagaimana ia bisa tau kalau aku membutuhkan nya?
Dan juga ada surat yang tergantung di tangkai bunga Jasmine tersebut, Shannon membuka kertas tersebut lalu membacanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perlahan air mata Shannon jatuh membasahi kertas yang diberikan Jungkook untuk Shannon.
Kalimat semangat yang diberikan Jungkook untuknya membuat Shannon tersenyum amatir, "dia bahkan tidak menyukaiku sama sekali Jungkookie. " gumamnya.
Shannon tersenyum dengan tulus, ia berterima kasih kepada tuhan, karena memberikannya kebahagiaan walaupun dirinya baru saja dikecewakan.
Shannon mengangkat kepalanya untuk menatap langit yang indah di malam menyambut tahun baru.
"Selamat tahun baru mama, papa. "
~
Seperti biasa Shannon menjalani hari hari nya yang mulai sibuk, ia baru saja dipilih menjadi ketua kelas karena nilainya paling tinggi di kelas.
Ditambah lagi V meminta Shannon untuk menghafalkan koreo penting dalam lagu BTS berjudul Fire dan Mic drop. dalam waktu 2 minggu.
Shannon melangkahkan kaki menuju kantin, hari ini lebih melelahkan dari biasanya akibat jadwalnya yang terlalu padat dan juga kehadiran seseorang yang menghilang darinya.
Tap
Sebuah tangan berhasil menggenggam pergelangan tangan Shannon, "Suga oppa? " tanya nya ketika ia membalikkan badan.
