[1] four years

18.2K 1.1K 185
                                    





warning! gs for jungkook!
[Continuation story of Halfway To The Grave, before you read this story, you should read my previous work.]


























-𖤈-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











-𖤈-

Aku menunggu di luar rumah besar berlantai empat di Manhasset, yang dimiliki oleh Keanu Flannery.

Ini bukan kunjungan biasa, seperti yang mungkin dipikirkan oleh orang yang melihatku. Jaket panjang yang kukenakan terbuka, membuat pistolku, sarung selempangnya, dan lencana FBI-ku terlihat jelas. Aku menyukai celana dan blus longgar, untuk menyembunyikan sembilan kilogram senjata perak yang tersimpan di lengan dan kakiku.

Ketukan dijawab oleh seorang pria tua yang mengenakan setelan bisnis. "Agen Khusus Jeon," kataku. "Aku datang untuk menemui Mr. Flannery."

Si penjaga pintu memberiku senyuman tidak tulus. "Saya akan melihat dulu apakah Mr. Flannery ada di dalam. Tunggu di sini."

Aku sudah tahu Mr. Flannery ada di dalam. Yang juga aku tahu Mr. Flannery bukanlah manusia, dan begitu pula dengan penjaga pintunya.

Ya, aku juga bukan manusia, meskipun di antara kami bertiga hanya aku yang memiliki detak jantung.

Beberapa menit kemudian pintu terbuka lagi. "Mr. Flannery bersedia menemui Anda."

Itu adalah kesalahan pertamanya. Boleh dibilang, ini justru akan menjadi pertemuan terakhirnya.

Pikiran pertamaku saat memasuki rumah Keanu Flannery adalah, wow. Ukiran kayu menghiasi semua permukaan dinding, lantainya dilapisi marmer yang terlihat mahal, dan barang antik berselera tinggi tersebar di semua tempat yang bisa terlihat oleh mata.

Jelas sekali mati bukan berarti kau tidak bisa menikmati hidup.

Bulu kudukku berdiri saat merasakan kekuatan yang ada di ruangan ini. Keanu tidak tahu aku bisa merasakannya,  seperti yang kurasakan dari penjaga pintunya yang merupakan ghoul -iblis pemakan daging manusia.

Aku mungkin terlihat seperti orang biasa, tapi ada beberapa rahasia yang tersimpan di balik pakaianku. Dan, tentu saja, banyak sekali belati.

"Agen Jeon," sapa Keanu Flannery. "Ini pasti tentang dua pegawaiku, tapi aku sudah diinterogasi oleh polisi."

Aku berbalik. Keanu bahkan terlihat lebih menarik daripada fotonya di dokumen FBI.  Kulitnya yang seperti kristal terlihat berkilau, kontras dengan warna kemejanya yang gelap.

Ada satu hal yang membuatku terpesona pada vampir -mereka semua memiliki kulit yang sangat indah.

Yap, Keanu Flannery memang indah. Mungkin vampir itu tidak pernah kesulitan mencari makanan.

NEPENTHE [kth + jjk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang