[24] New life

1.5K 141 1
                                        

"Sye?Kamu gak papa? "

Perlahan Shannon membangunkan dirinya dari tidurnya, menatap sekeliling, dan ia baru saja tersadar ia ada di kamarnya.

Reva membantu sahabatnya untuk duduk, "kamu tadi pingsan, jadi dibawa kesini sama om Ardhil sekalian ke pemakaman nanti sore. " ucap Reva, matanya juga membengkak akibat banyak menangis setelah mengetahui kabar kepergian ayah dari sahabatnya ini.

"Ini pasti mimpi, papa masih ada kan Rev? " perlahan air matanya terjatuh, ia tau kenyataan namun belum bisa menerimanya. Begitu sulit baginya menjalani hidup tanpa orang orang yang ia sayang.

"Sye... Mandi aja dulu, abis itu kita ke pemakaman bareng orahg tua aku. " sahut Reva.

Shannon terpaksa menurut, lagipula benar apa yang dikatakan Reva, badannya terlalu lelah sehingga harus disegarkan terlebih dahulu.

~

Shannon menatap keluar jendela, menatap pemandangan sekitar dengan tatapan sendu, matanya terlalu lelah untuk menangis, lagipula ia sudah besar dan sudah waktunya bagi ia mengerti keadaan, ia sudah menangis semalaman.

Ketika menyadari dirinya sudah menjadi yatim-piatu malam itu, Shannon akan berjanji pada dirinya sendiri untuk belajar memaafkan dan mengerti keadaan, ia tidak ingin menyesal ketiga kali dan tidak ingin jatuh di lubang yang sama.

"Setelah ini tante ingin kuliahkan Reva di Unair Sye, bagaimana denganmu?" tanya Zora, ibunya Reva.

Zora juga teman dekat Laura sebelumnya, makanya Shannon dan Reva sangat dekat, Reva juga memiliki kakak laki laki yang sangat tampan, tadinya ingin dinikahkan dengan Shannon,
Namun Shannon menolak karena kakaknya Reva adalah seorang playboy di sekolahnya.

"Aku belum tau Tante, nanti mau diomongin sama paman Ardhil. " jawab Shannon dengan suara parau setelah menangis semalaman.

"Kalau ada apa apa jangan sungkan datang ke rumah ya nak, anggap aja tante sama om orang tua kamu. Kamu bisa ikut kami. " ucap Zora dengan lembut.

Dan Shannon hanya tersenyum simpul, tak lama mobil mereka sampai di pemakaman, tak sedikit yang datang melayat karena Fardhil termasuk tokoh penting dalam pemerintahan, terlebih dia juga punya perusahaan Property yang besar.

Shannon menarik napas dalam, melangkahkan kaki menuju tempat ayahnya dimakamkan, beberapa orang yang datang pun memberi Shannon celah untuk mendekat ke makam ayahnya.
Reva memeluk Shannon ketika mengetahui sahabatnya itu telah mengeluarkan air mata.

Papa udah gaada Sye.

Itulah yang selalu ia ucapkan di dalam hatinya, membuat dirinya semakin tersiksa ketika mengetahui fakta tersebut.

Tangisannya semakin menjadi ketika melihat nama ayahnya di batu nissan, ia benar benar menyesal telah menyia-nyiakan kasih sayang ayahnya selama ini.

Papa... Seila kangen.

Papa... Ajak Seila.

Papa... Seila menyesal pa.

Tiba tiba Ardhil datang dan berjalan mendekati Shannon dan Reva yang masih berpelukan, pamannya menatap miris keponakannya yang telah sempurna menjadi yatim-piatu.

"Seila... " panggil Ardhil.

Shannon melepas pelukannya, mengusap air matanya kemudian berjalan mendekati pamannya.

"Aku ingin ke makam mama, paman. " pinta Shannon.

Ardhil menggelengkan kepalanya, sesuai perkataan kakaknya, Shannon diizinkan ke makam ibunya setelah ia telah resmi memegang perusahaan ayahnya, dan memiliki pasangan.

awake | Ksj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang