[22] Hurt

1.6K 144 2
                                        

Gadis berumur 18 tahun itu seperti biasa baru pulang dari Kampusnya pada pukul 8 malam. Ia memang sangat sibuk karna banyak mengikuti organisasi di kampusnya.

Gadis berambut coklat tersebut memasuki mobil brio satya-nya ke dalam garasi rumahnya, disambut satpam dan beberapa pelayan-nya.

Matanya menoleh ke kiri, melihat mobil sport mahal ayahnya terparkir di samping mobilnya, ayahnya pasti sudah pulang.

"Papa udah pulang ya bi? " tanya nya pada salah satu pelayannya.

"Iya nona. " jawab sang pelayan.

"Apa-mereka berdebat lagi? " mata gadis itu mulai khawatir, terakhir kali ia melihat tanda merah di tangan ibunya, ia mulai menyadari ayahnya sudah menipunya bertahun tahun.

Sejak umur dan 12 tahun, dimana ia baru saja menyadari kemunafikan ayahnya selama ini, dimana ia mulai sadar kalau kebaikan dan kelembutan yang ayahnya berikan untuknya tidak diberikan kepada ibunya.

Gadis itu pulang sekolah lebih awal, ia sengaja tidak memberi
Tahu orang taunya agar menjadi rahasia kalau ia baru saja mendapatkan ranking 1 di kelasnya.

Namun yang terjadi bukanlah yang diharapkan, saat baru saja sampai di rumah, ia melihat barang barang berserakan dimana-mana, ia begitu terkejut hingga mendengar teriakan ayahnya.

Ayahnya yang selama ini bersikap peduli dan lembut terhadapnya, memberikan perhatian dan apapun yang ia inginkan, ayahnya sedang menampar ibunya.

Sedangkan ibunya, Laura hanya terdiam, tidak membalas apapun, percuma, kekuatan Fardhil berkali kali lipat darinya, air mata Laura turun bagaikan hujan yang deras.

Sedangkan gadis tersebut terpatung, menyadari alasan kenapa ibunya belakangan ini ibunya sering memakai pakaian tertutup, menyadari apa yang selama ini terjadi sebelum ia pulang ke rumah.

Tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, Shannon berlari dari rumah, menjatuhkan tas nya dan berlari secepat mungkin. Air matanya tidak dapat tertahan, kini pipinya telah basah dibanjiri air mata.

Ia tidak peduli pada orang lain, lagipula ia menangis sambil berlari, tidak ada orang yang menyadarinya.

Gadis itu sampai di suatu rumah, ia mengetuk pintu dengan kasar, "Paman! Buka pintunya! Paman! " teriak nya.

Tak lama paman nya itu membuka pintu dengan memasang wajah terkejut, dengan gerakan cepat gadis itu memeluk pamannya. Hanya pamannya lah yang ia miliki selain orang tuanya dan sahabatnya.

"A--Ada apa? Ada apa nak? " tanya Ardhil khawatir.

"Papa paman! Hiks... Papa menampar mama! Dia membentak mama! Aku tidak pernah lihat papa berbuat sekejam itu pada mama, paman! Seila takut. " isak nya dalam pelukan Ardhil.

Ardhil terdiam, ia yang memang tahu rahasia lama ini hanya terdiam, Ardhil memang sudah tau sebelumnya, tanpa sepengetahuan ponakannya itu, orang tua-nya menyimpan masalah berat.

"Seila, lihat paman! " Ardhil melepas pelukannya, memaksa gadis itu menatap matanya dalam dalam.

"Dengar Seila! Berjanjilah pada paman untuk menyimpan rahasia ini, berpura-puralah untuk tidak mengetahui apapun, jika ada sesuatu terjadi dengan ibumu, jangan lupa lindungi dia, oke? "

Dan gadis itu hanya mengangguk mengerti, mengikuti perintah Ardhil.

Dan selama 8 tahun itu pula, gadis itu tidak berbuat apapun untuk membalas perbuatan ayahnya ataupun membela ibunya, ia hanya ber-akting pura pura tidak mengetahui-nya sesuai perintah pamannya.

awake | Ksj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang